Share

77. Epilog 1

Auteur: Yeny Yuliana
last update Dernière mise à jour: 2025-12-07 13:59:34

Sudut Pandang Luna ...

Bugh!

Mataku yang terpejam saat menanti kecupan bibir dari Adrian seketika terbuka lebar saat melihat kekasihku tersungkur di atas tanah.

Seolah belum puas melihat Adrian kesakitan dengan pukulan yang baru saja ia daratkan di wajah tampan kekasihku, bodyguard bodoh itu kembali menghujani pukulan di perut Adrian.

"Teo, hentikan!" pekikku yang berhasil membuat Matteo menghentikan pukulannya, hingga tangan pria itu terkepal di udara.

Ah, lagi dan lagi. Bodyguard tak tahu malu itu menggagalkan ciuman pertama yang selalu aku nantikan dari bibir sexy Adiran. Dimana dan kapan pun dia selalu berhasil menggagalkan ciuman yang selalu aku harapkan, sekalipun aku sudah merencanakan adegan dewasa itu secara sembunyi-sembunyi. Dan apa lagi sekarang? Adrian pasti marah besar karena berpikir aku yang membawa bodyguard pilihan ayah saat bertemu dengannya di taman.

Aku mendekati Adrian yang susah payah berusaha bangkit ke posisi duduk.

Sentuhanku ke wajah Adrian yang memar
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • My Possessive Bodyguard Matteo   78. Epilog 2

    Sudut pandang Luna ... Aku hendak memeluk Matteo yang berbaring di ranjang sebelah, namun ku dapati ranjang di sebelahku kosong. Seketika aku terjaga. Sayup-sayup ku lihat Matteo sedang berdiri di depan cermin dan membenarkan zipper mantel hitam miliknya. "Kau mau ke mana?" tanyaku dengan suara parau. Dia menoleh sekilas ke arahku. "Ayah memintaku untuk menemaninya bertemu para kolega," jawab Matteo sambil melihat kembali bayangan dirinya di cermin. Semenjak pernikahanku berlangsung, Ayah dan Matteo menjadi sangat akrab. Kehangatan dalam keluarga yang dulu ku dambakan kini menjelma menjadi nyata. "Tapi ini sudah malam, apakah tidak bisa kalian pergi lain waktu saja?" tanyaku. Matteo tampak menyugar rambut hitamnya, lalu menoleh ke arahku. "Ayah sudah terlanjur membuat janji temu. Bukankah tidak profesional jika Ayah membatalkan pertemuan malam ini hanya karena hari sudah larut malam?" Astaga, dia berulang kali memantaskan penampilannya. Dia selalu terlihat bertambah tampan

  • My Possessive Bodyguard Matteo   77. Epilog 1

    Sudut Pandang Luna ...Bugh! Mataku yang terpejam saat menanti kecupan bibir dari Adrian seketika terbuka lebar saat melihat kekasihku tersungkur di atas tanah. Seolah belum puas melihat Adrian kesakitan dengan pukulan yang baru saja ia daratkan di wajah tampan kekasihku, bodyguard bodoh itu kembali menghujani pukulan di perut Adrian. "Teo, hentikan!" pekikku yang berhasil membuat Matteo menghentikan pukulannya, hingga tangan pria itu terkepal di udara. Ah, lagi dan lagi. Bodyguard tak tahu malu itu menggagalkan ciuman pertama yang selalu aku nantikan dari bibir sexy Adiran. Dimana dan kapan pun dia selalu berhasil menggagalkan ciuman yang selalu aku harapkan, sekalipun aku sudah merencanakan adegan dewasa itu secara sembunyi-sembunyi. Dan apa lagi sekarang? Adrian pasti marah besar karena berpikir aku yang membawa bodyguard pilihan ayah saat bertemu dengannya di taman. Aku mendekati Adrian yang susah payah berusaha bangkit ke posisi duduk. Sentuhanku ke wajah Adrian yang memar

  • My Possessive Bodyguard Matteo   76. Caraku membuatmu kembali

    Honda Civic tua itu berhenti di depan rumah kontainer kecil di sebelah kiri jalan. Cat silvernya mulai pudar, dan suara mesinnya bergetar lirih—tanda usianya yang sudah tak muda lagi. Nico datang menjemput Rosaline di komplek rumah kontainer untuk warga dengan kelas perekonomian menengah ke bawah—tempat Rosaline dan Emily tinggal sebelum hidup mereka berubah karena Alexander. Rosaline keluar tergesa-gesa sambil mengunci pintunya. Tidak ada barang berharga di dalam rumah kecil itu, tetapi ia tetap khawatir persediaan makanan seminggu ke depan hilang dicuri orang. “Maaf aku mengabarimu mendadak. Sebenarnya… aku tidak ingin berurusan lagi denganmu. Tapi mengingat kondisi putriku—” Rosaline mencoba berbasa-basi, menutupi rasa malunya karena pernah bersikap kasar kepada Nico saat pernikahan Luna dan Matteo di Italia. Sebenarnya dia enggan bertemu pemuda yang telah mempermalukan dirinya dan Emily. Namun ia tetap menghubungi Nico untuk mengantarnya ke rumah sakit—semata karena dia tid

  • My Possessive Bodyguard Matteo   75. Nestapa di sel 14

    Sepasang pria dan wanita duduk di mobil polisi dengan gelisah. Emily tak henti tergugu semenjak dirinya diseret paksa oleh polisi memasuki mobil itu. Berbeda dengan dirinya yang meratapi nasib buruk dengan isak tangis, Adrian yang duduk disebelahnya tak berhenti mengumpat tentang gadis itu sepanjang perjalanan menuju kantor polisi. “Bodoh, bodoh, bodoh! Keputusan terbodoh yang telah ku lakukan hari ini adalah memenuhi panggilanmu, dasar wanita jalang!” geram Adrian dengan kedua mata melotot menatap tajam ke arah Emily. Kalau saja saat ini kedua tangannya tidak diborgol, dia tidak segan menghujani wajah Emily dengan pukulan bertubi-tubi. “Berhenti mengataiku jalang! Kalau bukan karena menuruti semua kemauanmu dan orang tuamu yang mata duitan, aku tidak akan berakhir seperti ini!” Emily memekik, suaranya terlalu parau karena tangis dan perasaan sesak di dada yang kian berat. Kedua polisi yang duduk di kursi depan saling menatap sesaat lalu memutar bola mata. Semua orang tahu, penyesa

  • My Possessive Bodyguard Matteo   74. Karena kau lebih berharga

    Langit sore berwarna kelabu, seolah turut merasakan suasana tegang di dalam ruang rapat Golden Horizon.Hari itu, ruangan rapat utama dipenuhi oleh para staf penting dari Golden Horizon yang diundang oleh Alexander sehari sebelumnya. Dewan direksi, pengacara, dan tiga orang yang kini duduk di ujung meja panjang Emily, Rosaline dan Adrian. Berbeda dengan Emily yang meremas rok di bawah meja untuk menyalurkan kegelisahannya, Adrian tampak berulang kali menarik siku untuk melihat jam tangannya. "Huh, sebenarnya apa lagi yang ingin kau perlihatkan padaku? Kebodohan terbesarku adalah memenuhi panggilan mantan kekasih bodoh sepertimu." Adrian mendengkus dan melipat kedua tangan di depan dada. Rasa nyeri menghujam ulu hati Emily. Setelah apa yang dia lakukan untuk Adrian, kini Adrian memperlakukan dirinya begitu dingin. Tak tersisa sedikit pun perlakuan manis yang sering ia terima beberapa waktu lalu. Sikap pria itu berubah 180° setelah mendapat apa yang dia mau."Heh, pemuda matre! Berhe

  • My Possessive Bodyguard Matteo   73. Aku akan menceraikannya

    "Tuan Alexander sudah sadar. Tetapi kondisinya belum setabil." Dokter tersenyum simpul. Merasa lega setelah usahanya menyelamatkan nyawa pasien berhasil. "Bolehkah kami melihat kondisinya sekarang?" tanya Matteo. Dokter mengangguk. "Anda boleh menemui pasien. Tapi kami sarankan agar tidak membuatnya terlibat dalam pembicaraan sensitif yang dapat membuat depresinya semakin parah," terang dokter sebelum akhirnya berpamitan. Matteo menggoyangkan bahu Luna. Gadis itu masih berada di posisi sebelumnya--menutup lubang telinga dengan telapak tangan dan memejamkan mata. Tangan Luna lebih erat menutup telinganya. Sehingga Matteo memaksa Luna untuk melepaskan pegangan tangan Luna dengan sedikit tenaga. "Apa yang kau lakukan? Bukankah kau ingin bertemu Ayahmu?" kernyitan dalam menghiasi kening Matteo. Dia tak mengerti apa yang sedang dilakukan gadis itu. "Dia masih hidup?" Luna mengerjabkan kedua mata lentiknya. Tatapan matanya menyiratkan seolah kabar Alexander yang masih hidup adalah suat

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status