Andri Chen tidak tahu hal aneh apa lagi yang di lihat oleh Hendy. Ketika ia melihat keatas, ia melihat seorang wanita cantik dalam gaun renda putih dan rok pinggul dating dengan enam centimeter sepatu hak tinggi. Rok pinggul cantik ini, membungkus di sekitar wanita sexy ini, memang pemandangan yang sangat indah.
Wanita sexy ini bukanlah orang lain, ternyata wanita ini adalah target dari pencopet sebelumnya.
Wanita itu dating padanya dan membelai rambutnya yang panjang sebelum dahinya. Matanya jatuh pada Hendy dan dia peduli “apakah kamu tidak apa-apa?”
Hendy menggelengkan kepalanya dan berkata “barusan memang ada masalah, tapi serkarang itu sudah baik-baik saja. Ketiga pencuri itu dikalahkan oleh kakak tertua saya.”
Mendengar ini, wanita sexy menatap Andri dengan penasaran dan berkata dengan bersyukur “Terima kasih, kalau bukan karenamu, aku akan kehilangan dompetku hari ini.”
Hendy tertawa dan berkata “itu sudah seharusnya, seharusnya begitu.”
Segera setelah kata-katanya keluar, alis wanita segera mengerutkan kening dan menunjuk Hendy dengan terkejut dan berkata “apakah kalian dari Dairy Milk LTD ? tampaknya aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?”
Mendapatkan wanita itu berkata begitu, Hendy tampak ingat, tiba-tiba menyadari “aku ingat, kamu adalah manager di Milky Garden.”
Wanita itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya “Halo, namaku Rossa Du.”
Hendy Wang tersenyum dan memperkenalkan dirinya “Halo, manager Rossa Du, namaku adalah Hendy Wang.”
Rossa Du mengangguk dan berkata “nama kamu mengesankan. Aku mengenal supervisor kalian Jhon Jiang.”
Setelah selesai berkenalan, Rossa Du melihat Andri lagi dan mencoba untuk bertanya “bagaimana dengan pria tampan ini?”
Hendy Wang memperkenalkan Andri Chen “Manager Rossa, namanya adalah Andri Chen, karyawan baru perusahaan kami.”
“Oh!” Rossa mengangguk dengan serius dan melihat Andri dari atas sampai ke bawah, tatapan ini sama seperti dengan pandangan Andri terhadap Yuni Lin.
“Halo, pria tampan. Senang bertemu denganmu!” Rossa tersenyum pada Andri dan mengulurkan tangan kanannya seperti batu Giok.
Andri bukan orang bodoh ketika dia melihat mata Rossa Du, sudah tahu bahwa wanita ini penuh dengan godaan, terutama dua bola daging besar di depan dadanya. Pada saat berjalan akan berguncang naik turun, yang sangat membuat orang tidak tahan.
Andri bersalaman tangan dengan Rossa dan berkata “Halo!”
Rossa tidak tahu bahwa ada seorang pria tampan di Dairy Milk LTD. Ketika ia bersalaman tangan dengan Andri, hatinya sedang mekar.
Dia menatap jam tangannya dan berkata “sudah hampir siang. Aku ingin mengundang kalian berdua untuk makan bersama. Hari ini kalian berdua telah menolongku. Jika kalian mengatakan tidak padaku, maka dalam hatiku akan merasa tidak nyaman.”
“Kalau begitu maaf akan merepotkan Manager Rossa Du.” Andri mengatakan dengan sopan bahwa dia berada di tahap kekurangan uang. Ada orang yang mengundang untuk makan, sangat lah bodoh untuk tidak datang dan makan. Intinya masih karena ajakan wanita cantik itu.
Ketiga orang itu menemukan sebuah Restoran di daerah Kowloon. Rossa Du memesan banyak hidangan dan bir.
Ketika Hendy melihat ini, dengan cepat berhenti berkata “Manager Rossa, kita masih harus bekerja di sore hari. Sebaiknya kita jangan minum alkohol.”
Rossa tersenyum dan berkata “bagaimana mungkin seorang pria tidak minum? Bukankah ada pepatah, jika pria tidak minum dan dunia tidak akan berjalan.”
Hendy berkata dengan cemas “tapi.. kami harus.. di sore hari..”
Rossa menyela dia dan berkata “jangan khawatir, aku akrab dengan Direktur kalian Jhon Jiang. Aku akan menelponnya, sehingga kalian tidak perlu kembali ke perusahaan sore ini.”
“Tapi ini..” Hendy merasa sedikit malu karena dia tahu bahwa tidak mudah untuk berurusan dengan Jhon Jiang. Jika ia tahu bahwa ia telah minum dan makan dengan wanita cantik sepanjang sore, mereka akan menderita ketika ia pergi untuk berkerja besok.
Rossa dengan sibuk mengambil I Phone 6 dari tas LV merah mawar dan menghubungi telepon Jhon Jiang secara langsung.
Tak lama, telepon pun terhubung. Rossa membuka ponsel dan berbisik “Jhon Jiang, sedang apa?”
Jhon Jiang di ujung lain telepon sangat gembira ketika ia mendengar suara Rossa Du.
“Nona Rossa, mengapa anda berfikir untuk menelponku?”
“kenapa ? aku tidak boleh menghubungimu ?” Rossa sengaja bertanya kembali.
Jhon Jiang berkata “Nona Rossa, bukan itu yang aku maksud. Silahkan untuk menelpon, aku akan selalu siap untuk melayanimu.”
Rossa tersenyum dan berkata “Baiklah, bisakah aku meminjam dua orang darimu sekarang?”
“Tidak masalah.” Jhon Jiang menjawab dengan cepat.
Rossa langsung berbicara ke titik permasalahan dan berkata “aku bertemu dengan dua saudaramu di distrik Kowloon. Aku ingin mereka untuk membantuku memindahkan sesuatu. Kau tahu aku seorang wanita. Aku tidak punya banyak energy.”
Begitu Jhon mendengarkan hal itu, dia tahu siapa kedua pria itu. Jika ia mengatakannya, itu akan bertentangan dengan peraturan perusahaan, tetapi ia selalu ingin mengejar Rossa, dan harus menggigit giginya untuk setuju. Lagipula, ia adalah bos baru, ia tidak perlu menganggapnya dengan serius, cepat atau lambat, mereka akan di buang olehnya.
Rossa mendengarkan persetujuan pihak lain dan bersyukur mengatakan di telepon “Jhon, Terimakasih, Nanti akan mengundangmu untuk makan bersama hari lain. Aku akan sibuk untuk sementara waktu, bye-bye!”
Setelah itu, Rossa menutup telepon tanpa menunggu pihak lain untuk nmelanjutkannya.
Dia menaruh kembali ponsel di tas dan tersenyum ke Andri dan berkata “sudahlah, sekarang kalian sudah bisa tenang!”
Hendy tidak mengira bahwa Jhon akan mengijinkannya. Dia adalah seorang pria yang keras kepala. Terkadang itu sangat merepotkan untuk meminta cuti.
Pada saat ini, semua hidangan yang mereka pesan berda di atas meja, dan Rossa membuka sebotol bir untuk masing-masing secara langsung.
Ketika gelas penuh dengan alkohol, Rossa mengangkat gelas dan berterimakasih kepada mereka berdua “kepada dua pria tampan, terimakasih hari ini.”“Manager Rossa, kamu sangat baik.” Kata Andri memegang gelasnya.“Baiklah,ayo minum.” Dengan itu Rossa mengangkat lehernya dan meminum semua alkohol si dalam cangkir.Hendy setelah meletakkan gelasnya, ponselnya toba-tiba bordering pada saat ini.Dia meminta maaf kepada Rossa “permisi, Manager Rossa, akui akan menjawab telepon terlebih dahulu.”Rossa berkata “tidak apa-apa, bukan masalah, jawab saja.”Karena ada kebisingan di Restoran, Hendy mengambil telepon dan berjalan keluar dari restoran. Andri dan Rossa terus melanjutkan untuk minum.Segera setelah mereka menghabiskan alkohol di gelas, Hendy kembali dan berdiri di samping meja, de
Ketika Andri Chen dan Rossa Du berjalan keluar dari restoran, itu sudah jam 3 sore, matahari bersinar secara diagonal di wajah mereka. Namum, karna telah sampai ke akhir musim gugur matahari telah kehilangan panas seperti musim panas. Sebaliknya sangat hangat di wajah mereka, yang membuat orang merasa mengantuk.Rossa berdiri di jalan di samping restoran dan melihat jam tangannya yang indah di pergelangan tangannya. Itu adalah merk Swiss Divos. Tali jamnya berwarna merah kemerahan. Itu sangat indah dan cocok untuk Rossa di tangannya. Harga juga tidak murah. Harga pasar sekitar 10.000 RMB.Andri tidak tahu bagaimana dia tahu informasi ini, tetapi ketika ia melihat jam tangan ini, pikirannya secara otomatis muncul.Setelah melihat jam tangannya, Rossa mengangkat kepalanya dan terbiasa menarik sehelai rambut di belakang telinganya. Meskipun hanya tindakan sederhana, itu sangat menarik.“Andri, maa
Rossa tersenyum tak berdaya, “apa yang bisa aku lakukan? Ini satu-satunya cara untuk bekerja untuk orang lain.” Rossa melihat keringat jatuh dari dahi Andri dan mengeluarkan tisu dari tas tangannya. Dia berkata dengan sedih “pasti sangat berat! Sini, aku akan menghapus keringatmu.” Sebelum Andri bisa merespon, Rossa membungkuk dan lembut menyeka tisu di dahinya. Setiap gerakan itu sangat lembut. Sebagai Andri berdiri di bawah tangga stasiun, R ossa berdiri di tangga, sama jauh lebih tinggi dari pada Andri. Ketika dia menyeka keringat dengan tisu, dua senjata besar dan tegak datang ke arah Andri dan hanya berjarak satu langkah dari mulutnya. Dada yang terbuka di depan mata Andri, membuatnya tidak dapat untuk menahan melompat keatasnya. Untungnya, Rossa menyeka keringat dari da
Terus terang, lekuk tubuh Rossa sangat mempesona, Andri hanya bisa melirik bagian tertentu, langsung berdiri, tidak sabar untuk segera bergegas ke kamar, meletakkan Rossa di bawah tubuhnya, menyiksanya ribuan kali. Tapi alasan memberi tahu Andri, wanita cantik, tapi seringkali wanita cantik bagaikan mawar yang berduri, jika di perlakukan dengan tidak baik, maka tangan akan terluka dan akan muncul penyesalan. Memikirkan hal ini, Andri mencoba menahan diri dan mengalihkan pandangannya dari kamar tidur ke TV di ruang tamu. Dia menyalakan TV dengan remote, hanya acara yang emotional yang di mainkan di layar TV. Napas yang berat dari seorang pria dan suara terengah-engah dari perempuan, membuat Andri sedikit tidak bisa menahan diri. Tiba-tiba, ia dengan cepat mengganti saluran TV, stasiun TV lain sedang menayangkan film perang. Satu per satu, penjajah-penjajah itu di bantai secara tragis oleh tent
Andri kembali melirik kebelakang dan berkata dengan jujur “Cantik” “Benarkah?” Tanya Rossa tidak percaya. Andri mengangguk lagi dan berkata “Sungguh.” Setelah mendengar ini, Rossa bahkan lebih tersenyum dan berkata, “aku percaya kau mengatakan yang sebenarnya.” Andri menyadari bahwa Rossa menyukai rok yang indah. Tentu saja, pakaian yang indah paling cocok untuknya. Namun, dia berbeda dari Yuni Lin. Yuni Lin lebih elegan dan lebih sesuai dengan tempramennya yang elegan. Melihat Rossa yang mempesona, Andri tidak mengerti, dia terlihat sangat cantik, bagaimana mungkin dia tidak punya pacar. Jadi, dia bertanya “mengapa kamu tidak menyinggung tentang pacar ?” Rossa tersenyum dan berkata “kamu kira berbicara tentang pacar sama seperti membeli barang. Ingin membahas langsung bisa dibahas.” Andri menebak “kam
Andri merasa nyaman berbaring di ranjang besar lembut Rossa. Dia memikirkan gerakan apa yang akan dilakukan ke Rossa, dia sudah mengaturnya. Dia menunggu beberapa menit di kamar, Rossa juga belum muncul, Hatiku bertanya-tanya, apa yang wanita itu lakukan? Baru saja memikirkan hal ini, sosok Rossa tiba-tiba muncul di pintu kamar tepat pada waktunya, dan berkata dengan wajah gelisah “kak, kacau, suamiku kembali.” Ketika mendengar kata “suami”, Andri langsung berdiri dari tempat tidur dan berkata “bukannya kau bilang bahwa kau belum punya pacar ? bagaimana bisa sekarang tiba-tiba keluar kata suami?” Saat berbicara, “adik kecil”nya pun menciut. Dia melirik-lirik ke kamar, akhirnya menaruh harapannya di lemari yang ada di dalam kamar tidur. Hanya di tempat ini ia dapat bersembunyi. Jika ketahuan, dia akan di cap menjadi perebut istri orang. Kuncinya, p
Andri tersenyum dan memperkenalkan dirinya “Selamat malam semuanya, nama saya Andri.” Baru saja ia mengeluarkan suaranya, seorang pria jangkung baru saja keluar dari kamar mandi menuju hall, ia mengenakan jas, ketika dia melihat Rossa, dia langsung datang dan menyapa dengan lembut “Rossa!” Suara pria itu baru saja dimulai, dan sekelompok wanita mulai berkata. “pria setia itu datang.” Rossa tersenyum pada pria itu dan berkata “Hallo, Tommy Sun!” Mendengar nama “Tommy Sun”, Andri tertegun sejenak dan langsung mengarahkan pandangannya ke pria itu. Dia merasa bahwa suara pria itu begitu akrab. Pria itu bertanya dengan sangat lembut “Rossa, kapan kamu tiba?” Rossa tersenyum dan berkata, “baru saja tiba!” Setelah itu, dia berinisiatif memperkenalkan pria ini “ini pacarku, Andri.” Setelah mendengarkan
Teman sekelas lain yang duduk di dekatnya mendengar Andri mengemudikan pesawat, mereka sangat bersemangat. “Wow! Apakah kau adalah seorang pilot?” “Dia ternyata adalah pilot …” “Terlalu Tampan…” Sekelompok wanita menatap Andri dan mereka terkejut, mereka tidak pernah menyangka Rossa akan menemukan pacar pilot, dan membuat iri wanita-wanita ini. Namun, mendengarkan Andri mengatakan itu, Rossa terkejut, tetapi ketika dia melihat kecemburuan siswa perempuan lainnya, dia tidak enak membuka kebohongan ini. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya di lakukan Andri. Biarkan dia memainkan pertunjukan, memberi dirinya sendiri muka agar tidak kehilangan muka di depan Tommy. Tentu saja, pekerjaan Andri, Yuni tahu sampai ke akar-akar. Namun, dia tidak mengeksposnya, karna dengan membongkarnya juga tidak ada untungnya baginya.