Share

Terpukau

last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-08 18:56:17

Sulur surya mulai merambat masuk menembus kaca dinding dan gorden, mengusik penghuni kamar yang sejak semalam gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak, sebab bingung berada satu kamar, dengan seseorang yang baru saja menikahinya.

Ayana membuka mata, melihat matahari mulai menampakkan cahayanya. Dia mengucek mata, sebelum akhirnya bangun dan melihat seseorang tidur di sofa. Ayana diam sejenak, duduk memandang Deon yang tidur di sofa dengan kedua tangan dilipat di dada. Ukuran sofa itu jelas tidak sepanjang tinggi badan Deon, sehingga pemuda itu tidur dengan posisi kaki ditekuk.

Semalam mereka sempat berdebat, Ayana berkata jika tidak masalah kalau Deon hendak tidur satu ranjang dengannya, tapi Deon menolak, mungkin karena merasa kalau pernikahan mereka hanyalah sebuah kontrak, seperti yang Ayana katakan, hingga akhirnya membuat Deon memilih tidur di sofa.

“Kamu sudah bangun.” Ayana baru saja selesai mandi, dilihatnya Deon yang duduk dengan rambut berantakan dan terlihat masih mengumpulkan sisa kesadaran.

Deon menoleh, wajah bantalnya begitu menggemaskan. Dia menggaruk pipi, kemudian mengangguk mendengar ucapan Ayana.

“Mandilah, setelah ini kita pulang,” ucap Ayana. Dia berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian gantinya yang tergantung di sana.

“Pulang ke mana?” tanya Deon yang kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya.

Ayana diam sejenak, benar juga. Mau pulang ke mana mereka? Ke rumah orangtua Deon, itu tidak mungkin. Ke rumah orangtua Ayana, kontrak pernikahan mereka akan cepat ketahuan.

Ayana menoleh ke Deon, melihat pemuda itu masih menguap dan terlihat lelah, mungkin karena semalaman tidur dengan posisi yang tidak nyaman.

“Aku akan atur semua,” jawab Ayana pada akhirnya. “Apa kamu mau mengambil barang-barangmu di rumah, sebelum kita pindah?” tanya Ayana kemudian.

Deon bergeming mendengar pertanyaan Ayana, benar jika dia sudah menikah dan tentunya tidak akan tinggal serumah lagi dengan orangtuanya.

“Hm … ya. Ada beberapa buku dan barang yang harus aku bawa.”

Ayana mengantar Deon pergi ke rumah orangtua pemuda itu. Melewati gang yang sempit, akhirnya mereka sampai di rumah Deon.

“Ini rumahmu?” tanya Ayana saat melihat rumah kecil dan sederhana di sisi kanan mobil yang terparkir di bahu jalan.

“Ya,” jawab Deon singkat. Dia melepas seat belt dan siap turun, tapi urung membuka pintu dan menoleh ke Ayana yang masih memperhatikan rumahnya.

“Kamu tidak akan turun? Meski kita menikah kontrak, tapi orangtuaku tidak tahu. Jika kamu tidak ikut masuk, mereka pasti akan bertanya,” ujar Deon menjelaskan.

Ayana menatap Deon mendengar ucapan pemuda itu, meski ragu akhirnya Ayana ikut turun untuk masuk ke rumah orangtua Deon.

Ada kerikil-kerikil kecil di tanah yang dilewati Ayana agar bisa sampai di rumah Deon, tentu saja hal itu membuat Ayana kesusahan berjalan, sebab dia memakai high heels, bahkan cara jalan Ayana sangat lambat karena beberapa kali hampir terseok.

Deon melihat Ayana yang kesusahan berjalan, hingga menghentikan langkah kemudian mengulurkan tangan ke Ayana.

“Pegang tanganku, biar aku bantu jalan,” kata Deon.

Ayana terkejut Deon mengulurkan tangan ke arahnya, hingga dia pun mengangguk dan menggapai tangan Deon. Mereka pun berjalan bersama menuju rumah.

“Maaf, rumah kami ya begini. Mungkin tidak semewah rumah Non Ayana,” kata ibu yang sungkan. Dia langsung menyambut Ayana dan Deon, begitu melihat keduanya masuk.

Ayana terkejut mendengar ibu Deon memanggilnya dengan sebutan ‘Nona’, hingga dia pun mencoba meralatnya.

“Panggil Ayana saja, Bu. Bukankah sekarang saya juga anak Ibu?” tanya Ayana dengan senyum manis di wajahnya.

Mita—ibu Deon, sangat terkejut mendengar ucapan Ayana yang sangat sopan, padahal dia berpikir kalau Ayana akan bersikap sombong dan angkuh, mengingat kalau Ayana lebih kaya dari mereka. Namun, semua pemikiran itu terbantah oleh sikap Ayana yang santun.

“Ah … begitu ya.” Mita sedikit kikuk dan canggung, hingga dia melirik Deon.

“Jadi manggil Nak Ay saja juga ga papa, ya?” tanya Mita lagi.

“Tentu saja, Bu. Aku tidak keberatan,” jawab Ayana.

Deon meninggalkan Ayana bersama ibu, sedangkan dia ke kamar untuk mengemas beberapa barangnya. Satria yang mengetahui kepulangan Deon, langsung saja masuk ke kamar adiknya itu.

“Bagaimana malam pertamamu?” tanya Satria sambil melipat kedua tangan di dada.

Deon menoleh sejenak ke arah Satria, kemudian membalas, “Malam pertama apa, aku tidak tahu maksudmu.”

Deon memasukkan buku-bukunya ke tas besar, kemudian mengambil pakaiannya dari lemari dan memasukkan ke tas juga.

“Ayolah, kamu tahu maksudku,” ujar Satria menggoda adiknya. “Apa dia benar-benar masih perawan, bukanlah mustahil wanita kaya yang suka hidup mewah, masih perawan di usianya sekarang?”

Satria terlihat sangat penasaran dengan hubungan ranjang sang adik yang baru saja menikah.

Deon merasa telinganya panas mendengar perkataan Satria, hingga dia sengaja membanting buku tebalnya di lantai, sampai menciptakan suara yang mengejutkan.

Satria terkejut dan menatap Deon yang memasang wajah tidak senang, hingga pria itu pun berdecak dan mengurai lipatan kedua tangan yang sejak tadi dilipat di depan dada.

“Aku hanya tanya, kenapa kamu harus marah? Seharusnya kamu itu bersyukur, karena bisa menikah wanita kaya dan aku jamin, hidupmu habis ini enak. Kalau sudah hidup enak, jangan lupakan kami.”

Satria meninggalkan Deon setelah mengatakan itu semua, sedangkan Deon begitu geram mendengar setiap kalimat yang diucapkan sang kakak. Dia pun yakin, jika keputusan ayah dan ibunya, pasti karena dipengaruhi oleh Satria.

Ayana bingung harus melakukan apa, saat Mita pamit mau melanjutkan membuat sarapan, Ayana ikut ke dapur.

“Itu apa, Bu?” tanya Ayana saat melihat sayur di panci.

“Sayur daun singkong, Nak. Kamu belum pernah makan itu?” tanya Mita ketika melihat raut keheranan di wajah Ayana.

Ayana menggelengkan kepala, tentu saja dia tidak pernah makan seperti itu.

“Ini enak, kalau Nak Ay mau. Sarapan di sini dulu sebelum pergi,” kata Mita. Dia tahu kalau Ayana dan Deon setelah ini akan pergi, sehingga berpikir tidak ada salahnya menawari sarapan.

Ayana sedikit ragu, dia hanya tidak terbiasa makan-makanan seperti itu.

“Biasanya Nak Ay sarapan apa kalau di rumah? Barangkali sama sayur ini ga cocok, jadi Ibu bisa masakin yang lain,” kata Mita.

“Roti sama selai, kadang sama telur,” jawab Ayana.

Mita kini yang terlihat bingung. Mana ada roti di rumahnya, misal ada juga buat camilan bukan buat sarapan.

“Kalau gitu ibu belikan di warung dulu, di rumah ga ada roti.” Mita buru-buru mematikan kompor dan berhenti menggoreng ikan karena mendengar Ayana biasa makan roti. Dia hendak ke warung membeli roti yang diinginkan Ayana.

Ayana terkejut mendengar Mita hendak membeli roti untuknya, merasa bersalah sebab sudah merepotkan.

“Bu, ga usah. Aku bisa makan apa pun kok. Mungkin agak aneh karena aku tidak pernah makan itu, tapi aku juga tidak pilih-pilih makanan kok, Bu. Biar aku nyoba sayur itu,” kata Ayana.

Mita terkejut karena Ayana benar-benar sangat pengertian, hingga mengangguk dan urung pergi. Ayana di dapur memperhatikan Mita menyelesaikan membuat sarapan. Dia jarang ke dapur, sehingga tidak tahu harus melakukan apa.

Tanpa Ayana duga, Deon sejak tadi memperhatikan dan mendengarkan percakapan antara Mita dan Ayana. Pemuda itu tersenyum tipis, tidak menyangka jika Ayana mampu menghargai dan menerima kondisi keluarganya. Padahal Deon sudah berpikiran jika Ayana pasti akan membuat ulah dan merepotkan orangtuanya, sebab Ayana kaya dan serba berkecukupan, tapi semua pemikiran Deon salah.

“Wanita yang sangat menarik.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
Terima kasih Kak
goodnovel comment avatar
Sanggar Senam Teh Elis
membaca nya sperti kita masuk dlm cerita ini,sprti nyata ......
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
satria ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Akhir

    “Dia cantik sekali,” ucap Ayana sambil menggendong bayi mungil Ive. Bayi berjenis kelamin perempuan itu sehat dengan pipi chubby yang menggemaskan. “Tentu saja cantik, apalagi ayahnya tampan seperti ini,” balas Alex menanggapi ucapan Ayana. Ayana langsung memicingkan mata mendengar adiknya yang terlalu percaya diri. “Yang benar itu dia cantik seperti ibunya, bukan karena ayahnya,” ucap Ayana sewot sendiri karena ucapan Alex. Ive hanya menahan tawa mendengar balasan Ayana, sedangkan Alex langsung mendekat kemudian ikut memandang putrinya. “Lihat saja, alisnya tebal seperti milikku. Bibirnya kecil sepertiku. Lihat hidungnya yang mancung, sama sepertiku juga,” ucap Alex membandingkan wajah bayinya dengan dirinya. “Semua mirip kamu, terus Ive hanya dapat hikmahnya gitu,” balas Ayana karena Alex makin mengada-ada. Alex melebarkan senyum, lantas membalas, “Iya, kan bibitnya dariku.” Ayana gemas mendengar ucapan Alex hingga langsung memukul lengan adiknya itu. “Kepedean!” seloroh Ay

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Jadi Ayah

    “Ive, kamu baik-baik saja?” tanya Ayana saat melihat wajah Ive yang pucat.Ive terkejut mendengar pertanyaan Ayana karena sedang tak berkonsentrasi. Dia melihat, Ayana dan yang lain kini sedang memandangnya.“Wajahmu sangat pucat, Ive. Apa kamu sakit?” tanya Jonathan.Alex langsung menyentuh kening Ive. Dia merasakan kulit wajah Ive yang sangat dingin.“Ive, kamu baik-baik saja?” tanya Alex yang cemas.“Sebenarnya sejak semalam perutku terasa mulas, tapi tidak bisa ke kamar mandi. Ini juga rasanya tidak nyaman,” jawab Ive yang menahan sakit dari kemarin sore sampai pagi tanpa memberitahu siapa pun.Ayana terkejut mendengar jawaban Ive. Dia langsung berdiri, lantas menyentuhkan tangan di kening Ive.“Kita ke rumah sakit, ya. Aku takut kamu sudah kontraksi tapi tidak paham,” ujar Ayana yang cemas.Semua orang pun terkejut mendengar ucapan Ayana. Alex langsung berdiri untuk membantu Ive berdiri.“Ayo, Ive. Kita ke rumah sakit untuk memastikan kondisimu,” kata Alex yang tak bisa membiarka

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Bahagia Jadi Calon Ayah

    Tak terasa sudah enam bulan berlalu, kini usia kandungan Ive sudah memasuki usia delapan bulan. Ive sendiri mulai kesulitan melakukan aktivitasnya karena perutnya yang besar.“Kamu mau buah, Ive?” tanya Ayana saat melihat adik iparnya itu datang ke dapur.“Iya, Kak.” Ive menjawab sambil berjalan mendekat. Dia lantas duduk di kursi samping stroller Ansel.Ayana menoleh sekilas ke Ive sambil tersenyum, lantas mengambilkan buah yang biasa dimakan Ive.“Kamu sudah minum susu?” tanya Ive mengajak bicara Ansel yang kini berumur 9 bulan.Ive memberikan telunjuknya agar digenggam Ansel. Dia sangat suka dengan keponakannya yang lucu dan menggemaskan itu.“Hari ini kamu jatah cek kandungan? Tadi Alex memperingatkanku untuk mengantarmu karena dia ada rapat penting pagi ini?” tanya Ayana sambil mengupas apel.Ive menoleh Ayana, kemudian menjawab, “Iya, Kak. Dokternya baru datang jam sepuluh, jadi ke sana jam sembilan ambil antrian tidak masalah.”Ayana menghampiri Ive sambil membawa apel yang sud

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Pernikahan Azlan dan Hyuna

    Hyuna sangat terkejut dengan jawaban Azlan, bagaimana bisa calon suaminya itu melupakan cincin pernikahan mereka.Azlan menoleh Ayana, memberikan mimik wajah sedih karena cincinnya dan Hyuna tertinggal.“Kenapa dia?” tanya Alex keheranan melihat Azlan yang bingung.Azlan memberi isyarat dengan menggerakkan jemarinya, membuat Alex dan Ayana langsung paham.“Dasar, ceroboh sekali dia,” gerutu Alex.Alex melepas cincin pernikahannya, lantas meminta Ive melepas cincinnya juga. Dia kemudian pergi ke altar untuk memberikan cincinnya agar dipakai Azlan lebih dulu.Ayana dan yang lain terkejut dengan apa yang dilakukan Alex, tapi hal itu juga membuat bangga karena Alex mau membantu kepanikan Azlan.“Pakai ini! Tapi kamu harus membayar bantuanku,” ucap Alex dengan nada candaan.Meski Alex terkadang menyebalkan, tapi nyatanya dia perhatian hingga membuat Azlan hanya menganggukkan kepala.Alex kembali ke kursinya, hingga langsung mendapat pujian dari Ayana.Prosesi pernikahan itu pun kembali ber

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Derita Calon Ayah

    Alex begitu terkejut sampai mundur karena melihat siapa yang baru saja menepuk bahunya. Dia memegang dada karena terkejut melihat wanita tua sedang menatapnya.“Mau apa tengok-tengok rumah?” tanya wanita berumur 70 an tahun itu.“Maaf. Saya hanya ingin meminta mangga muda, kalau tidak boleh diminta ya saya beli,” kata Alex berusaha sopan ke wanita tua itu, apalagi sudah menjadi kebiasaan di negara itu jika harus sopan ke orang yang lebih tua.“Mangga muda?” Wanita tua itu mungkin keheranan karena Alex malah minta mangga muda.“Ah … ya. Istri saya sedang hamil. Dia katanya ingin makan mangga muda itu,” ujar Alex menjelaskan sambil menunjuk ke mobil lantas ke pohon mangga.“Oh … bilang dari tadi. Aku pikir mau maling atau sales menawari barang,” balas wanita tua itu dengan entengnya kemudian mengeluarkan kunci mobil dari saku baju yang dipakai.Alex terkejut karena dikira sales barang, tapi demi Ive dia harus menahan diri agar tidak tersinggung.Wanita tua itu membuka gerbang, lantas me

  • My Sexy Sugar Mommy   Season 2 : Gara-gara Mangga Muda

    “Kita mau ke mana?” tanya Ive bingung karena Alex mengajaknya pergi keluar padahal baru saja sampai rumah.“Aku ingin mengajakmu tadi siang, tapi karena siang tadi pekerjaanku sangat banyak, jadi baru bisa sekarang. Aku tidak mau menundanya, jadi meski sore aku tetap ingin mengajakmu ke sana,” jawab Alex sambil menoleh Ive dengan senyum di wajah.Ive mengerutkan dahi mendengar jawaban Alex. Dia benar-benar penasaran ke mana suaminya itu akan mengajak pergi.Ive memperhatikan jalanan yang mereka lewati, hingga mobil yang ditumpangi masuk ke area perumahan yang sedang dibangun. Sudah ada beberapa rumah berdiri megah, tapi ada pula yang sedang dalam proses pembangunan.“Mau apa ke sini?” tanya Ive bingung. Dia pun memperhatikan sekitar.Alex menoleh Ive sekilas, lantas sedikit memperlambat laju mobilnya.“Melihat hadiah yang diberikan Ayana. Dia memberi kita hadiah, tapi aku belum sempat melihatnya langsung,” jawab Alex.Dahi Ive semakin berkerut halus mendengar jawaban Alex. Dia pun kem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status