Share

MSIAV 4

Author: Amelyaaz
last update Last Updated: 2021-08-05 19:37:52

My stalker vampire 4.

"Mikaaa!"

Kuyakinkan teriakan itu berasal dari logan, ah apakah dia tidak bisa menungguku barang sebentar. aku memakai baju sekolahku dengan rok yang panjang lebih dari selutut dan berbalut legging disaat semua cewek hanya memakai rok pendek diatas dengan stocking atau pun kaos kaki.

"Cepat mika!"

"Iya, sebentar! Dasar tidak sabaran" balasku dan kembali merapikan rambutku yang kusut.

Oh tidak! Rambut sialan ini kenapa susah sekali disisir?

Aku mengambil vitamin rambut dan menatap cermin riasku dan betapa terkejutnya saat kulihat seseorang terpantul di cerminku.

Logan, kakak sialanku itu sukses mengejutkanku. Ia bersandar dipintu dengan tangan bersidekap ditambah muka kecutnya seolah ia menungguku ribuan tahun.

"Quickly mika!" omelnya.

Aku segera menguncir rambutku, "Okay! I'm done! " kesalku dan mengikutinya turun ke bawah.

Kulihat mom bersenandung kecil sembari memasak dan aku langsung duduk dimeja makan yang sudah berisi sarapanku.

"Yeay! Sandwich!" omg. Ini makanan kesukaanku! Sandwich adalah moodbusterku.

Aku mulai memasukannya kedalam mulutku dan sebelum Sandwich itu masuk kemulutku, Logan sudah menarik tanganku keluar menuju mobil.

"Mom! We go now!" teriak Logan saat kami sudah berada didepan mobil dan aku sangat kesal, sandwichku terjatuh tak berdaya di lantai karena tarikan Logan ditanganku.

"Kau menghilangkan sarapanku logan!" decakku dan dia hanya mengangguk tidak fokus.

Aku masuk kedalam mobil lalu memakai seatbelt. Logan terlihat rusuh dikursinya seperti mencari sesuatu.

"Apa yang kau cari logan? Kau seperti orang gila!" tanyaku dan sekalian mengejeknya.

Ia masih mencari-cari ke sekelilingnya, lalu ia mengacak rambutnya yang tadinya rapi namun kini terlihat badass, yah logan memang sangat tampan sih jadi ia cocok dengan segala gaya rambut kecuali botak.

"Kau lihat kunci mobilku mika?" tanyanya.

Aku kemudian ikut mencari keseliling dan ternyata kunci mobil tersebut tergantung manis di tempat seharusnya.

Aku menatap datar ke arah logan dan dia balas menatapku bingung. "Lihat itu logan" sembari menunjuk kearah kunci tersebut.

"Hahaha, aku hampir gila karena kunci sialan ini" gumamnya konyol.

"Itu karena kau terlalu bodoh Logan, aku tau itu" ucapku membalas gumamannya.

"Shut up mika!" lalu kami melaju menuju sekolah.

•••

Hmm, sekolah memang tempat terkutuk bagi seorang Introvert sepertiku. Terlalu ramai disini dan mereka selalu bergerombolan dan suka sekali menatap setiap orang yang berlalu lalang.

Aku berjalan di koridor dengan pandangan menunduk, banyak pria disini dan tentunya bergeng. Memang sungguh harus melewati koridor ini untuk menuju kelasku hari ini

"Hai mika!" sapa seseorang diantara para pria itu.

Aku terkejut. Sungguh. Tidak pernah satupun orang yang menyapaku kecuali logan dan teman wanitanya, itu juga karena terpaksa karena dia hanya ingin sok baik didepan logan.

"Hei kau kenal gadis itu?"

"Haha, aku tau! Kau menyukainya"

"Hei siapa tadi namanya?"

Mereka semua tiba-tiba bertanya dan berisik mengenaiku.

"Haha, aku hanya menyapanya saja apa itu salah?" ucap pria itu yang mempunyai rambut blonde dengan tatanan acak-acakan seperti Logan namun ia sama juga seperti Logan terlihat badass dan keren.

"Hei Mike, ia menatapmu!" celetuk salah satu temannya dan aku segera berlari menuju kelasku. Jantungku berdetak tidak karuan.

Kepalaku penuh dengan semua pemikiran tentang pria tadi atau Mike. "Oh tidak mika! Kenapa kau blushing hanya karena pria yang tak kau kenal itu menyapamu? Sadar mika mereka hanya mempermainkanmu, ya! Hanya mempermainkan!"

Aku lalu memasuki kelas dan duduk dibagian belakang kelas, menyendiri itu menyenangkan walau juga sering terasa kesepian. Pelajaran hari ini tentang biologi dan math, pelajaran yang cukup membosankan karena pelajaran itu tidak akan masuk kedalam otak mungilku.

"Hei! Gadis yang kau sukai ada disini Mike!"

Seketika aku tegang, bagaimana tidak jika para pria yang berkumpul tadi ternyata sekelas denganku hari ini. Eh apakah hanya hari ini atau kemarin juga tapi akunya yang tidak tau? Ah sudahlah tidak penting juga.

"Hai Mika, kita ternyata sekelas hari ini" ucap seseorang yang kini tengah berdiri didepanku.

Aku mendongkak melihat lawan bicaraku dan ternyata ia adalah Mike, Pria blonde dengan rambut messy yang badass dan sialannya mempunyai wajah yang sangat tampan seperti model majalah playboy yang sering kubaca.

"Hai, ya kita sekelas" balasku datar dan terkesan cuek padahal jantungku berdetak kencang tak karuan saat ini.

Aku mengalihkan pandanganku ke buku yang saat ini ada digenggamanku, mencoba membacanya padahal aku tidak pernah membaca buku matematika yang aku pegang saat ini.

Dari sudut mataku, dapat kulihat ia duduk tepat disebelahku dan dengan santainya menatapku intens seolah aku adalah mangsanya. Aku merasa sangat risih jika ditatap seperti itu dan sangat membuatku tidak nyaman sekali.

Lebih baik aku menegurnya "Jangan menatap ku begitu " ucapku tanpa melihatnya.

Ia tersenyum dan itu terlihqt dari sudut mataku. "kenapa?" tanyanya.

"Aku tidak nyaman!" sarkasku.

Ia bertopang dagu dengan tangannya dan kembali tersenyum seperti ini adalah hal lelucon konyol. Apakah dia tau jika jantungku berdetak begitu kencang dan kuyakinkan itu tidak baik untuk kesehatanku.

"Lalu kenapa kau melihatku juga?" tanyanya tiba-tiba. Oh dia sangat pandai menutup mulutku.

Aku memilih menghiraukannya dan menatap kaca kelas sekilas namun aku melihat kembali kaca kelas itu dan menatap sekitarnya, ada hal aneh, sangat aneh bagiku. Aku seperti melihat pria yang ada dimall. Memang sangat sulit untuk melupakan wajah tampannya apalagi ia kemarin baik padaku karena memberiku minuman.

Setelah kulihat sekitar pria itu tidak ada, seolah ia menghilang layaknya angin tapi kurasa aku salah lihat. Mana mungkin pria itu kesekolahku dan dilihat dari postur tubuhnya ia terlihat seperti anak kuliahan berumur 21 tahun.

Plak!

"Aaaaaakh!" teriakku. Seseorang memukul pundakku, hampir membuatku terkena serangan jantung mendadak.

Sekelas melihatku aneh, ya aku memang aneh sih tapi mereka tidak pernah menatapku sebelumnya. Dan ini pasti ulah pria sialan disampingku, siapa lagi kalau bukan Mike.

"Hahaha, aku mengejutkanmu Mika. Apa yang kau lihat diluar sana? Kau terlalu serius"

"Go hell asshole!" pekikku dan meninggalkan kelasku hari ini. Ah dia pria yang menyebalkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 31

    My Stalker is a Vampire 31Aku memasuki kelas. Semua orang yang berada di ruangan ini menatapku heran, tentu saja. Dengan luka yang terlihat menyakitkan ini pasti mereka bertanya-tanya apa yang telah terjadi."Mika, apa yang terjadi padamu?" tanya salah satu teman palsuku. Ya, dia hanya ingin berteman karena aku terkenal disosial media."Hanya kecelakaan kecil," jawabku.Kini wajahnya terlihat sok sedih. Aku begitu muak melihat wajahnya, kenapa ia tidak mengikuticastinguntukfilmorsomethinglikethat.Ia mengeluarkan ponselnya. Sudah kutebak, ia pasti ingin berfoto denganku dan menulis captionyang seolah-

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 30

    My Stalker Is a Vampire 30"Kau sadar?"Aku hanya bisa melenguh saat membuka mataku. Benar-benar sakit sekali untuk membuka mata.Aku menemukan atap bewarna abu-abu. Ini sudah jelas bukan kamarku. Lantas dimana aku?"Selamat pagi, Mika."Aku menoleh sedikit karena sakit yang sialan dileher menyiksaku. "Jordan?" tanyaku ragu.Jordan tersenyum. "Ya, ini aku."Aku mengedipkan mataku, berharap penglihatanku salah. Namun, mau berapa kalipun aku mengedipkannya, mahluk yang berada di depanku memanglah Jordan.Aku berusaha bangkit, namun satu tanganku tidak bisa kugerakkan sedikitpun. Aku lantas menunduk melihat tanganku yang sudah diberi gips."Tanganmu patah, kepalamu geger otak. Itu luka yang lumayan mengerikan," ujar Jordan."Aku tidak butuh rasa kasihanmu," balasku yang entah kenapa berubah tiba-tiba menjadi dingin, dan tanpa melihatnya."Tapi kau sendiri yang mengharapkanku menolongmu, kan?"Aku langsung mengalihkan perhatianku kepadanya. "Kapan aku berkata seperti itu?"Jordan mengedik

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 29

    My Stalker is a Vampire 29Aku mengusap mataku saat Mom membangunkanku. "Ada apa, Mom?" tanyaku.Mom berjalan ke arah balkon dan terlihat seperti mengintip dari sana. Aku bingung dan bangkit dari kasur menuju tempat Mom saat ini. Diluar sana tampak Harry sedang menunggu di depan pagar bersama mobilnya."Mom, kau tidak menyuruhnya masuk?" tanyaku.Mom menggeleng. "Ia bahkan tidak mengetuk atau apapun itu," jawab Mom.Aku heran, lalu berlari mengambil tasku yang didalamnya terdapat ponselku. Terdapat banyak panggilan saat aku menghidupkan layar ponselku. Itu semua dari Harry.Aku lalu keluar ke arah balkon dan melihatnya masih menunggu. "Harry!" teriakk

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 28

    My Stalker is a Vampire 28Aku memasuki kelasku kembali dan mendapatkan Jordan sedang duduk di atas meja sembari menerangkan sesuatu dari alat infokus yang menyorot papan putih hingga menampilkan beberapa data.Jordan terlihat berhenti menerangkan pejarannya dan menatapku datar."Siapa yang menyuruhmu masuk, nona Mika?" tanyanya dengan nada sindiran."Eh?"Jordan melihat pergelangan tangannya yang dililit oleh jam. "Ini sudah lewat dari 10 menit. Apa yang kau lakukan di toilet selama 30 menit?" tanyanya dingin. "Kau buang air besar?" lanjutnya lagi.Semua orang yang berada di kelas tiba-tiba menahan tawa. Jordan sialan! Bisa-bisanya i

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 27

    My Stalker is a Vampire 27Bunyi pesan dari kertas kemarin terus mengangguku hingga kini. Bagaimana bisa ia tahu dan bertingkah selayaknya pengajarku. Padahal, aku harus mati-matian menghindarinya. Dan juga, kenapa mata kuliah hari ini diisi olehnya. Kenapa hidupku tiba-tiba dipenuhi olehnya?"Mika, jangan melamun jika masih mengikuti kelas ini."Aku tersentak, mendapatkan Jordan berkata seperti itu padaku diikuti oleh pandangan semuanya tertuju padaku.Aku berdehem, menetralisirkan perasaanku saat ini. "Maaf,Sir.""Lain kali jangan ulang perbuatanmu itu, Mika," tegasnya dan aku mengangguk tanpa melihat padanya.Jordan kembali berbicara

  • My Stalker is a Vampire   MSIAV 26

    My Stalker is a Vampire 26Sudah dua tahun semenjak kejadian itu dan aku sudah sepenuhnya bisa menjalani hidup dengan tenang dan normal tanpa memikirkan pria itu lagi.Aku sudah menjadi mahasiswi di salah satu kampus dan tentunya terkenal. Bahkan aku sudah tidak seperti Mika yang dulu, introvertdan anti sosial.Aku mempunyaifollowerratusan ribu di-insta. Bahkan, aku mempunyaiFans clubku sendiri. Juga, aku mempunyai kekasih yang tampan yang serasi denganku. Benar-benar beruntung, bukan?Aku berlari memeluk Harry saat ia sedang berjalan di koridor kampus. Jalannya terhenti, ia berbalik dan mendekap leherku lalu mengapitnya. Aku tertawa dan minta dilepaskan, ia menyanggupi.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status