Share

MSB 4 - BREATHTAKING

ANASTASIA POV

Aku menaruh baju-baju pantai able, entah itu baju renang, bikini, gaun malam atau pun gaun yang akan dipakai saat pernikahan Papa.

Sebentar lagi rumah ini akan diisi penghuni baru, Rumah ini tidak akan sama lagi seperti sebelum-sebelumnya. Rumah yang semula hanya diisi aku, Papa, dan beberapa pegawai pembantu rumah tangga mungkin akan terasa ramai karena akan menambah tiga orang sekaligus.

Aku mengedarkan pandanganku keseluruh bagian kamar yang sudah kutempati hampir 20 tahun, aku tidak pernah sekalipun pindah kamar, hanya beberapa kali mendekor ulang kamar menyesuaikan dengan seleraku yang suka berubah-ubah mengikuti mode yang ada.

Kamar tidur yang pernah berganti cat hingga berkali-kali, dari warna pink - ungu - biru muda - Peach dan berakhir pada warna abu-abu muda. Aku tersenyum singkat, ada perasaan berdebar-debar yang sulit aku ungkapkan setiap kali membayangkan akan hidup bersama dengan calon pendamping Papa.

Aku tahu itu bukan hal buruk, tapi aku rasa, akan banyak hal yang berubah pada hidupku nantinya.

Aku berjalan mendekati jendela, berniat menutup tirainya tapi malah melihat Eder duduk dipinggiran kolam renang.

Eder Von Mirendeff, aku sudah ingat namanya.

Laki-laki itu sumpah demi apapun, dia memiliki seribu pesona yang ada didalamnya.

Terkesan Misterius,

Senyum Jahil,

Cerewet,

dan Bijaksana,

Bijaksana, ya saat dia mengatakan bahwa orang tua kami sudah cukup tua menentukan segalanya. Terdengar menyedihkan tapi entah bagaimana aku menyukai bagaimana ia melihat segala sesuatu tentang kehidupan.

Eder, dia seperti memiliki banyak hal yang tersembunyi disetiap aspek hidupnya. Sesuatu yang misterius dibalut dengan kesempurnaan fisik yang dimilikinya. Kira-kira dia sebenarnya orang yang seperti apa? Aku bahkan tidak tahu banyak tentangnya.

Aha..

g****e-in aja.

Menyambar bangku didepan meja MacBook-ku, aku langsung klik Safari dan mengetik beberapa huruf membentuk nama "Eder Von Mirendeff"

Muncul beberapa kata kunci disana.

Evon Brand.

Eder Von Mirrendeff Wikipedia.

Hans Mirrendeff.

List girlfriend of Eder.

"Berapa banyak mantan pacar-nya hingga dibuat list kaya gini?" Celetukku saat membaca sebuah website dalam bahasa Inggris yang menurutku nyeleneh,

Hot California Man.

"Ow, itu aku setuju." Ujarku, membayangkan bagaimana tampannya seorang Eder, ya aku mengakuinya.

Aku mengarahkan cousor-ku pada Eder Von Mirrendeff Wikipedia, sebuah website yang bisa aku percaya tentunya.

Eder Von Mirrendeff, Model for Bright Agency's, owner of Evon Clothing Line. One of the man who desired every women in California. He is also talented of photographer and modelling. He went to Colombia university for management business major. His dad is Hans Mirrendeff, owner of Mirrendeff Security. His Mom is Yulia Anggini Rahman from Java, Indonesia. Living alone in California.

He ever get relationship with Angela swift.

Full Name : Eder Von Mirrendeff

Nickname : Ed

Birth of day : 1995 - 01 - 12

Place of birth : Las Vegas, USA

Gender : Male

Tall : 185cm

Weight : 78kg

Motto : Selfish is the human nature.

Keningku berkerut, mana ada motto yang artinya, egois adalah sifat alami manusia.

Itu bukan motto, itu fakta ironis.

Aku kembali mencari tahu lebih banyak tentang Eder, tapi sialnya hanya informasi yang tak jauh berbeda yang bisa aku dapatkan. Aku menghela nafas, "Gak seru, masa segitu aja." gerutuku merasa batin stalker-ku belum terpuaskan.

Belum puas mendapat info, aku klik jadul yang membuatku merasa sensi tanpa sebab.

List girlfriend of Eder

Baiklah, bagi orang ganteng itu wajar punya deretan mantan. Akhirnya, aku mengkompromi diriku sendiri, Beberapa nama ditampilkan disana, aku bertanya-tanya siapa yang memiliki niat sebesar ini dan begitu cinta pada Eder sehingga membuat artikel tidak berkualitas yang masih tetap aku baca yang menyebabkan aku merasa sensi sendiri tanpa sebab.

Ok, abaikan aku mulai meracau kemana-mana.

Angela Smith

Menjadi nama pertama, seorang model, meraka kencan untuk kurang lebihnya lima bulan, dan putus dengan alasan yang tidak diketahui. Untuk cantik, ya wajah rata-rata seorang model, jangan berharap aku akan menjalaskannya, bayangkan saja cewek Blonde, kaki panjang, kurus dan wajah seperti dicover majalah.

Itu dia Angela Smith, cantik rata-rata.

Masih terus fokus membaca, Hingga mataku berhenti dinama Valerie Bennett.

Aku tahu sedikit tentang Valerie Bennett, dia seorang model untuk beberapa kosmetik terkemuka, aku pernah mencoba menjadi model disana tapi ditolak karena tidak sesuai dengan Image Brand kosmetik itu.

Valerie Bennett, dia dari United Kingdom, kurang lebih seumuran denganku, dan sialnya dia orang paling sombong, sok cantik, yang memilik aksen seksi saat berbicara.

British accent.

"Aku sudah tebak, mana ada wajah sepertimu bisa jadi brand ambassador."

Sial! tanpa sadar aku mengingat sindiran pedas yang pernah tak sengaja aku dengar saat audisi di Singapura beberapa tahun silam.

Dan mereka,

Mataku membulat, Masih berpacaran?

Eder dan Valerie Bennett?

"What?" histeris-ku tak percaya.

Amit-Amit, jangan sampai aku juga punya saudara ipar sejenis dia.

Kesensianku menuju angka 8, angka siaga.

Aku butuh air dingin sekarang!

EDER POV

Terhanyut dengan pikiran membuatku jenuh, rasa sakit hati memang tidak pernah sesederhana kata maaf lalu lupakan, It's Big Deal!

Berkali-kali aku melafalkan kata itu, Maaf lalu lupakan sialnya tidak ada efek sama sekali untuk membuat hatiku lebih baik, malah membuatku semakin kesal.

Maaf lalu lupakan,

Frustasi dengan fikiran sendiri aku membuka bajuku lalu melompat ke kolam renang, berharap kolam itu bisa merendam perasaan yang membebankan.

Hingga pojok kolam, aku menarik nafas, melanjutkan renangku kembali ke pojok tempat asalku melompat.

Aku menghirup oksigen sesekali, pertahanan nafasku bisa dikatakan diatas rata-rata saat berenang, menjadi atlet merupakan impianku saat kecil sebelum semuanya berantakan, dan mimpi buruk itu terjadi.

Aku menarik tubuhku naik, lalu keluar dari kolam.

Berenang seperti memadamkan api yang membara untukku.

Itu ampuh, saat marah melompatlah kedalam kolam renang, dan semua lebih baik.

Meraih baju yang tergeletak tak berdaya, baju yang 80% basah karena terciprat air yang keluar dari kolam saat aku melompat.

Aku berhenti diambang pintu saat melihat Anastasia turun dari tangga, dia terlihat kesal, terlihat dari bagaimana dia menghentak-hentakan kaki saat berjalan.

Nugroho berhasil mendidik Anastasia menjadi anak baik. Tiba-tiba perkataan Mommy teringat kembali.

Anak baik-baik.

Bukan, lebih tepatnya gadis kesayangan keluarga yang baik.

Anatasia, dia mungkin bisa diibaratkan maskot keluarga Nugroho, aku bisa membayangkan bagaimana setiap aspek hidup Nugroho berpusat padanya.

Kali ini aku bisa melihat bibir Anastasia bergerak-gerak, dia sedang menggerutu samar.

Baiklah, sepertinya ada sesuatu yang membuatnya kesal, Anastasia juga gadis yang mudah ditebak.

Aku melanjutkan langkahku, tersenyum samar saat melihat jelas wajah menggerutunya.

Lucu,

Wajah itu mengingatkanku pada kelinci yang sedang makan.

Dengan baju abu-abu kebesaran hampir sepahanya, bahu kiri yang terekspos dengan sengaja. Anastasia, dia terlihat Innocent dan attractive secara bersamaan.

Persekian detik ia berbalik,

Tangannya masih menganggam kaleng soda berwarna hijau, tubuhnya membeku.

Iris matanya coklat, hidung kecil mancung dan bibir ranum itu sedikit terbuka saat ia melihatku.

Anastasia, antara terkejut dan kagum, melihat hal itu membuatku tersenyum, Anastasia melihat keperutku yang terekspos dengan terang-terangan.

ANASTASIA POV

Siapapun bunuh aku sekarang, lemparkan apa saja yang ada disekitarku, tak peduli garpu, sendok, piring, mangkok, pisau daging atau kitchen set sekalipun.

Eder berdiri setangah telanjang didepanku, dan basah kuyup.

Surga dunia, menampar wajahku keras-keras hingga membuat wajahku mati rasa.

Dan otot perutnya,

1

2

3

4

5

6

Sempurna, seakan ada suara jackpot dikepalaku.

Tanpa sadar aku menghitung roti sobek itu.

Apa yang bisa aku lakukan dengan wajah melongo dan mata birunya itu?

Aku ingin mengigit roti sobek itu!

Dan bagaimana bisa tuhan menciptakan setiap garis yang ada di tubuhnya dengan pahatan sempurna?

Sialan sempurna.

Tanganku mendadak gatal ingin, oh my..

Entah sejak kapan aku menjadi semesum ini.

Eder, dia pria yang sialan BREATHTAKING!!

"Awas Keselek nyamuk!" celetuknya kembali menampar wajahku, bukan hanya pesonanya kata-kata yang tak terduga darinya juga mencengangkan.

Ok, itu sedikit menghancurkan momen singkat imajinasi liarku.

Aneh saja melihat wajah Bule, perawakan tinggi gede, dan iris mata yang terang khas Bule tapi ngomongnya "keselek"

Keselek?

Seketika aku mengatup mulutku.

Eder cengegesan disebrangku, dan lagi-lagi aku terpaku. Dia kembali melangkah menjauh, mataku masih mengekori punggungnya yang berjalan menaiki tangga.

Dari pundak gagahnya hingga...

Aku menelan ludah, Bahkan bokongnya saja terlihat seksi.

Oh tuhan kutuklah aku, Hukum mataku yang tidak bisa berpaling dari malaikat indahmu.

Aku akan membuang setiap majalah pria yang ada di kamarku nanti,

Aku perlu merestart ulang fikiran kacauku dan mesumku ini!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status