Seperti biasa, Nick membangunkan Angel di pagi hari untuk meminta Sugar Baby-nya itu siap-siap ke sekolah. Dan seperti biasa pula Angel menolak perintah Nick yang satu itu dengan begitu malas. Karena Angel yang tak kunjung bangun, akhirnya Nick memilih untuk menyerah dan mengirimkan pesan untuk seseorang.
From Nick Brechtje :
Lo di mana?
From Abdharon Grishilde :
Gue lagi di Bar.
From Abdharon Grishilde :
Gue nginap di sini, soalnya.
From Nick Brechtje :
Si Evie?
From Abdharon Grishilde :
Sama.
From Abdharon Grishilde :
Dia juga nginep di sini.
From Nick Brechtje :
Tanpa izin gue, Anjing?!
From Abdharon Grishilde :
Hahaha ...
From Abdharon Grishilde :
Enggak apa-apa, kan?
From Abdharon Grishilde :
Kan, dia cewek gue.
From Abdharon Grishilde :
Dia juga pacar gue.
From Abdharon Grishilde :
Jadi, enggak apa-apa kalau nginap bareng gue.
Fr
Evie, Angel dan Bryan tengah santai menikmati makanan pesanan mereka di kantin sekolah.Evie memesan seporsi spaghetti dan juga segelas milkshake strawberry. Angel memesan nasi goreng dan milkshake coklat. Sedangkan Bryan, dia hanya memesan cemilan dan juga air mineral saja."Kenapa kamu cuma pesan cemilan sama air mineral aja, Bry?" tanya Angel sambil melirik ke arah makanan dan minuman milik Bryan."Gue hobby makan cemilan kalau lagi lapar. Gue enggak terlalu hobby kalau makan nasi atau sejenisnya," jawab Bryan sambil tersenyum kecil."Memangnya, kamu kenyang?" tanya Angel penasaran."Enggak juga, sih," jawab Bryan, lalu mengunyah keripiknya."Jadi ceritanya, kamu laper terus?" tanya tanya Angel."Enggak gitu juga kali, Ngel," kata Bryan sambil terkekeh pelan.Angel mengerutkan keningnya saat mendengarkan penuturan dari Bryan. Dia tidak mengerti maksud ucapan Bryan."Ck! Enggak jelas banget dia, Ngel. Enggak usah diajak buat b
"Uhm ... Emangnya, kamu mau ke mana sampai ngajak aku buat ikut bolos sekolah sama kamu?" tanya Angel penasaran."Ke taman bermain! Kita main semua game yang ada di sana!" seru Evie dengan begitu antusias."Bayangin aja deh. Kan, seru banget kalau kita ada di sana, kan?!" kata Evie antusias. Dia berusaha mengkontaminasi otak Angel agar gadis polos itu ikut dengannya membolos sekolah. Kan, tidak seru kalau bolos sekolah tanpa ada temannya.Angel mulai berpikir-pikir dan menimbang-nimbang tawaran bolos Evie. Detik berikutnya, dia menggelengkan kepalanya dengan begitu cepat."Ah ... Enggak deh, Vie. Aku enggak mau, Vie!" tolak Angel dengan tegas."Aku takut kalau kita harus bolos sekolah. Kan, kita udah kelas tiga. Takut kalau beberapa bulan lagi bakalan lulus, kan?" kata Angel sedih. Dia menekuk wajahnya dan mengerucutkan kedua bibirnya."Ck!" Evie mendecih kesal, lalu kemudian memejamkan matanya. Kenapa begitu sulit untuk mengajak Angel b
Apartemen, 21:01 -"Daddy! Mau ayam, enggak?! Aku buat ayamnya sendiri!" seru Angel sambil menatap ayam goreng buatannya."..."Nick bergeming di tempatnya dan tidak menggubris sugar baby-nya itu. Hilde yang duduk di sampingnya langsung melirik ke arah Nick."Kenapa Daddy cuma diam aja, sih. Enggak gubris aku ..." kata Angel sedih. Dia mengerucutkan bibirnya."Nick ..." panggil Hilde pelan memperingati sahabatnya itu."Daddy ..." panggil Angel manja sambil mencolek lengan Nick.Nick tersentak kaget saat Angel mencolek lengannya. Dia langsung menatap Sugar Baby-nya itu dengan cepat."Kamu kenapa?" tanya Angel dengan lembutnya."Enggak ada," jawab Nick.Angel mengerucutkan bibirnya dengan lucu."Enggak ada apa-apa katanya. Tapi, kenapa dari tadi kamu diam terus, sih? Aku panggilin kamu enggak ngomong dan enggak gubris aku!" kesal Angel."Padahal tadi suara aku lumayan keras lo. Kamu enggak balik. Baru balik pas ak
Hilde dan Angel masih setia untuk duduk berhadapan satu sama lain. Mereka berdua benar-benar larut dalam obrolan serius di malam hari ini."Memangnya, urusan apa yang kalian urus?" tanya Angel mengintimidasi."Ada," jawab Hilde."Iya, ada. Tapi, apa itu?" tanya Angel.Hilde tersenyum tipis."Lo enggak usah tahu. Ini masalah orang dewasa," jawab Hilde sambil terkekeh."Lalu, kamu menganggap aku apa, Hil? Aku sudah dewasa. Aku bukan anak kecil lagi," kata Angel sambil mengerucutkan bibirnya.Hilde kembali terkekeh geli."Tingkah lo terlalu kekanak-kanakan. Jadi, jangan heran kalau gue klaim lo itu masih bocah di kata gue atau di mata Nick. Uhm ... Bisa aja orang lain juga mandang lo sebagai bocah," jawab Hilde santai."Ish! Kamu kenapa jahat banget, sih?!" tanya Angel kesal.Hilde hanya tersenyum untuk menanggapi Angel."Tapi, aku beneran nanya sama kamu, Hil. Ada urusan apa, sampai kamu dan Nick samaan enggak jemput ak
"Percaya sama gue, Ngel. Gue merahasiakan sesuatu dari lo, itu ada alasannya," kata Nick lembut sambil mengelus rambut Angel."You must know what. Tugas lo cuma satu, percaya sama gue," lanjutnya lagi dengan nada lembutnya.Nick perlahan melepaskan pelukannya pada tubuh Angel. Angel mengangkat pandangannya sambil menatap kedua bola mata Nick, begitupun Nick yang membalas tatapan kedua bola mata Sugar Baby-nya itu."Kamu main rahasia sama aku, Nick ..." lirih Angel dengan air mata yang mulai perlahan mengalir.Nick tersenyum tipis saat melihat betapa manjanya Angel. Dia perlahan mengelus rambut Angel dengan penuh kasih sayang."Jangan menangis. Gue enggak suka," kata Nick lembut."Kamu yang buat aku menangis seperti ini. Jadi, kamu yang salah!" seru Angel sambil sesekali cegukan.Nick hanya tersenyum kecil saat mendengarkan ucapan Angel. Tapi, di dalam hati dia membatin."Hah ... Dengan cara lo yang nangis seperti ini ... Lo nambahi
Suasana sarapan pagi di ruang makan apartemen Angel terasa begitu sepi. Sesekali Angel dan Evie saling melirik satu sama lain dengan cara memberikan kode yang berarti kan "Ada apa? Kenapa sarapan pagi ini terasa begitu sepi?" seperti itulah arti kode mata antara Angel dan juga Evie. Ya, memang keadaan sarapan pagi di ruang makan ini terasa sangat sepi, tidak seperti saat hari-hari sebelumnya. Biasanya, saat sedang sarapan seperti ini, Hilde kadang menjahili Evie, Angel maupun Nick dan berhasil mengundang tawa di ruang makan tersebut atau bahkan berhasil mengundang suasana riuh dan ricuh di ruang makan tersebut. Tetapi hari ini suasana di ruang makan tersebut terasa benar-benar berbeda. Rasanya ada hawa dingin dan juga ada hawa senyap di dalam ruang makan tersebut.Angel dan Evie yang sibuk untuk saling bertukar kode tentang keadaan ruang makan sekarang, sedangkan Hilde dan Nick yang sibuk dengan makanan ya
- 09:12 AM -Proses belajar mengajar di kelas sedang berlangsung dengan tenangnya. Semua murid yang ada di dalam kelas itu fokus untuk memperhatikan guru yang tengah mengajar di depan. Berbeda dengan Angel, dia malah melamun sambil menghela napas dengan begitu panjang.Angel kembali menghela napas panjang sambil meletakkan dagunya di atas meja, perlahan dia mulai memejamkan matanya. Dengan begitu malasnya Angel kembali membuka matanya, lalu kemudian mengambil bolpoinnya dan mencorat-coret bukunya dengan tidak jelas."Baiklah, anak-anak! Pelajaran kita hari ini telah selesai. Jangan lupa untuk kembali mengulangi pelajarannya di rumah, agar pemahaman kalian semakin lancar!" kata sang guru."Baik, Bu!" jawab seluruh murid yang ada di dalam kelas itu secara serentak."Dan jangan lupa untuk mengikuti les latihan Ujian Nasional nanti saat pulang sekolah!" kata sang guru memperingati."Kalau begitu, saya keluar," lanjutnya, lalu berjalan keluar
"Ada apa, Bryan?" tanya Angel lagi."Ck! Gue dari tadi panggil lo. Tapi, lo enggak jawab sedikitpun. Lo mikirin apaan, sih?" tanya Bryan heran."Ah ... Enggak ada mikir apa-apaan, kok," jawab Angel lembut."Aku tadi enggak dengar, soalnya aku fokus buat balas semua DM Instagram fans aku," lanjutnya."Wah! Ternyata lo terkenal juga, yah? Sampai-sampai lo punya banyak fans," kata Bryan dengan penuh rasa kagum."Hahaha ... Enggak lah, Bry. Mana ada aku terkenal, sih? Aku cuma punya dikit fans, kok," kata Angel merendah."Katanya punya sedikit fans. Tapi, baru upload foto di Instagram sekitar lima menitan, udah dapat enam ratusan lebih like. Itu maksudnya apaan deh," kata Bryan geli sambil terkekeh kecil.Angel hanya menyengir saja sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Uhm ... Ngel ..." panggil Bryan."Ya?" jawab Angel."Lo punya pacar enggak, sih?" tanya Bryan penasaran."Memangnya, kenapa kamu nanya itu terus sama ak