Share

Part 14

"Cinta itu bak sebuah benih tanaman, jangan kamu tanam di sembarang hati. Tanamlah benih cintamu di hati yang humus dan lembut. Bukan di hati yang cadas dan tandus."

----------

Kanaya Naratama

"Dinnar, Kanaya bagaimana keputusan kalian?" Ayah menatap ke arah Dinnar dan ke arah ku bergantian meminta jawaban.

           Aku dan Alfizam saling bertatap mata, aku tidak bisa mengartikan tatapan itu. 

"Dinnar." Ayah meminta Al untuk mengutarakan jawabannya.

"Emm, lady first." Dengan expresi datarnya Al melihat ku, memintaku untuk menjawab duluan.

          Apa-apaan coba, nggak jentel banget kan, masak aku duluan yang mesti jawab. Kayaknya emang aku harus menolak perjodohan ini deh.

"Fine." Jawabku sebal pakai banget.

          Aku meli

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahid Ummualifah
ini.....asli....ide nya ada aja sih author...ciuman ala apa coba...hehehehe....tp good lah ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status