Share

Bab. 8

Malam kian larut, Neta bersiap untuk pamit karena besok ada tugas pratikum yang tidak bisa ditinggalkan.

" Jas aku pamit dulu ya dah malam " kata Neta dan dia juga berpamitan dengan teman Jason yang lain.

" Aku antar Net. Ken tolong temenin

yang lain ga usah nungguin aku balik " ujar Jason sambil berdiri meraih kunci mobil yang ada diatas meja.

" Ga perlu diantar Jas, aku pulang sendiri dan pesan mobil jemputan " 

" Sudahlah Net jangan nolak. Ini permintaanku yang terakhir, besok aku sudah terbang pulang kampung "  balas Jason sambil berdiri dan menggamit tubuh Neta.

Didalam mobil jason agak sedikit lesu. Rasanya berat sekali berpisah dengan Neta. Kalau boleh jujur dia ingin tinggal disini dan membangun bisnis dikota ini dan yang lebih penting lagi dia selalu bisa melihat gadis yang ada disebelahnya ini. Jason sendiri heran kenapa ada keinginan yang kuat untuk selalu berada disisi Neta padahal sampai detik inipun Neta belum menjawab permintaannya untuk menjadi pacarnya. 

" Net bisakah kamu menemani aku menghabiskan malam ini sebelum aku balik ke Bangkok " tanya Jason. 

" Tapi Jas ini sudah malam dan besok aku ada tugas pratikum takutnya terlambat bangun pagi " tolak Neta

" Please Net...kumohon jangan menolak " pinta Jason agak memelas

Karena ini merupakan malam terakhir akhirnya Neta mengiyakan ajakan Jason. Jason memutar mobilnya kearah pantai. 20 menit perjalanan dan Jason menghentikan mobilnya dipinggir pantai. Tentu saja keadaan pantai cukup sepi karena sudah larut malam tapi masih ada beberapa mobil yang parkir dengan jarak berjauhan.

Jason mengeluarkan sebotol kecil minuman kaleng yang selalu ada dimobilnya. Diulurkannya satu kaleng yang sudah dibuka kearah Neta.

" Net kamu tahu kan gimana perasaanku kekamu dan sampai saat inipun kamu belum menjawabnya " Jason mengingatkan Neta atas kata katanya yang dahulu. 

" Jas aku belum menjawab karena sampai saat ini aku takut untuk pacaran dengan kamu karena tahu sendirilah,  kamu tidak tinggal disini dan setahuku hubungan LDR itu cukup melelahkan. Memang sih aku belum pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Itulah sebabnya aku cukup berhati hati untuk tidak gegabah menerima permintaanmu " tukas Net

" Net sekarang sudah jaman modern. Jarak bukan masalah lagi toh aku juga sudah biasa pergi kesini kan. Keluarga ayahku juga masih disini " jawab Jason tak mau kalah.

" Jason terlalu sulit bagi aku untuk menjalani hubungan seperti itu. Bagiku lebih enak kita berteman seperti ini lagian aku takut kalau kita berpacaran malah sering ribut dan berantem " 

" Aku ingin tahu bagaimana sesungguhnya perasaanmu ke aku " ujar Jason yang masih ingin tahu bagaimana hati Neta sesungguhnya terhadap dirinya.

" Dibilang suka sih jujur aku suka dengan kamu tapi ada ketakutan dalam diriku terhadap kamu. Latar belakang kita beda. Memang ayahmu dari sini tapi kamu hidup dengan budaya yang beda denganku. Maaf Jas aku masih kuno dalam hal ini " Neta memandang Jason dengan raut muka sedikit sendu.

Jason balas memandang Neta. Ditatapnya wajah Neta dengan penuh rasa cinta. Sulit bagi Jason melepaskan gadis satu ini. Entah kenapa hatinya seolah terikat. Mereka saling bertatapan. Bibir Neta yang  basah terlihat begitu menggemaskan. Lagu dari Avenged Sevenfold mengalun pelan.

" Will you stay

Will you stay away forever

How do I live without the ones I love?

Time still turns the pages of the book its burned "

Perlahan kepala Jason mendekat ke Neta. Satu tangan mengelus pipi Neta.

Lalu turun kebibir, diusapnya bibir Neta dengan ujung jarinya. Tubuh Neta menegang. 

" Jas...jangan. Ingat besok kamu harus kembali ke Bangkok. Jangan aneh aneh " Neta berusaha menolak keinginan Jason. Neta tahu apa yang diinginkan pria ini.

Rupanya Jason sudah tidak bisa menahan keinginannya. 

Diraupnya wajah Neta dan dilumatnya bibir Neta dengan gemas. Netapun mulai memberontak melawan keinginan Jason tapi bibir Jason menekan kuat kebibirnya.

 Tangan Jason yang satu mulai menarik tuas kursi mobil hingga kursi itu mundur kebelakang dan sandaran mobilpun juga direbahkan. 

Neta mencoba melawan tapi kedua tangan Neta dicekal kuat. Bibir Jason terus melumat bibir Neta sampai akhirnya Neta membuka bibirnya. Lidah Jason mulai bermain liar.

 Neta yang baru pertama kali dicium oleh pria tidak kuasa melawan dorongan birahi Jason. Setelah puas memainkan lidah Jason mulai menyusuri telinga Neta, dikecupnya telinga Neta dengan nafas yang agak memburu lalu turun keleher Neta yang jenjang lalu turun lagi kebahu Neta. 

Diraupnya wajah Neta dan dilumatnya bibir Neta dengan gemas. Netapun mulai memberontak melawan keinginan Jason tapi bibir Jason menekan kuat kebibirnya.

Mau tak mau Neta menggelinjang sambil tangannya meraup kepala Jason dan menarik rambutnya.

" Aaggh...Jason stop it...aagh...Jas "  

" Neta betapa harum tubuhmu, membuatku mabuk kepayang " gumam Jason sambil terus menciumi benda kenyal itu. 

Tangan Jason mulai bergerak kebawah memainkan jarinya ditengah paha Neta. Kejantanan Jason sudah tidak tahan lagi untuk segera keluar dari tempat persembunyiannya.

Sampai suatu ketika disaat Jason tak kuasa menahan hasrat yang bergolak tiba tiba....

PLETHAAAKKK !!!

OUCH..!!!!

SHIIITT !!!

What...?  Jason tersentak kaget dan cepat cepat menarik tubuhnya dari Neta sambil memegang kepalanya yang terasa sakit. Dilihatnya tangan Neta memegang sepotong kayu yang digunakan untuk memukul kepala Jason.

Untung saja kepalanya tidak bocor tapi lumayan sakit. 

Mata Neta melotot kearah Jason sambil mengumpat.

" Rasain...kalau kamu tidak menghentikan tingkahmu yang konyol ini aku akan memukul lebih keras dan aku akan berteriak " ancam Neta

" Gila kamu Net, bukankah kamu menikmati juga " Jason masih menggosok kepalanya yang sakit.

" Menikmati kepalamu. Kamu pikir aku perempuan yang gampangan yang bisa kamu jamah dengan mudah..hah " 

Neta membetulkan letak bajunya yang berantakan setelah berhasil memukul kepala Jason dengan keras. Mata Neta menatap tajam sambil tangannya masih memegang potongan kayu.

" Antarkan aku pulang sekarang " Neta memasang wajah garang dan Jason agak takut juga melihat Neta marah. 

Bagaimana kalau kemarahan Neta membuat dia lepas kendali tapi ya ampun melihat Neta marah kenapa dia terlihat tambah sexy seperti kucing liar yang memancing minat Jason untuk menaklukkan. 

Pikiran Jason sudah mulai menggila namun sesuatu mencegahnya untuk tidak bertindak gila, bisa jadi besok dia tidak bisa pulang ke Bangkok karena berurusan dengan hukum.

" Ternyata kamu galak juga ya. Tapi aku janji akan kembali menemuimu dan membuat dirimu bertekuk lutut " kata Jason dengan bibir menyeringai bak iblis.

" Jangan mimpi. Aku tidak tertarik dengan ocehanmu. Toh kamu besok pulang kenegaramu, kecil kemungkinanannya untuk ketemu kamu lagi...huh " dengus Neta dengan kesal.

" Lihat saja nanti apakah aku akan kembali kesini atau tidak dan aku jamin kalau aku kesini lagi kamu tidak akan lepas dari diriku " 

Pfftt...sombong banget nih orang seolah semua wanita akan bertekuk lutut terhadapnya...batin Neta.

" Ingat kata kataku Net, siapapun yang akan jadi pacarmu kelak aku pastikan dia akan menyingkir dari dirimu " ancam Jason dengan suara penuh keyakinan.

" Jangan terlalu sombong tuan Jason. Ingat aku dan kamu dipisahkan jarak ribuan km setelah ini. Belum tentu aku akan bertemu denganmu lagi..." sahut Neta sambil menjulurkan lidahnya.

Jason memandang wajah Neta dengan gemas. Ingin sekali dia menarik tubuh Neta lalu melumat bibirnya kembali. Diteguknya air liurnya. Gadis ini benar benar membuat dirinya Senewen.

" Oke pegang kata kataku Net. Aku pasti akan kembali kesini dan seperti yang kataku suatu saat kamu akan jafi milikku " seringai Jason bak iblis, dingin tapi menambah ketampanan  wajahnya.

" Terserah apa maumu, yang penting pulangkan aku sekarang " Neta kembali mengancam Jason.

" Oke lady...." Sungut Jason lalu mengarahkan mobilnya pulang ketempat Neta.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status