Enjoy!
-----“Tidak,” jawab Liora main-main seraya melepas pelukan di leher Gavriel.
Namun, sebelum Liora berhasil melewati tubuh berlekuk otot yang hanya mengenakan celana renang pendek itu, Gavriel dengan cepat merengkuh pinggang Liora dan mengembalikan wanita itu ke dalam pelukannya.
“Kau berkata ‘tidak’? Ya? Aku akan membuatmu menyesal!” erang Gavriel seraya mengusap-usapkan dagu kasarnya ke lekuk leher Liora dengan gemas.
“Gavriel! Aw!” pekik Liora geli.
“Katakan lagi kau tidak menginginkannya.” Gavriel mengecupi leher dan meremas bokong wanita itu.
“Tidak.” Liora meliukkan tubuh tak tahan oleh gelenyar geli dari rambut kasar di dagu Gavriel dan serbuan kecupan serta remasan itu.
“Tidak apa?” Satu tangan Gavriel menurunkan tali bikini di pundak Liora dan kian menunduk, membawa bibirnya merasakan dada Liora yang indah.
Enjoy!-----Terik matahari di siang hari telah menggelincir, mempertemukan atap langit dengan semburat jingga sore. Lukisan warna alam di antara awan itu menjadi bagian pemandangan terbaik Liora saat ini. Hal itu karena berpadukan sesosok pria yang sedang memeluknya saat ini seraya memberi kecupan-kecupan manis di pundak telanjangnya.Liora menoleh datar pada Gavriel yang memberikan lengan keras pria itu sebagai tempat kepalanya bersandar. Gavriel membalas tatapan datarnya dengan ciuman lembut di bibir dan Liora menyambut disertai belaian pada rahang tegas di sana.Usai bercinta tadi, mereka memilih berbaring di ranjang jaring dekat kolam renang. Gavriel menghamparkan bedcover di bagian atas jaring dan menambahkan beberapa bantal.Keduanya berpelukan di balik tubuh telanjang mereka yang tertutupi selimut, menikmati pemandangan air laut yang nyaris mampu mereka jangkau dengan tangan. Beberapa nampan berisi roti, buah tropis, da
Enjoy!-----Gavriel mengenakan celana pendeknya dengan enggan, lalu bathrobe putih membalut tubuh atletis itu sebelum benar-benar meninggalkan Liora di ranjang jaring.Liora terdiam memandangi pintu kaca yang menjadi penghubung ruang kamar. Namun, sampai beberapa menit rupanya Gavriel tak kunjung kembali. Liora akhirnya memutuskan segera beranjak dari ranjang jaring dan mengenakan bathrobe yang sama seperti Gavriel dari fasilitas bungalow.Ia melangkah semakin dekat dengan pintu. Ketika ia telah mencapai pintu berbahan kayu warna cokelat itu, Liora baru dapat mendengar suara seorang pria yang sedang berbicara dengan Gavriel.Napas lega berembus dari mulut Liora. Suara di sana bukanlah milik ayahnya, Dexter.Liora kemudian mendesah kasar. Rasanya ia seakan sedang menjalani hubungan diam-diam di belakang orang tuanya. Semua ini semakin terasa konyol karena ia menyadari bahwa Gavriel dan dirinya
Haii haii! Gimana kabar hari ini?Sebelum baca, absen sini dulu yuuk. Kalian dari kota mana aja?Enjoy!-----Quinton Resource Corp. Madison, Wisconsin-USA. 1.16 PM Setumpuk berkas berada di meja kerja Liora. Deburan ombak dan pasir putih telah meninggalkannya berhari-hari lalu. Kini gedung-gedung pencakar langit kembali menjadi kawan baginya di tengah kesibukan kota. Pun dengan kicauan burung pantai yang harus tergantikan oleh bunyi klakson kendaraan dan sirine yang masih bergaung jauh di bawah lantai ruangannya.Meninggalkan kantor seminggu penuh bukanlah sesuatu yang menyenangkan saat kembali. Ada banyak hal yang harus ia bayar mahal. Mempekerjakan karyawan untuk bekerja ekstra juga bukan solusi mutlak ketika ia harus mengeceknya lagi.Mata perak Liora sedang tertuju pada berkas terbuka dengan serangkaian laporan, tetapi punggung itu bersanda
Enjoy!-----Dua pintu besi di depan Liora segera terbuka setelah bunyi lift berdenting di lantai dasar gedung Quinton Resource Corp. Sepatu high heels stiletto hitam milik Liora segera melangkah bersama seorang CFO, pria paruh baya yang sejak tadi berada di satu lift bersamanya, mengingat hanya beberapa orang saja yang berhak menggunakan lift ekslusif ini.“Terima kasih, Mr. Grawhill. Semoga saya menemukan waktu luang secepat mungkin.” Liora mengangguk hanya sebagai sopan santun atas penutup pembicaraannya dengan Chief Financial Officer itu.Pria itu mengangguk dengan wajah binar. “Sampai jumpa, Ms. Quinton.” CFO itu pun berjalan mendahului Liora dan membuat wanita itu bernapas lega.Sejak tadi ia sudah berharap segera sampai di lobby ini agar ia dapat mengakhiri ketersiksaan dari pria paruh baya itu yang berusaha mempromosikan anak lelaki dari sahabat pria itu. Bukan hal yang
Enjoy!----- “Terima kasih sudah mengantarku pulang,” kata Liora ketika mobil Hunter berhenti tepat di depan lobby gedung tempat penthouse Liora tinggal. “Tentu.” Hunter mencondongkan tubuh untuk membantu Liora melepas seatbelt, tetapi gerakan pria itu bersamaan dengan Liora yang turut hendak melepas seatbelt-nya sendiri. Wajah keduanya pun saling menatap dengan jarak begitu dekat di tengah keterdiaman. Liora dapat mendengar deru napas Hunter yang lembut. Hunter membawa seatbelt ke balik tubuh Liora dengan gerakan perlahan. Lalu tangannya mengusap lengan wanita itu yang bebas dari desain midi dress berwarna hijau tua yang tanpa lengan. “Aku senang dapat melihatmu,” bisik pria itu dengan binar matanya yang berseri nan hangat, membuat Liora bimbang untuk merespon. Jika ia tak menyadari perasaannya terhadap Gavriel, ia sudah memastikan diri untuk meneruskan langkah bersama Hunter. N
Enjoy!-----Liora butuh mengerjap beberapa kali untuk benar-benar meyakinkan dirinya bahwa Gavriel sungguh ada dihadapannya saat ini. Dengan sensibel, Gavriel hanya butuh mengambil satu langkah maju untuk membuat Liora meyakini keberadaannya dan hal itu segera membawa Liora mundur selangkah tanpa sadar, berkat aura kekuasaan Gavriel yang terlalu besar untuk tubuhnya yang selalu rapuh jika pada pria itu.Aroma maskulin Gavriel segera menyergap paru-paru Liora dan membuat wanita itu kian tak mengerti dengan maksud kedatangan pria itu. Namun, ia menyadari ada kerinduan yang masih tersisa. “Apa yang kau lakukan di sini?”Gavriel bersandar dengan santai di bingkai pintu utama, satu tangannya dengan cepat menarik pinggang Liora merapat ke perutnya dan membuat wanita itu tersentak pelan. “Masih belum puas bermain-main, Cara mia?”Kening Liora terlipat, tak mengerti maksud dan arah pembicaraan bos Pros
Enjoy!-----“Karena kau masih saja tak memberitahukanku acara di rumahmu, jadi, jika pakaian ini nanti tak sesuai, itu semua salahmu!” sentak Liora ketika Gavriel membukakan pintu menuju tangga rooftop gedung.Ia membenarkan bagian atas baju putih bermotif bunga biru yang Vierra kenakan, sementara dirinya sendiri memakai midi dress pencil biru yang sengaja ia padukan dengan pakaian sang anak. Potongan slit di bagian lengan Liora berayun indah ketika wanita itu melangkah, memperlihatkan lengan putih nan kontras dari warna gelap yang melekat di tubuh wanita itu.Gavriel terkekeh rendah. “Pakaian apa pun yang kau kenakan tak akan membuatmu terlihat salah, Cara mia. Kau akan selalu terlihat cantik, karena itu memang dirimu.”Liora memutar bola matanya. Tak tersipu sama sekali dengan perkataan manis Gavriel karena tertutup rasa kesal.Gavriel merentangkan tangan, te
Enjoy!-----Liora membisu di tengah riuh tepukan tangan dan lagu selamat ulang tahun yang dinyanyikan seluruh orang. Pandangannya tertali hanya pada sosok Gavriel yang sedang memeluknya dari belakang dan menatap ia begitu lekat. Padahal semua kerabat pria itu memusatkan mata pada sosoknya.Denyutan nadi Liora terasa berpacu begitu cepat, sampai tubuhnya gemetar berkat pusaran perhatian Gavriel. Ia tak pernah merasa begitu diistimewakan oleh seorang pria sampai seperti ini, terlebih dari pria yang bahkan sedang meraba arti perasaannya sendiri.“Mengapa Gavriel?” lirih Liora akhirnya. “Mengapa kau memilihku sebagai kadomu? Mengapa kau membawaku kemari, sementara sebelumnya kau tak pernah membawa wanita pada acara keluargamu?”“Aku tak tahu.” Mata sebiru sapphire itu bergerak gusar mencari-cari jawaban hati seorang diri. “Aku hanya memikirkanmu,” imbuh Gavriel akhirnya dengan nada m