Share

17. Punggung Milik Pria Tampan

Awalnya Megantara tidak yakin apakah pelukannya akan bisa membuat Nalini menghentikan tangisannya. Tapi ternyata pelukan itu memang berpengaruh besar bagi Nalini. Nalini sudah lama tak merasakan pelukan senyaman itu dari seseorang. Perlahan-lahan nafasnya mulai teratur. Tangisannyapun mulai reda.

Megantara masih terdiam di posisinya, dia tak tau mengapa dia rela menjadikan tubuh kekarnya sebagai sandaran gadis yang notabene bukan siapa-siapa baginya. Tapi yang jelas nalurinya sebagai seorang pria baik-baik menuntunnya.

Ada sedikit rasa tidak tega melihat Nalini terpuruk. Megantara merasa, jika gadis yang ia kira kuat seperti Nalini bisa menangis dan terlihat rapuh seperti saat ini, berarti ada masalah yang benar-benar tak bisa ia hadapi.

Nalini mulai tersadar saat tangisnya terhenti. Dia mulai bisa menggunakan akal sehatnya dan menyadari dia di posisi yang salah, siapa yang sudah berani ia peluk dan ia basahi bahunya? Nalini mengendorkan pelukannya dan menengadahkan kepala.

Nalini ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status