Share

Belum Menyerah

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-21 13:00:54

Malam harinya.

Bumi datang ke supermarket dan menunggu Nayanika pulang. Biarpun tahu pasti wanita itu maunya pulang sendiri. Tapi, apa salahnya didatangi secara langsung. Dia pasti senang. Karena wanita itu, biasanya paling senang dikejar dan juga diperjuangkan.

Mungkin kemarin masih shock. Masih tidak menyangka, bila ia akan mengutarakan rasa secepat itu. Kalau sekarang, pasti pikirannya sudah lebih tenang dan juga terbuka. Jadi ya mungkin juga diterima.

Ah, malah mengkhayal. Coba saja dulu. Semakin jual mahal, rasanya malah semakin membuatnya penasaran.

Sementara itu di meja kasir.

"Ada lagi yang lain, Pak?" ucap Nayanika, kepada pria yang selalu datang setiap malam, hanya untuk membelikan istrinya camilan. Sebenarnya, masih cukup banyak camilan yang tersisa di rumah. Tidak pernah langsung habis dalam satu hari juga. Tetapi datang ke sini, malah seperti keharusan untuknya. Tidak pernah absen walau satu hari pun. Dia pasti datang, hanya untuk me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Gimana Kalau Orang Itu Adalah Mas?

    "Coba beritahu dia ya?" ucap Nayanika sambil tersenyum masam. "Terus setelah itu harus gimana? Istrinya pasti marah besar. Apa aku juga nggak akan jadi perusak hubungan orang?" imbuhnya."Ya tapi, setidaknya dia harus tahu dulu. Kalian juga bisa mendiskusikan jalan keluarnya kan? Lakukan demi anak. Karena bagaimana pun juga, anak yang akan jadi korbannya. Masa iya, istrinya nggak mau berbesar hati sedikit? Itu adalah tanggung jawab bersama. Laki-laki itu juga harus bertanggung jawab. Jangan hanya tahu buat aja," ucap Abiyaksa dan Nayanika pun kembali tersenyum getir. Tahu saja dia ini tidak, bila pernah membuatnya bersama dengan wanita yang tengah dia cecar terus ini."Ya udahlah, Mas. Kapan mau obati Mama saya jadinya?" tanya Nayanika, yang ingin mengelak dari pembicaraan yang tak berujung ini."Oh iya. Ayo, sekarang aja," ucap Abiyaksa yang segera bangkit dari sofa dan di ajak Nayanika ke dalam kamar ibunya.Setelah selesai dengan serangkaian pemeriksaan maupun pengobatan fisik, Ab

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Kenapa Nggak Minta Dinikahi Dia?

    "Apa saya tidak diperbolehkan masuk?" tanya Abiyaksa, ketika Nayanika yang sejak dia datang hanya sibuk melihat ke arah sekitar pria ini berdiri."Oh iya. Silahkan masuk. Silahkan masuk, Mas," ucap Nayanika sambil bergeser untuk memberikan jalan."Ayo silahkan duduk, Mas," ucap Nayanika sambil mengulurkan tangannya ke arah sofa."Tumben datang ke sini sendirian. Em, Meisya nggak ikut, Mas?" tanya Nayanika."Iya nih. Mei sedang sibuk. Tadi pagi-pagi sekali dia sudah berangkat ke rumah produksi usahanya dia. Katanya, mau adakan sidak. Saya juga ke sini tadi, belum sempat bilang juga. Takutnya nanti dia malah kepikiran. Meisya tidak boleh terlalu banyak pikiran. Nanti bisa mempengaruhi hormon. Dia harus benar-benar dalam kondisi yang baik. Apa lagi, kami sedang merencanakan untuk memiliki anak dalam waktu dekat," jelas Abiyaksa.Nayanika menundukkan kepala dan memainkan jemari tangannya sendiri. Lantas dia pun menyunggingkan senyumnya dan lalu berkata, "Beruntung ya dia. Ada orang yang b

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Ingin Mengalihkan Pikiran

    "Kak? Mentari berangkat ya?" ucap sang adik, saat keesokan harinya.Nayanika yang sedang membuat adonan sambil melamun itupun menoleh dan melakukan gerakan alis yang naik ke atas."Hm? Kenapa?" tanya Nayanika."Mentari berangkat dulu kakak. Udah siang. Oh iya, pesanannya Bu Lisa mana?" tagih Mentari."Oh iya. Tunggu sebentar," ucap Nayanika yang dengan segera meninggalkan pekerjaannya terlebih dahulu dan pergi mengambil apa yang ditanyakan oleh sang adik tadi."Kak Bumi tumben belum ke sini, Kak."Satu kalimat yang sudah membuat Nayanika diam membeku dalam beberapa waktu."Dia udah nggak mungkin ke sini lagi," ucap Nayanika seraya menaruh dimsum ke dalam sebuah tas penyimpanan makanan."Lho, kenapa emangnya, Kak?" tanya Mentari."Nggak apa-apa. Pokoknya, dia udah nggak mungkin ke sini lagi aja," ucap Nayanika sembari menutup freezer dan memberikan tas tersebut kepada Mentari."Ini, pesanannya guru kamu. Em, SPP bulan ini udah kan ya?" tanya Nayanika."Iya, Kak. Aman. Ya udah, Mentari

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Keputusan Meisya

    Esok malamnya.Pria yang selalu datang ke tempatnya bekerja, kini datang lagi ke sini. Biasanya, dia yang menyapa Nayanika duluan. Tetapi sekarang, Nayanika lah yang lebih dulu mengajaknya berbicara."Em, jaketnya masih di rumah, Mas. Belum sempat aku cuci," ucap Nayanika yang sedang mengeluarkan barang belanjaan Abiyaksa dari dalam keranjang."Iya. Nggak apa-apa kok. Aku kan udah bilang kemarin. Aku ambil saat jadwal kunjungan ke sana," timpal Abiyaksa."Ada lagi yang lain, Mas?" tanya Nayanika yang sudah hampir menscan semua barang belanjaan Abiyaksa ini."Oh iya, susu promil yang esensis kalau nggak salah ya. Saya mau itu satu. Untuk Meisya, supaya nutrisinya terpenuhi," ucap Abiyaksa.Wajah Nayanika berubah datar. Dia menscan dulu semua barang belanjaan Abiyaksa dan mengambilkan yang satu itu."Yang ini ya, Mas?" tanya Nayanika."Ah iya yang itu. Tolong berikan dua ya? Sekalian untuk stok," pinta Abiyaksa."Oh iya, baik," ucap Nayanika sambil memaksa bibirnya untuk tersenyum.Naya

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Hancurnya Rencana Masa Depan

    "Ada yang baru pulang ngapel nih. Kok tumben, udah pulang aja jam segini. Biasanya juga nanti malam baru pulang." Kata-kata sambutan, yang diberikan oleh seorang kakak kepada adiknya laki-lakinya yang baru saja datang dan kini menaruh paper bag di atas meja, kemudian tubuhnya dijatuhkan di atas sofa yang berada di sisi sang kakak."Apa nih? Dimsum?" tanya kakaknya Bumi."Bukan. Itu baju. Buat Lala," jawab Bumi yang diiringi hembusan napas dan juga wajah yang nampak kusut."Tumben inget keponakan. Biasanya, kalau udah pacaran yang diinget pasti tentang pacarnya terus," ucap kakaknya itu lagi."Kamu masih berhubungan dengan dia?" tanya ayahnya Bumi, dengan mata yang tadinya tertuju pada koran yang tengah ia pegang, kini jadi kepada anak lelaki satu-satunya itu."Berhubungan gimana, Pa?," ucap Bumi yang tatapannya hanya lurus ke depan saja."Ya itu, kamu masih pacaran sama dia? Papa kasih tahu, pentingnya punya calon istri yang sederajat. Bukan mau merendahkan. Tapi daripada kamu dan kel

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Kenapa Nggak Minta Tanggung Jawab Dia?

    Nayanika bangun perlahan, lalu turun juga dari brankar dengan dibantu oleh Bumi. Kemudian, setelah menyelesaikan segala macam administrasi dan lainnya, baru lah mereka pergi dari rumah sakit tersebut.Bumi menyetir dengan resah. Ingin bertanya, tapi ia merasa jadi orang yang terlalu ikut campur dengan masalah orang lain. Tapi dia juga penasaran dan ingin sekali tahu, kenapa bisa hal ini terjadi. Mungkin Nayanika terlalu malu untuk bercerita. Karena seingatnya juga, tidak ada laki-laki yang pernah mendatanginya. Atau ini adalah ulah mantan pacarnya? Laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkan Nayanika begitu saja.Pantas, Nayanika selalu menolaknya terus. Mungkin juga karena hal ini. Karena dia sedang hamil dan entah oleh siapa itu."Maaf," ucap Nayanika, yang merasa harus meluruskan kesalahpahaman yang terjadi diantara ia dan Bumi. Biarpun tidak memiliki hubungan, ia merasa perlu memberikan penjelasan."Aku nggak bermaksud nipu kamu. Aku udah bilang kan, kalau kita ini

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status