Share

Bertemu Seseorang

last update Last Updated: 2025-10-21 20:48:09

"Hm? Kata siapa?" ucap Bumi yang main melaju saja, tanpa terlalu fokus membahas tentang apa yang Nayanika tanyakan kepadanya.

"Ya tadi itu. Kamu bilang kerja di cafe. Kamu beneran kerja di cafe sekarang??" cecar Nayanika dengan intonasi suara yang tidak ada rendah-rendahnya sama sekali.

"Ya kenapa emangnya. Nggak salah kan kerja? Kalau maling tuh baru salah," jawab Bumi dengan santai sambil dengan melaju pelan-pelan.

"Ya tapi buat apa?? Kenapa kamu sampai susah payah kerja??"

"Ya supaya nggak tergantung terus sama orang tua. Kalau punya uang sendiri itu enak kan. Nggak akan ditanya uangnya abis kemana. Ya suka-suka aku sendiri juga, mau dipake buat apa. Iya kan?"

"Ya tapi kan kamu masih harus kuliah terus susun skripsi juga. Apa nggak kewalahan kamu pegang semuanya?? Bisa, sambil kerja tapi kuliah kamu juga jalan?"

"Ya bisa dong. Kan aku kuliah itu dari pagi sampe siang. Terus sorenya kerja. Amanlah."

"Terus skripsi kamu?"

"Aku kerjain pas pulang kerja."

"Terus tidurnya? Kapan kamu is
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Jadi Siapa yang Kamu Pilih?

    Malam harinya. Bumi yang datang sejak tadi sore terus menerus membicarakan tentang konsep pernikahan mereka nantinya. Dia sangat antusias sekali dan juga menggebu-gebu, karena ingin merampungkan semuanya dalam waktu dekat ini.Sementara Nayanika?Dia malah diam termenung dengan raga yang seakan-akan tanpa jiwa. Hampa dan rasanya seperti ada yang salah dengan segala macam persiapan pernikahan, yang terkesan buru-buru ini. Dia tidak diberikan kesempatan untuk bicara dan hanya Bumi yang terus menerus mengungkapkan isi kepalanya itu sendiri."Kamu nggak pulang?" tanya Nayanika saat Bumi baru berhenti bicara beberapa detik saja."Hm? Pulang?" Bumi melirik jam yang ada pada dinding dan tersenyum kepada Nayanika."Udah mau jam sembilan. Nggak kerasa ya? Pantesan Nasya udah nguap terus dari tadi. Ya udah. Aku pulang dulu. Eum, jangan lupa, besok kamu kasih tahu aku mau undangan yang mana. Mau yang ada fotonya juga boleh. Nanti kita bisa prew

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Apa Dia Ajak Kamu Nikah Juga?

    "Apa kamu tidak bisa berhenti? Sebaiknya, kamu mundur saja. Jangan lagi ada di kehidupan Nasya dan juga Nayanika," ucap Abi ketika keduanya sudah berada di teras rumah."Apa, Mas? Apa nggak salah? Harusnya, saya yang ngomong begitu, Mas. Mas harusnya nggak usah ganggu-ganggu tunangan orang begitu. Pantes gitu, bawa-bawa tunangan orang sembarangan!?" tegur Bumi."Nasya itu anak saya dan Nayanika ibunya. Menurut saya sah-sah saja, kalau saya membawa Nasya pergi main keluar bersama ibunya juga. Lagi pula, kamu baru bertunangan, bukan suaminya! Kenapa sudah atur-atur dia seenaknya begitu huh?" timpal Abi."Ya mau menikah atau belum sama aja, Mas! Harusnya Mas itu malu! Masih aja deket-deket sama calon istri orang. Lebih baik, Mas nggak usah balik ke sini. Biar saya yang handle Nasya juga. Saya bisa jadi ayah yang baik untuk dia!" cetus Bumi yang hendak masuk lagi ke dalam tapi ditarik oleh Abi lagi."Apa sih, Mas!? kenapa saya malah dihalang-halangi!?" cetus Bumi."Jangan masuk, kalau kam

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Menunggu Keputusan Kamu

    Nayanika termenung sambil tersenyum kaku. Memang sekarang sudah hampir mendekati orang yang sudah menikah mereka ini. Hampir setiap hari segala kegiatan dilakukan bersama. Tapi baru setengahnya. Bahkan setengahnya lagi malah ia habiskan juga dengan Bumi.Ah, pusing.Mana sejak kemarin, Bumi tidak menghubunginya sama sekali. Tapi dia tahu, bila ia pergi bersama dengan ayahnya Nasya juga. Apa mungkin dia sudah rela? Sudah mulai merasa masa bodoh? Tapi kalau benar begitu justru ia harusnya bisa lebih lega kan. Jadi tidak perlu susah payah menjelaskan apa-apa kepada Bumi juga."Apa sudah kamu putuskan?" tanya Abi kepada Nayanika yang hanya diam saja ini."Soal apa?" tanya Nayanika yang berpura-pura bodoh saja dulu."Ya tentang rencana ke depannya. Apa kamu sudah bicara dengannya?" tanya Abi.Nayanika menggeleng. "Belum.""Kenapa? Kenapa belum?" tanya Abi lagi."Ya aku belum ketemu dia lagi, Mas.""Oh begitu. Ya sudah. Saya tunggu. Saya tetap menunggu keputusan dari kamu," ucap Abi yang ke

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Dipanggil Papa

    Nayanika masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Dia lalu masuk ke dalam kamar dan menaruh tubuh Nasya di atas tempat tidur."Kak, baru pulang?" tanya Mentari yang habis dari kamar sang ibu dan tadinya baru akan mengunci pintu, tapi rupanya sang kakak sudah pulang dan telah masuk ke rumah."Iya. Baru sampe," jawab Nayanika sambil mengembuskan nafas."Tadi sore Kak Bumi ke sini, Kak," ucap Mentari selanjutnya."Hm? Apa katanya, Dek?" tanya Nayanika."Mas Bumi tanya kakak kemana," jawab Mentari."Terus kamu bilang apa?" tanya Nayanika."Ya Mentari bilang kakaknya lagi pergi. Terus tanya lagi perginya sama siapa.""Kamu bilang perginya sama Mas Abi?" Mentari mengangguk seperti dengan rasa sesal. Tapi tidak mungkin ia berbohong juga kan."Terus dia bilang apa lagi?" cecar Nayanika."Nggak bilang apa-apa. Langsung pergi lagi kak Buminya."Nayanika diam saja. Karena sedang memikirkan bagaimana tanggapan Bumi tentangnya dan sekaligus memikirkan apa yang dikatakan oleh Abiyaksa tadi. Bany

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Kamu Batalkan Saja Dengan Dia

    "Tante, Naya dan Nasya pulang dulu ya?" ucap Nayanika di depan pintu rumah."Oh iya iya. Ya sudah. Kalian hati-hati di jalan ya? Kamu juga jangan kebut-kebutan Abi," ucap sang ibu menasehati anaknya itu dulu."Nggak, Ma. Abi nggak akan kebut-kebutan kok. Keselamatan yang utama kan? Apa lagi, yang dibawa juga cucunya Mama," ucap Abi."Ayo, Pa. Abi pergi dulu," ucap Abi kepada ayahnya yang berdiri di samping sang istri."Iya. Jangan lupa cepat kabari kapan kalian akan menikahnya. Jangan lama-lama. Jangan tunggu Papa renta dan tidak bisa apa-apa dulu. Papa juga ingin bermain dengan cucu-cucu Papa nanti," ucap sang ayah yang masih juga menggebu. Tapi anaknya malah sedang garuk-garuk kepala karena bingung harus menjawab apa."Beres, Pa. Ayo," ajak Abi yang kemudian berjalan ke arah mobil dan membuka pintunya untuk Nayanika.Abi melambaikan tangannya dulu dari kaca mobil yang dibuka. Lalu dia pun mulai meluncur pergi dan mengantarkan N

  • NAYANIKA: Gadis Pengganti di Malam Pertama    Kapan Kalian Akan Menikah?

    Memang mirip dan bahkan sangatlah mirip. Tapi... anak mereka ini kapan menikahnya? Kenapa tiba-tiba sudah memberikan cucu? Mana kelihatannya sudah besar begini. Kalau dikira-kira, tidak mungkin hanya berusia bulanan."A-anak? Kamu kapan menikahnya Abi? Kok nggak beritahu kami dulu," respon sang ibu dan senyuman Abi pun berubah jadi masam."Eum, kami memang belum menikah, Ma. Tapi, Nasya ini anaknya Abi. Anak biologis. Jadi udah nggak perlu pakai test DNA lagi. Lihat, wajah kami mirip kan?" ucap Abi dengan santainya, hanya sang ayah yang kelihatan mengerutkan keningnya di sana. Merasa tak habis pikir, bisa-bisanya ada anak dulu sebelum pernikahan.Ibunya Abi tidak bisa berkata-kata. Bahkan ayahnya saja hanya diam sedari tadi dengan tatapan mata tajam, yang dia arahkan kepada putranya sendiri."Nasya... Itu lihat. Yang di sana Oma sama Opanya Nasya. Mereka orang tuanya Papa. Apa kamu nggak mau pergi ke mereka dulu?" ucap Abi dan Nasya pun hanya diam saja sambil menatap kakek maupun nene

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status