Share

William

Suasana pagi itu kentara berbeda. Christ, Charlie, dan Boo hanya diam menikmati sarapan mereka. Penghuni lainnya sibuk dengan urusan masing-masing. 

Oh, sepertinya Boo melupakan sepasang kekasih yang bersama mereka dalam satu meja. Daisy lagi-lagi membuat suasana semakin buruk. 

Kemarin setelah ia memintanya membawakan tas dan pergi bersama keduanya di pusat perbelanjaan, gadis penyihir itu terus menyuruhnya membawakan banyak barang hasil memeras William. 

Boo tentu tak bisa berkutik saat William terus memarahinya jika ia tak menuruti ucapan Daisy. Bahkan hari ini pun ia yang diminta menyiapkan sarapan untuk seluruh penghuni.

Sebenarnya saat ia terbangun di pagi buta, Charlie maupun Christ hendak membantunya jika saja Daisy terlebih dulu menatapnya tajam. 

"Will, aku membuatkan teh hangat untukmu. Cobalah." 

Daisy meletakkan secangkir teh hangat di sebelah roti isi William.  Senyum gadis itu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status