Share

BAB 15

Wildan.

Kuciumi wajah putraku sesaat sebelum orang suruhanku mengantar ibu dan Lilis kembali ke kampung ibu. Hmmm, wangi bayi menguar memenuhi penciumanku, membuat hatiku merasakan kedamaian.

"Udah, Mas. Dari tadi kok ngendus-endus Bagas terus sih. Kalau Mas Wildan kangen nanti boleh video call ke nomor Lilis," ucap Lilis padaku.

"Jaga anakku baik-baik ya, Lis. Sebenarnya aku ingin sekali dia tinggal di sini bersamaku, tapi keadaan belum memungkinkan," sahutku.

"Tapi kan Lilis enggak mau tinggal di Jakarta, Mas. Lilis lebih senang tinggal di rumah ibu." Lilis balas menyahutku.

"Kalau kamu nggak mau, kan Bagas bisa tinggal dengan Mama Alana di sini, iya kan, Nak?" Aku masih menciumi tangan bayiku.

Lilis menatapku lekat. "Bagas anak Lilis, Mas. Bukan Alana. Nggak mungkin Lilis melepasnya dan tinggal terpisah dengannya," sahut Lilis ketus.

"Sudah siap belum, Lis? Yakinkan tak ada barang yang ketinggalan, ya," seru Ibu yang sudah duduk di dalam mobil.

"Iya, Bu. Bentar lagi, Bagas masih di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ma E
Istri pertama ga boleh hamil istri kedua harus hamil jg punya anak....enak sekali caramu eildan
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Alana mumpung ada Wildan kmu kasi tau semua foto2 anak nya dn wa wa semua temen2 kantor dn temen2 lain nya klo kmu g bisa ngomong dn baru kmu tanya apa mau nya ...
goodnovel comment avatar
Isabella
Wildan itu bego apa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status