Share

BAB 29

Wildan.

Kulangkahkan kakiku menginggalkan ruangan Alana di Kafe Jingga. Pendengaranku masih sempat menangkap Alana menggumam lirih diiringi isak tangisnya ketika aku berpamitan padanya setelah menyerahkan surat sertifikat rumah padanya. Namun, aku enggan untuk menoleh kembali. Aku tau, keputusan Alana sudah bulat untuk bercerai dariku. Tak dapat lagi kupertahankan atau kuyakinkan wanita itu dengan kata-kata rayuanku.

Sekilas kulihat Nafisa melihat ke arahku ketika aku melangkah menuju pintu depan kafe. Aku pun memilih tak menoleh pada Nafisa. Aku yakin kondisiku saat ini sedang terlihat kacau. Maka segera kulangkahkan kakiku menuju parkiran dan masuk ke dalam mobilku.

Kuhela nafas panjang sambil mengcengkram setir mobilku. Mengapa tak henti-hentinya rasa sesal ini menyesakkan dadaku? Padahal aku sadar, akulah yang membuat Alana pergi. Betapa bodohnya aku, bagaimana mungkin seorang istri yang cerdas seperti Alana menerima tindakanku yang menikah diam-diam di belakangnya. Bahkan punya a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Marianah
mknya jd laki hrs punya prinsip dan hrs bs bedakan mana bakti, mana dholim dan mana yg egois.
goodnovel comment avatar
Elin land
yang jadi korban di sini sih Wildan. alasan berbakti pada ibu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status