Share

104. Kabar Bahagia

Pak Luthfi menghembuskan napas panjang kemudian mengangguk. “Yah, tidak ada salahnya kita memberi kesempatan untuk Radit membuktikan semua ucapannya.”

Bu Laely pun tersenyum. Suasana yang tadinya kaku dan sedikit bersitegang akhirnya mulai mencair. Pak Luthfi yang selama ini begitu keras hati, akhirnya luluh.

Dia duduk di ruang tamu, memandang keluar jendela dengan ekspresi yang campur aduk. Sudah beberapa hari ini dia merenung tentang keputusannya terkait Mila dan Radit. Akhirnya, dia menyadari bahwa kebahagiaan Mila adalah yang terpenting.

Bu Laely pun mengukuti suaminya dan menepuk bahu suaminya sambil tersenyum, "Pa, Mama tahu ini bukan keputusan mudah buat Papa, tapi Mama sungguh berterima kasih karena telah memberi kesempatan ini pada Mila."

Ayah Mila mengangguk perlahan, tersenyum penuh makna. "Aku tidak ingin kehilangan Mila lagi. Aku sadar bahwa aku harus memberi restu pada mereka. Kita harus mendukung kebahagiaannya dan cucu kita, bukan?"

Bu Laely tersenyum dan mengangguk. "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status