Adhyana Afradhy
Salahkah jika diri ini tak henti membayangkan sosoknya, saat rindu itu telah benar-benar mendesak?
Kulihat dari lantai dua, Soraya hendak duduk dikursi depan etalase. Wanita cantik nan mungil yang sangat kucintai. hari ini dia terlihat sangat cerah. Pakaian set blazer warna coklat susu yang membalut tubuhnya, pashmina dengan warna sepadan membuat wajahnya terlihat lebih muda dari umurnya.
"Benarkah, aku terlihat cantik Kang?" Pertanyaan itu membuatku tersenyum kasmaran saat itu. Saat dia mengenakan kebaya dan duduk disampingku setelah akad. Dia selalu mengulang pertanyaan itu. Perasaan wanita memang selalu tak percaya diri jika belum dipuji oleh lelaki yang dicintainya. Termasuk Soraya, dia selalu merasa sudah tua dan merasa tidak percaya diri jika sedang didepanku.
<Tidak dibenarkan dalam islam menyekutukan allah atau mempercayai selain pada Allah. Bahkan Allah tidak mengampuni dosa syirik. Sesuai dalam ayat alquran yaitu:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An Nisa: 48)Soraya AlmahyraBertemu lagi dengan Kang Yana membuat perasaanku kembali bergetar tak menentu. Kenapa selalu ada Kang Yana? Keberadaanya Mengganggu pikiranku yang sudah susah payah mengubur perasaan cinta dan luka yang mengerak dalam
Apa yang Suci rahasiakan selama ini?"Neng, Neng, kakuping? Cariosan Abah Kakuping teu?Cobi tinggal dina kertas anu ti abah"2Perkataan pak tua dalam telepon, kembali menyadarkanku dari pertanyaan yang berputar-putar dalam pikiran. Namun aku tak berani menjawabnya, hingga panggilan terputus.Kubuka tas Suci dan segera memeriksanya. Akhirnya kutemukan secarik kertas itu terselip dalam dompetnya."Lagi cari apa sih Bu, serius amat?" tanya Bradley mengagetkanku. Lalu dia duduk disebelahku.Aku tak menjawabnya, dan kembali fokus pada kertas itu. Dengan tangan gemetar kubuka kertas yang sedikit lusuh akibat bekas lipatan.[Kuncina elmu hikmahAsy
Seberapa keraspun aku menolak dengan halus, Bradley tetap memaksa agar aku mau diantar olehnya ke konter Kang Yana. Bukan aku tak mau menerima bantuan orang lain. Hanya saja, aku tak ingin ada orang lain mengetahui urusan pribadiku."Hey lihatlah hujan masih lebat! kalau tidak mau kuantar. Kunci mobilnya akan tetap kupegang. Silahkan naik kendaraan umum." Ancam pemuda dengan rambut agak pirang. Raut mukanya muram penuh kemarahan.Perkatan pemuda itu seolah mengkhawatirkanku. Ya mungkin tidak hanya dia, semua orang akan khawatir jika kondisi hujan lebat membiarkan seorang wanita menyetir seorang diri.Aku menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya pelan."Memangnya ada angkutan umum?" Gumamku kesal sambil menghentakkan kaki berlalu meninggalkanya.Asisten ko mal
Pov Adhyana Afradhya ( Kang Yana)Tanpa direncanakan, pertemuan terjadi begitu saja. Kemanapun Soraya pergi, aku selalu menemukannya. Memang ini adalah salah satu harapan terbesar setelah dia pergi dari rumah, bersyukur bisa tetap menatap dan memperhatikannya walau dari jauh.Allah selalu mengabulkan doa hambaNya yang merintih. Meski dosa menggunung tinggi, selagi bertaubat, ampunan selalu Dia berikan. Begitupun denganku, niat memperbaiki diri dengan menjelaskan kesalah fahaman saat itu. Telah membukakan setiap jalan. Meski hambatan tak henti menghadang, kala mulut sudah mulai berkata.Ketika aku tengah menelepon dan meminta solusi pada sahabatku yang masih tinggal di Arab. tiba-tiba suara seorang wanita seperti tak asing datang dari belakang membuatku terkaget. Aku langsung terperanjat. Tak
Soraya AlmahyraMenjauh ketika rasa cinta mulai memudar?memang sangatlah mudah. Seperti saat aku mendengarkan rekaman suara desahan seorang wanita dimalam pertama, sungguh menguras emosi yang meluap-luap, ditambah lagi Suci yang selalu datang tiba-tiba menghantui kami.Tapi ternyata, suara desahan itu hanyalah rekaman dari ponsel Kang Yana.Ah, apa Kang Yana tidak menipuku? Apa memang alasannya karena penyakit yang dideritanya? hingga dia harus menonton video tak sewajarnya seperti itu. Penyakit apa sebenarnya? Atau aku yang terlalu bodoh? Tapi kenapa Kang Yana tidak terus terang dari awal pernikahan, kalau memang dia mempunyai penyakit?Pertanyaan-pertanyaan itu be
Allah,Semua yang terjadi malam ini diluar dugaanku. Memang, aku mulai menikmati kebersamaan dengan Kang Yana. Tapi, masih saja Kang Yana menyembunyikan masalah sebesar ini?"Neng,"Suara itu mengagetkanku. Tiba-tiba Kang Yana sudah berada didepan pintu kamar mandi. Spontan aku menyimpan ponselnya kembali diatas kasur."Ayo Neng Aa antar lagi ke klinik! Bukannya Neng Khawatir sama Suci?"Suara Kang Yana sedikit tersenggal. Aku hanya mampu menatapnya mencari jawaban atas pesan yang dikirim dari dokter tadi, bahwa Kang Yana harus operasi. Namun tak ada tanda-tanda apapun. Kang Yana terlihat sehat-sehat saja didepanku."Neng, ayo!""Oh, iya ayo Kang!" Mungkin Kang Yana menyadari
Seperti yang sudah-sudah, Bradley selalu menawarkan bantuan untukku. Meski dia pernah mengatakan perkataan yang konyol, tapi kuakui, pemuda itu termasuk salah satu tipe lelaki yang bertanggung jawab. Buktinya dari awal berangkat, hingga sampai akhirnya terdampar di klinik, dia masih terjaga disni. Mungkin dia juga merasa bersalah atas tertabraknya Suci."Sorry!! Aku tidak tahu, ternyata kamu sangat terpukul dengan kondisi wanita yang kutabrak tadi. Aku jadi merasa bersalah."Sesalnya sambil menundukkan kepala, seperti anak kecil yang meminta maaf pada ibunya ketika melakukan kesalahan."Tidak Bradley, kamu tidak perlu merasa bersalah! Semua sudah jadi jalan takdirNya. By the way, makasih udah jagain Suci tadi." Akupun tersenyum simpatik. Ternyata dia tak seburuk yang kukira. Dan aku berhar
Suci Rahma DhanySuci Rahma Dhani, ya itu memang namaku. Entah kenapa orang tuaku memberi nama itu untukku. Tapi nama itu telah mengutukku dalam guratan nasib kehidupan. Kehidupanku yang tidak seperti dongeng cinderella atau putri salju yang indah dikemudian hari.Sungguh tragis, semua yang kualami selalu berujung air mata. Dulu Adhyanuarta tidak pernah menyisakan hatinya setitikpun untukku. Dia malah membiarkanku terperosok dalam kesengsaraan batin.Ditambah lagi Kang Yana, hmmh Kang Yana? Geli rasanya mendengar panggilan itu dari mulut Soraya. Yah, Adhyana Afradhy. Memang dia adalah orang yang membuatku tergila-gila karena cinta.Memang, sebelumnya hatiku terkunci oleh Adhyanuarta alias kakaknya. Kakakmya yamg telah pergi membekaskan dendam dalam diri ini. Ya, awalnya aku hanya i