Share

Bab 10 Menor

"Kenapa? Ada yang aneh kah dengan penampilanku?" tanyaku.

"Mbak, apa Mbak nggak ngaca? Mbak ini mau ke kondangan apa mau ngeronggeng?" Lagi dan lagi Davina tertawa lepas dan kali ini dia berani menghinaku.

Mas Rendi masih bergeming dan masih menatapku.

"Mas!" sapaku lirih.

Tak ada upaya sama sekali mas Rendi untuk menegur Davina yang secara blak-blakan telah menghinaku.

"Kenapa kamu dandan seperti ini? Apakah ini yang mau kamu tunjukkin sama aku, sampai-sampai aku meninggalkan pekerjaanku?" Pertanyaan mas Rendi terasa menyakitkan yang aku dengar.

"Aku … aku dandan seperti ini karena aku mau bikin kejutan sama kamu. Aku juga ingin terlihat cantik di mata kamu, Mas. Nggak ada maksud apa-apa," jawabku.

Mas Rendi masuk ke dalam kamar. Kemudian kembali lagi dan menghampiriku sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Kamu lihat ini, ngaca kamu!" titahnya memperlihatkan cermin.

Aku menatap cermin yang dibawa mas Rendi barusan.

Aku terhenyak melihat wajahku yang ternyata memang benar, aku terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status