Share

Bab 84 Seperti Mak Lampir

(POV Rendi)

Habis sudah semua hartaku, kini yang tersisa hanya rumah saja, itupun barang-barang perabotan mewah di dalamnya pun sudah aku jual. Semua kendaraan, perhiasan Davina serta tabunganku yang sudah lumayan gendut itu, raib dipakai ganti rugi kepada pak Willy.

“Kamu jangan berpangku tangan saja dong, Mas. Seharusnya kalau kamu dipecat ya kamu inisiatif dong, cari kerja kek. Ini kamu malah sibuk melamun di rumah.” Davina terus saja mengomeliku, setelah tahu aku dipecat dan jatuh miskin.

“Kamu sabar dulu kenapa, baru beberapa hari aku dipecat, kamu sudah ngomel-ngomel begitu. Kamu bisa nggak jangan berisik sehari saja. Aku ini sedang mikir, aku pusing, Davina!” sarkasku.

“Jangan cuma mikir, Mas. Lihat aku ini, aku sedang hamil anak kamu. Tentu saja kita butuh biaya besar buat persalinan ku. Sementara kamu, kamu malah asyik-asyikan melamun seperti itu,” tukasnya.

Aku menutup kedua telingaku, Davina sudah seperti Mak Lampir.

Karena aku mengacuhkannya, Davina pun mulai bosan mengome
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status