Share

Bab 41

Ponselku berpendar untuk kesekian kalinya. Namun, aku tak berniat menerima panggilan maupun membuka pesan yang masuk ke sana.

Kedua bocah kecilku telah terlelap sejak tadi. Nampaknya mereka kelelahan setelah puas naik turun tangga dan melompat-lompat di kasur menjelang tidur.

Malam pertama kami di sini, di ruko ini, kami lalui dengan tawa dan canda meski tanpa kehadiran Mas Ari. Keduanya nampak baik meski beberapa kali bertanya kenapa ayahnya tak ikut di sini.

Kualihkan pandang ke luar jendela ruko. Lalu lalang kendaraan masih ramai meski malam telah mulai larut.

Bintang gemintang memenuhi langit malam ini, menambah indah cuaca cerah yang dipersembahkan Sang Pencipta. Tanpa sadar lisanku mengucap kalimat tasbih berkali-kali.

Hatiku menghangat seiring munculnya bulan separuh yang tadi tertutup awan. Alam seakan mengerti, bahwa hatiku pun kini tinggal separuh, setelah kuputuskan untuk memulangkan suamiku pada Mama mertua.

Biarla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Langsung gercep urus gugat cerai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status