Share

Bab 42

Genderang kembali ditabuh di dalam hati begitu aku selesai mendengar pesan ini. Tak pernah menyangka sama sekali dengan semua yang terjadi padaku selama ini.

Tanpa terasa butiran-butiran kristal meluncur dari kedua sudut mata tanpa bisa kucegah.

"Kenapa baru sekarang kamu kirim video ini, Mas?" ujarku seorang diri di sela isakan.

***

"Jadi begini kelakuan kamu? Pantas saja kau tinggalkan anakku, ternyata demi lelaki ini?"

Bibir Mama tersenyum miring saat bertemu mata denganku. Aku tak menyadari kehadirannya, tiba-tiba saja beliau sudah berdiri di depanku.

Aku sedang berada di sebuah restoran untuk makan siang yang terlambat bersama Putri dan Arlan. Kenapa terlambat? Karena sekarang jam dua siang, dan kami baru menerima hidangan yang kami pesan.

Putri pamit ke toilet sepuluh menit yang lalu saat Mama datang dan berkata tak menyenangkan. Aku merasa tak enak hati dengan Arlan yang melihatku dengan pandangan penuh tanya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status