Share

Bab 9

last update Last Updated: 2021-08-23 18:48:27

Zeira membaca kertas yang ada di tangannya dengan mata yang berkaca-kaca " ya Tuhan semua ini aku lalukukan hanya demi hidup ayahku". Lalu ia menanda tangani kertas itu dengan tangan yang gemetar dan berurai air mata. Lalu ia menghubungi nomor yang diberikan Rian kepadanya

Tu....tu....tu.... Suara ponsel Zeira. Tidak lama panggilannya terhubung. " Hallo " suara dari dalam ponselnya 

" I...i.. iya " ucap Zeira dengan terbata-bata. Lalu ia menelan salivanya dengan kasar lalu kembali berbicara " hallo pak ini saya Zeira, apa saya bisa bertemu dengan bapak ?"

" Ooowww kamu. Ya kita bisa bertemu, kamu datang saja kerumahku "

" Tapi pak ! Aku tidah tahu di mana rumah bapak "

" Hahahahhahh..... Terus kenapa kamu tahu nomor ponselku ? Saya rasa kamu sudah tahu juga di mana rumahku. Cepatlah kemari saya tidak punya banyak waktu. Aku masih ada urusan penting "

" Tapi pak saya benar-benar tidak tahu "

"Hm saya akan mengirim alamatnya."

Ting-nong Sura nada pesan masuk keponsel Zeira, Reyhan Teleh mengirimkan alamat rumahnya melalui pesan kepada Zeira. Sebenarnya Reyhan tidak memiliki kegiatan hari ini, karena hari ini adalah hari Minggu jadi kantor libur, dia hanya tidak suka menunggu terlalu lama.

Setelah Zeira membaca pesan yang masuk ke ponselnya, Zeira memesan ojek online untuk membawanya ke kediaman Reyhan. Butuh waktu 45 menit baru dia sampai di gerbang istana Reyhan. Dia mendekati pos security yang ada di samping gerbang. " Pak apa saya bisa masuk."

" Security membuka sedikit gerbang untuk melihat Zeira lebih jelas " maaf nona, ada yang bisa saya bantu ?"

" Saya ingin bertemu dengan pak Reyhan, apa saya bisa masuk pak ?"

" Tunggu sebentar nona, saya akan menghubungi pengawal yang ada di dalam rumah dulu, untuk bertanya kepada tuan muda."

" Baik pak saya akan menunggu " ucap Zeira, lalu security itu menghubungi seseorang dengan telepon yang ada di dalam posnya.

Tidak lama security itu menutup teleponnya . " Mari Nona saya antar, tuan muda sudah menunggu anda." Zeira mengikuti langkah security itu dari belakang. Dia sangat kagum melihat betapa besarnya rumah Reyhan dan taman yang begitu indah yang dihiasi bunga-bunga, air mancur dan patung burung Elang yang berwarna putih.

Setelah sampai di pintu utama, Zeira merasa takut untuk masuk, namun ada satu pelayan yang menunggunya di pintu " silahkan masuk nona, tuan ada di ruang keluarga. Mari saya antar." Ucap pelayan itu dengan senyum dan hormat. Zeira mengikuti pelayan itu sampai ke ruang keluarga.

Saat dia datang Reyhan sedang memainkan ponselnya dan duduk di atas sofa yang berwarna cream dengan memakai kaus hitam dan celana boxer yang berwarna senada, yang membuat Zeira terpesona dengan postur tubuhnya yang gagah dan kulitnya yang bersih. " Permisih pak " ucap zeira dengan menundukkan kepalanya.

" Silah kan duduk " ucap Reyhan tanpa melihat Zeira 

Zeira memberanikan diri untuk berbicara terlebih dahulu, karena dia harus segera membawa uangnya kerumah sakit " saya menerima tawaran bapak " ucap Zeira dengan tiba-tiba.

Reyhan melihat Zeira dan Tersenyum jijik " saya sudah tahu, bahwa kamu akan tertarik dengan tawaran yang saya berikan, tidak mungkin wanita seperti kamu akan menolak uang sebanyak itu "

Kata-kata itu sangat menusuk jantung Zeira, tetapi dia harus menerima hinaan itu demi hidup Rizal. Zeira meletakkan amplop cokelat di atas meja yang ada di hadapan Reyhan " ini pak, saya sudah menanda tanganinya "

Reyhan membuka amplopnya dan Tersenyum " baik kita akan menikah besok "

Sontok membuat Zeira kaget " besok ?" Ucap Zeira dengan nada yang tinggi tanpa ia sadari.

" Iya... Besok ! nanti saya akan mengirimkan alamatnya, apa ada masalah ? "

" Ti...tidak. Tapi pak apa saya bisa meminta sebagian uang dari perjanjian itu hari ini juga ?" Tanpa rasa malu ia langsung meminta uangnya

" Baik tinggalkan saja nomor rekening kamu, nanti saya transfer, berapa yang kamu inginkan ?"

" Aku hanya ingin 300 juta saja pak " dia tidak berani melihat Reyhan, sesungguhnya dia sangat malu, tetapi dia tidak punya pilihan lagi.

"Hm... Apa masih ada yang lain ?"

" Tidak pak "

"Oke, kamu bisa pergi ". Saat Zeira akan pergi * menikah saja belum ! Tetapi dia sudah tidak sabar lagi dengan bayarannya* ucap Reyhan dengan nada yang cukup lembut namun bisa di dengar oleh telinga Zeira. Tetapi zeira tidak peduli.

*

*

*

*

*

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Muqorobin Robin
yahhh..........
goodnovel comment avatar
Agus Roma
pernikahan karena terpaksa
goodnovel comment avatar
Tarie Tarie
‐-----------‐--
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 227

    Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 226

    Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 225

    Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 224

    Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 223

    Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 222

    Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status