Saat keluar dari pintuh swalayan, tiba-tiba ponsel zeira berbunyi, dia melihat kelayar ponselnya, nama yang muncul AYAH " Ada apa dengan ayah, dia tidak biasanya menghubungiku " tanya dalam hatinya, lalu ia menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya. " Iya ayah, ada apa ?"
" Zeira tolong ayah......." Hanya kata-kata itu yang sempat ia dengar dari dalam ponselnya
" Ayah....hallo.....hallo....ada apa ayah" Zeira langsung memesan ojek online dari ponselnya, setelah dia memutuskan sambungan teleponnya. Tidak lama ojek yang ia pesan telah tiba, dengan rasa cemas sampai dia tidak sadar kalau sepatu yang ia pakai terlepas sebelah dari kakinya " ayo pak... Buruan pak "
Tidak lama dia pun sampai di depan rumahnya, dengan terburu-buru dia berlari dengan cepat masuk ke dalam, saat membuka pintu dia melihat Rizal sudah terletak tidak berdaya di atas lantai keramik yang berwarna putih itu. " Ayah apa yang terjadi ?" Tangisan Zeira pecah. Lalu ia membawa Rizal kerumah sakit dengan Taxi.
Setelah sampai di rumah sakit Rizal masuk ruangan UGD. Zeira hanya bisa berdiri di depan pintu UGD menunggu dokter keluar dari dalam.
Tidak lama dokter keluar dari dalam UGD " dokter apa yang terjadi dengan ayahku " dia sudah tidak sabar lagi untuk mengetahui sakit apa yang diderita ayahnya.
" Apa kamu keluarga pasien ?"
" Iya Dokter saya adalah Putrinya "
" Mari ikut saya keruangan " Zeira mengikuti dokter paruh baya itu keruangan khusus Dokter.
" Begini bapak Rizal mengalami kebocoran jantung, dia harus segera di operasi" ucap dokter kepada Zeira dengan wajah yang sedih.
" Apa dokter, ayahku bocor jantung ? " Matanya berubah menjadi merah, dan tubuhnya lemah seperti tidak memiliki tulang, berita ini sungguh membuat ia tidak berdaya.
" Iya, dia harus segera di operasi, kita tida punya banyak waktu lagi "
" Dokter tolong selamatkan ayahku, "
" Baik, kita aka memulai operasi setelah kamu mengurus administrasinya " ucap dokter yang semakin membuat Zeira tidak berdaya.
" Berapa kira-kira biaya operasinya dokter ? "
"Sekitar 150 sampai 200 juta rupiah, tetapi itu untuk operasi saja di luar rawat inap "
" Baik dokter lakukan saja operasinya sekarang, saya akan kembali membawa uangnya, tolong selamatkan ayahku."
" Baiklah, tolong tanda tangani surat ini ". Tanpa membaca terlebih dahu ia langsung menggores pena yang ada di atas meja dokter.
" Tolong selamatkan ayahku Dokter, saya akan kembali ". Zeira berlari keluar dari rumah sakit dan menaiki ojek kembali kerumah kontrakannya. Setelah sampai di rumah dia mencari celana jeans yang ia pakai kemaren di tempat pakaian kotor. Dia mengambil surat yang Reyhan berikan kepadanya " haaaaaaa syukur masih ada di sini "
Tanpa menutup pintu rumah dia pergi ke Bar. Setelah sampai di Bar dia menuju keruangan Direktur namun tidak ada orang, lalu dia pergi keruangan manajer, benar saja Rian ada di sana. Dia membuka pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan. " Maaf pak Rian ada yang ingin saya minta kepada Bapak " ucap Zeira dengan napas yang Terengah- engah.
" Haaahhhh mungkin sudah kebiasaan kamu memasuki ruangan orang lain tanpa mengetuknya terlebih dahulu " hal yang wajar jika Rian marah, karena dia merasa kaget dengan kedatangan Zeira yang tiba-tiba masuk.
" Maaf pak, ini sangat penting "
" Ada apa ? katakan saja. " Tetapi saat dia melihat wajah Zeira yang tegang dan pucat seperti patung, Rian menawarkan air mineral yang ada di atas mejanya. " Ini kamu minum dulu, supaya kamu bisa bicara dengan jelas "
" Terima kasih " Zeira meminum air yang Rian berikan kepadanya sampai habis." Begini pak, saya butuh nomor ponsel pak Reyhan "
Rian merasa bingung " untuk apa kamu meminta nomor pak Direktur ?"
" Nanti saya akan jelaskan, sekarang aku tidak ada waktu untuk itu, tolong berikan nomornya sekarang, aku mohon " ucap Zeira dengan wajah sedih dan memohon.
Lalu Rian memberikan nomornya kepada Zeira " terima kasih pak Rian yang baik hati, saya permisi dulu " dia pun berlari keluar dari ruangan itu
*
*
*
*
*
Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t
Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan
Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir
Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja
Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah
Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj