Share

Bab 6. Nikmati saja.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-10 20:16:39

"Aw....ah...." Desah itu memenuhi seluruh ruangan. 

Kayra mendorong Bram lalu menindihnya. Dengan tatapan penuh gairah ia membuka gaunnya, dan melemparkannya ke lantai dengan sembarang. 

Kini tubuh mulusnya terpampang di hadapan Bram, yang membuat pria tampan itu benar-benar bergairah. 

Keduanya bercumbu, melepaskan hasrat yang memuncak hingga ke ubun-ubun. Leher yang tadinya putih mulus, kini dihiasi dengan tanda merah.

"Uek...." Kayra tiba-tiba mual dan pusing. 

Ia turun dari atas tubuh Bram, lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Bram tersenyum seribu arti, ditatapnya seluruh tubuh Kayra dengan tatapan penuh gairah. 

Ia bangkit dari tempat tidur, berdiri tepat di ujung kaki Kayra, sambil membuka satu persatu kancing bajunya. Hanya dalam hitungan detik, tubuh Bram polos tanpa sehelai benang. 

Bram mengambil posisi aman, menaruh kedua paha Kayra di atas pahanya. 

"Aku mencintaimu," ucap Kayra sambil menatap kedua mata indah Bram, dengan nada khas mabuk.

Bram tersenyum getir, "Kau hanya mencintai uang, wanita jalang."

Setelah mengatakannya, Bram meremas kedua gunung kembar Kayra dengan kasar. Hingga membuat wanita cantik itu merintih.

"Nikmati saja, bukankah ini yang kamu inginkan?" ucap Bram dengan suara parau.

Ia semakin menggila, kedua tangannya membuka benda yang menutupi daerah intim Kayra. 

Kini tubuh keduanya polos seperti bayi baru lahir. Kayra yang lemah tak berdaya, hanya bisa pasrah dan menikmati sambil memejamkan mata. 

Sementara Bram, dengan kasar memainkan ujung miliknya di bibir mahkota Kayra. Bersiap untuk menerobosnya ke dalam sana, tetapi entah apa yang terjadi kepada Bram! Pria tampan itu tiba-tiba bangkit dari tempatnya. Mengutip pakaian dari lantai, memakainya lalu pergi meninggalkan Kayra. 

Setibanya di kamar, ia merendam tubuh kekarnya di dalam bathtub dengan air hangat. Berusaha menghilangkan otak kotornya, dan melepaskan hasratnya dengan bantuan sabun mandi. 

Sedangkan diseberang sana, Kayra tertidur pulas dengan tubuh polos. Wanita cantik itu membuka mata setelah cahaya matahari menembus sela-sela kaca jendela. 

"Aduh...." keluh Kayra saat bangkit dari tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa pegal, kepalanya berdenyut dan sedikit pusing. 

"Aw...." lanjut Kayra menjerit.

Ia refleks menarik selimut, berusaha menutupi tubuhnya.

"Apa yang terjadi? Mungkinkah....oh tidak." Kayra bicara sendiri seperti orang bodoh.

Seketika itu juga suara Bi Mina terdengar dari balik pintu. Wanita paruh baya itu datang sambil membawa sarapan di atas nampan. 

"Selamat pagi Nona Kayra," sapa Mina.

Ia melangkah menghampiri Kayra, menaruh nampan di atas meja kecil di samping tempat tidur.

"Apa Non baik-baik saja?" tanya Mina sambil mendaratkan bokongnya di sisi ranjang. 

"Aku tidak tahu Bi, aku bingung," keluh Kayra. 

"Apa Bi Mina tahu sesuatu?" lanjutnya bertanya. 

Kayra sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi. Ia hanya mengingat dirinya berada di sebuah kafe bersama sahabatnya Sarah.

Wajah Mina seketika berubah mendengar pertanyaan Kayra. Bukankah tadi malam ia berduaan dengan Bram di kamar ini? Terus, kenapa dia bertanya? Ucap batin Mina.

"Maksud Non?" tanya Mina untuk memperjelas. 

"Um...apa Bibi melihat seseorang masuk ke kamarku?" Nada Kayra terdengar ragu-ragu. 

"Saya tidak mengerti Maksud Non Kayra," ucap Mina yang semakin bingung. 

Kayra menghela napas, "Bi, bukannya semalam aku dan Sarah ke kafe? Tapi kenapa tiba-tiba sudah di sini? Yang anehnya, aku tidur tanpa pakaian."

"Jadi Non Kayra tidak ingat apa-apa?" Mina lagi-lagi bertanya. 

Kayra hanya menggelengkan kepala untuk menjawab Mina.

"Semalam aku melihat Non Kayra pulang bersama Tuan Bram," ucap Mina.

"Ha, benarkah? Terus, apalagi Bi?" desak Kayra yang tak sabar. 

"Sepertinya Tuan Bram tidur di kamar ini." Jawaban Mina membuat Kayra langsung memeriksa tempat tidur. 

"Syukur lah," ucap Kayra setelah memastikan di atas seprai, tidak ada bercak apapun. 

"Maksud Non Kayra?" Tentu Mina bertanya. 

"Ternyata semalam tidak terjadi apa-apa antara aku dan Tuan Bram," jawab Kayra dengan percaya diri. 

Berbeda dengan Mina, wanita paruh baya itu justru kecewa. Ia berpikir keduanya sudah melakukan hubungan layaknya suami istri. Itu sebabnya ia buru-buru membuatkan sarapan dan mengantarnya. 

"Bibi kenapa?" lanjut Kayra setelah melihat ekspresi wajah Mina.

"Bukannya Non Kayra ingin segera hamil?" Mina menjawab dengan bertanya. 

Seketika Kayra tersadar, ia menepuk keningnya sendiri. "Aku benar-benar bodoh, seharusnya aku kecewa karena Tuan Bram tidak menyentuhku."

"Sudahlah, sekarang Non sarapan dulu, Bibi mau lanjut kerja." Mina meninggalkan kamar Kayra dan kembali ke dapur. 

Namun saat melewati ruang tamu, ia bertemu dengan Bram. Pria tampan itu menitipkan sebuah ponsel, untuk diberikan kepada Kayra. 

Hal itu ia lakukan bukan karena perhatian kepada Kayra, melainkan karena permintaan dari istrinya Asha. Wanita bertubuh tinggi itu, merasa kesulitan setiap kali ingin bicara dengan Kayra. 

"Baik Tuan, saya akan memberikannya," ucap Mina dengan hormat. 

Kayra baru saja menerima ponselnya, tiba-tiba sebuah panggil masuk. Sebelum mengangkatnya, Kayra terlebih dahulu membaca nama yang muncul di sana.

"Iya Mbak," jawab Kayra ragu-ragu. 

"Apa kamu sudah hamil?" Pertanyaan dari seberang sana.

"Um...aku...." Kayra belum selesai bicara, Asha sudah menyelanya. 

"Jika kamu tidak hamil dalam bulan ini! Aku akan membuang ayah dan ibumu ke laut." Asha langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 35. Saya datang atas kemauan sendiri.

    Bram menghela napas, menyandarkan kepala di sandaran sofa sambil jarinya memijat kening. "Untuk apa kamu pusing Bro? Lagipula apa yang kamu harapkan dari Asha? Apa dia bisa memberimu keturunan? Tidak kan?" Harry menjajah Bram dengan berbagai pertanyaan. "Aku benar-benar pusing Har. Jika Asha benar memiliki hubungan dengan Alex, aku bisa hancur." Bram bicara sambil memejamkan mata."Kamu benar-benar bodoh Bro. Wanita tidak hanya Asha, masih banyak yang lebih cantik dari dia. Contohnya Kayra, apa bagimu dia tidak cantik? Bukan hanya cantik saja, dia juga bisa memberimu keturunan, pewaris keluarga Nathan."Bram refleks membuka mata mendengar ucapan Harry, ia benar-benar melupakan wanita hamil itu.Bram baru saja meraih ponselnya dari atas meja, tiba-tiba ponsel Harry berdering. "Anak buah," ucap Harry membaca nama yang muncul di sana. Ia mengusap layar ponselnya, "Iya Baby.""Sayang, aku menemani Kayra dulu ya?" Suara manja Sarah dari seberang sana.Harry sengaja membuat nama kontak

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 34. Istri orang juga di gas.

    Sepanjang perjalanan Eric tidak berhenti bicara, ia menjajah Kayra dengan berbagai pertanyaan. Ia memancing wanita cantik itu untuk menceritakan tentang suaminya. Namun Kayra tidak terpancing, ia menutup rapat-rapat tentang hubungannya dengan keluarga Nathan. Kayra tidak mau melanggar perjanjian, karena hal itu akan menambah masalah. "Suami kamu tidak pernah pulang ya?" tanya Eric sambil melirik Kayra dari kaca spion. "Dia masih sibuk Pak Eric, jadi belum ada waktu untuk pulang." Kayra menjawab dengan santai. "Oh begitu, apa tidak sebaiknya kamu ikut dengannya? "Kayra tidak bisa meninggalkan ibunya sendirian. Pak Eric lihat sendiri kan, ibunya Kayra sudah mulai tua, jadi tidak mungkin ditinggal sendiri." Kali ini Sarah yang membuka mulut. "Iya juga sih, tapi kasihan Kayra. Dia lagi hamil, pasti butuh perhatian dari suaminya. Tapi tenang saja, masih ada aku yang siap membantu kapan saja dibutuhkan." Eric menatap Sarah sambil menggerakkan kedua alis mata. "Dasar playboy, perempua

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 33. Ini nikmat Mas Bram.

    Bram menunduk mendekatkan wajahnya ke wajah Kayra, "Aku datang untukmu Kayra, jadi kita harus tidur bersama."Bisikan Bram menembus telinga hingga jantung Kayra, yang membuat seluruh bulu kuduknya berdiri dan menari-nari. Kayra menegakkan kepala, matanya seketika beradu dengan kedua mata indah Bram."Aku...."Bram menempelkan bibirnya ke bibir Kayra, menutup mulut wanita hamil itu agar tidak bicara. Kakinya selangkah demi selangkah maju, yang membuat Kayra melangkah mundur, hingga membentur tembok. Tangan yang tadinya diam, kini melingkar di pinggang Bram. Ia memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan dari pria tampan itu."Kamu sudah basah Kayra," bisik Bram sambil menyentuh bagian sensitif Kayra. Ia mengangkat tubuh mungil Kayra, membaringkannya di atas tempat tidur dengan lembut. Membuka seluruh pakaian yang menempel di sana, kini tubuh wanita cantik itu terpampang bebas di hadapannya. Matanya menatap Kayra dari ujung rambut, seketika berhenti dibagian tengah. Perut yang duluny

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 32.

    Tepat pukul 7 malam, Sarah sudah meninggalkan apartemen. Namun sebelum pergi, ia sudah menghubungi Harry. Meminta kekasihnya itu untuk memberitahu Bram bahwa Kayra menginap di apartemennya.Sesuai harapan Sarah, Bram pun datang ke sana untuk menemui Kayra. Tentu kedatangan pria tampan itu membuat Kayra terkejut!"Tuan," ucap Kayra saat membuka pintu. "Aku boleh masuk?" tanya Bram karena Kayra berdiri di bibir pintu. "Hm, iya iya." Kayra menyingkir agar Bram bisa masuk. Ia menutup pintu lalu mengikuti Bram ke ruang tamu. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram setelah menjatuhkan bokongnya di atas sofa. "Iya Tuan, aku baik-baik saja. Oh iya, Tuan kenapa bisa datang kemari?" Kayra bertanya hanya sekedar basa-basi, sebenarnya ia sudah tahu kalau Sarah yang memintanya untuk datang ke sana. "Ingin bertemu denganmu," jawab Bram tanpa melihat lawan bicaranya. Pria tampan itu fokus membuka jam tangan, lalu menaruhnya di atas meja. Setelah itu ia membuka tiga kancing bajunya, yang menunjuk

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 31. Apa kamu menyukai aksi Om Bram?

    Suara kicauan burung dari hutan lindung membuat suasana kediaman Nathan semakin syahdu. Asha yang duduk di balkon kamar, seketika menyipitkan mata melihat sebuah mobil memasuki gerbang istana miliknya. Ia menatapnya dari kejauhan hingga mobil itu terparkir rapih."Itukan Kayra," ucap Asha saat melihat dua wanita turun dari mobil. Ia bergegas meninggalkan balkon, menuruni anak tangga menuju lantai satu. "Kayra," panggil Asha setibanya di ruang tamu. Ia sedikit terkejut dengan kedatangan Kayra."Mbak Asha, maaf saya datang tanpa memberitahu Mbak terlebih dahulu." Wajah Kayra terlihat bersalah "Apa Bram yang memintamu datang?" tanya Asha sambil menjatuhkan bokongnya di atas sofa.Kayra menggeleng, "Tidak Mbak, sayang kemari untuk bicara dengan Mbak Asha."Asha menaikkan alis, "Ada hal penting?""Tolong izinkan aku untuk menemui kedua orang tuaku Mbak. Aku rindu pada mereka, aku ingin tahu kondisi mereka. Aku mohon." Kayra menyatukan kedua telapak tangannya. "Maksudmu? Aku tidak meng

  • Nafsu Liar Wanita Pilihan Istriku    Bab 30. Jangan bilang Papah menyukai Kayra.

    Tiga hari telah berlalu, saat ini Kayra sedang mengemas pakaiannya dan Bram ke dalam koper. Sore ini mereka akan kembali ke Indonesia. Setelah kejadian malam itu, keduanya merasa canggung. Apalagi Kayra selalu menjaga jarak, bahkan ia memilih tidur di sofa untuk menghindari Bram.Liburan pertanyaan dengan Bram benar-benar tidak memiliki kesan apapun. Padahal Bram selalu mengajaknya untuk keliling negara Singa itu, tetapi Kayra menolak. "Tuan, aku sudah bertemu dengan orang tua Kayra." Bram membaca pesan yang masuk di ponselnya.Iya, sebelum Bram dan Kayra terbang ke Singapura, ia menyuruh seseorang untuk mencari kedua orang tua Kayra."Baiklah, aku segera kembali." Setelah mengirim pesan itu, Bram memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Memutar tubuh kekarnya, melangkah menghampiri Kayra yang duduk di sofa."Ayo." Bram menarik tangan Kayra. "Ke mana Tuan?" tanya Kayra sambil mengikuti Bram."Temani aku berbelanja," jawab Bram.Kayra tidak menolak, ia hanya memberitahu Asha deng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status