Share

Bab 12

Selepas acara tersebut, sampai saat ini menjelang gulita merayap ke seluruh penjuru kota, Alby terus menemani gadis itu. Ia kagum dengan sosok yang baru sehari ia kenal. Pria berkemeja pendek itu ikut memberikan edukasi pada anak jalanan. Makan bersama mereka dan pemuda itupun tak malu dengan keadaan yang ada.

Setiap melirik senyum manis dengan bola mata madu yang begitu menawan, Alby terbayang dirinya dan Berlian tengah jalan berdua. Mereka berada di tempat yang indah.

"Berl, semuanya sudah berangkat tidur. Apakah kamu tidak ingin pulang juga?" tanya Alby. Pria itu menemani Berlian duduk di bawah jembatan besar. Di sanalah, tempat anak-anak itu tinggal. Sang gadis masih membeku. Menatap kosong dan menembus lamunan.

"Berlian," panggil Alby lagi.

"Eh ... em. Iya, Mas? Maaf." Gadis itu terbata-bata.

"Dari tadi kamu melamun. Sebenarnya, apa yang sedang kamu pikirkan?" Pria tadi menatap sang gadis yang tertunduk.

"Enggak. Enggak ada apa-apa, Mas. Maaf kalau saya dan Ibu banyak merepotka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status