Share

sangat tak suka

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-25 05:55:33

Aku masuk ke kamar lalu menutup pintunya sambil menghela nafasku, bukannya aku mengalah atau menjadi takut padanya tapi aku hanya sedang mencari celah untuk mencari tahu dengan caraku sendiri siapa wanita yang disebutnya ratu.

Katanya wanita itu bernama Mila benarkah dia memang Mila ataukah itu hanya nama yang dikarang-karang Suamiku di ujung lidahnya.

Dari percakapan yang sempat kulakukan tadi wanita itu mengaku bahwa dia adalah sahabat Mas Kevin, setahuku tidak ada persahabatan antara laki-laki dan wanita kecuali mereka saling menyukai, apalagi persahabatan antara seorang pria beristri dan wanita lajang. Pasti ada hal yang tidak beres di sini dan firasatku mengatakan hal itu.

Sebenarnya aku ingin menyadap ponselnya tapi karena aku belum terlalu mengerti cara penggunaan ponsel apel ditambah ponselku dan ponselnya tidaklah sama, maka sangat sulit bagiku Untuk mengaplikasikan penyadap di mana itu terhubung ke hpku. Keamanan di ponsel suamiku sangat ketat Jadi jika ada aplikasi yang diinstal tanpa izin maka itu akan jadi notifikasi bagi penggunanya. Tidak akan lama untuk mas Kevin mengetahui kalau aku menyadap ponselnya jadi aku tidak akan menggunakan cara itu.

Cara yang paling aman saat ini adalah mengikutinya pelan-pelan, mencoba mencari tahu dan memohon pertolongan Tuhan agar Dia menunjukkan padaku kenyataan yang sebenarnya.

Di sisi lain aku juga berdoa semoga mas kevin jujur agar rumah tangga kami tidak mengalami keretakan, tapi mengingat bahwa yang terjadi sudah begitu jauh ... aku sudah tidak yakin lagi bahwa aku bisa melanjutkan semua ini.

Menamai istri dengan gambar seekor anjing, bahkan menciri khaskan panggilan seorang istri dengan lolongan seekor anjing sangatlah tidak pantas, seakan dirinya adalah manusia yang paling suci dan terbaik, sementara istrinya adalah binatang yang pantas direndahkan.

Hal yang dilakukan suamiku adalah hal yang seharusnya jadi pelajaran dan tidak boleh dilakukan oleh suami-suami lain di dunia ini karena itu sangatlah tidak etis dan tidak berperasaan.

Dia bilang mudah saja tinggal mengganti emoji anjing itu dengan namaku yang asli, lalu semuanya selesai dia tidak mengerti bahwa luka yang dia torehkan di hatiku sampai saat ini masih berdarah dan menimbulkan kekecewaan yang mendalam.

"Suatu saat akan kuketahui Siapa wanita yang bernama my Queen itu di ponselnya, aku yakin karena aku adalah istri yang selama ini sangat setia dan selalu mendukungnya, jadi Tuhan pasti akan membantuku."

*

Esok pagi.

Pakaian kemeja, dasi dan sepatunya, sudah kusiapkan di kamar kami. Aku juga selalu menyediakan handuk bersih sebelum dia mandi setelah membereskan kamar aku lanjut ke dapur untuk membuat sarapan untuk kedua anakku yang bersiap-siap berangkat sekolah. Satunya kelas 4 SD dan satu lagi kelas 1 Mereka sekolah di sebuah sekolah swasta yang menyediakan bus jemputan dan fasilitas makan siang untuk murid-murid mereka.

Agak maha, tapi aku lebih tenang karena mereka lebih terarah, terjamin aman dan terlindungi.

Biasanya kalau anak-anak sudah pergi, aku akan membereskan pekerjaan rumah lalu bersantai sambil merajut. Aku bisa membuat berbagai bentuk ornamen dan bunga-bunga dari bahan rajutan kemudian disambung di patung manekin untuk dijadikan mantel dan jaket, kadang juga buat tas, taplak meja dan kursi.

Beberapa teman arisan terpukau dengan mantel yang kubuat dari benang wol itu, sebagian dari mereka minta aku buatkan bahkan rela membayar mahal tapi karena belum sempat aku tidak berani menerima order.

"Kupikir mungkin aku harus menggunakan keahlianku untuk dijadikan mata pencaharian agar aku bisa berdiri di kaki sendiri dan pelan-pelan mulai punya penghasilan. Terus menerus bergantung pada Mas Kevin membuat lelaki itu secara tidak langsung bersikap semena-mena pada istrinya." Aku menggumam sendiri sambil melihat beberapa lembar kain rajutan yang sudah bertumpuk, ada berbagai warna yang belum sempat kusambung untuk dijadikan jaket dan mantel.

Kupikir aku harus mulai menerima pesanan tersebut agar aku bisa mengalihkan pikiran dan kegalauan hatiku, tidak berdiam diri di rumah saja main ponsel dan pusing memikirkan tentang wanita yang bernama Mila.

*

Tring.

Ada nomor ibu mertua yang tiba-tiba saja terpampang di layar, aku mengangkatnya dan mengaya beliau dengan penuh hormat.

"Apa kabar Nduk?"

"Baik, Buk."

"Udah lama tidak telepon Ibu, jadi, Ibu merasa sedikit rindu."

"Bu boleh Fathia bertanya tidak?"

"Ya, ada apa Nduk?"

"Belakangan ini ada ketegangan antara saya dan Mas Kevin, alasannya cukup simple tapi sedikit menyakitkan."

"Ada apa, coba ceritakan."

"Mas Kevin menyimpan nama kontak saya dengan sebutan anjing, begitupun ciri khas panggilan saya juga sama, lolongan anjing. Ketika saya tanya itu hanya bercanda saja, tapi di sisi lain dia menamakan sebuah kontak seorang wanita dengan sebutan ratuku. Menurut ibu apa itu wajar?"

"Eh, apa Fatiya sudah tanya sama Kevinnya?"

"Sudah Bu, katanya disebut ratu karena dia adalah bosnya tapi ketika saya telepon wanita itu dia bilang kalau dia sahabatnya, sahabatnya yang cukup dekat dengan Mas Kevin."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Riwayati Ryena
ceritànya bagus..tapi berhenti tatkala harus pakai koin tetap s3mangaaat
goodnovel comment avatar
Roslinah Minsong
Bacaan bagus yang amat menyakitkan hati jalan ceritanya
goodnovel comment avatar
Indah Syi
babnya terlalu sedikit kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mulai hari ini

    setelah rangkaian kesulitan hidup yang susah sekali dikembalikan untuk jadi lebih baik, perlahan aku mulai berjuang untuk Mila, mulai membuka hati dan serius mencintainya. mulai menerima kenyataan bahwa Fathia bukan jodohku dan istriku sekarang adalah Mila. Aku berhenti mengejar Fatia dan berharap dia akan bersimpati padaku, aku memutuskan untuk menerima kenyataan, berdamai dengan apa yang kumiliki dan menjalani apa yang bisa kujalani. Aku tahu aku punya banyak hutang pada Mas Fadli yang itu merupakan suami Fatia, meski ingin sekali keluar dari tempat ini tapi aku terikat kontrak dengan mereka sehingga aku harus bertahan untuk melunasi semua itu sembari bertahan hidup untuk istriku. Hutang pengobatan Mila juga masih ada padaku, berikut juga dengan PR untuk memperbaiki apartemen kami serta mengembalikan sisa uang pembeli yang tempo hari membatalkan pembeliannya. hidupku seakan di lantai oleh hutang-hutang yang tidak terhitung banyaknya. jika aku menanggapi itu dengan pikiran ke rumah

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    besok hari

    Besok hari, sebelum berangkat kerja aku mampir ke rumah ibuku, Aku ingin bicara sedikit dengan beliau dan mendiskusikan tentang istriku. ucapkan salam dan kebetulan Ibu sedang ada di meja makan, beliau sedang sarapan dan menikmati secangkir kopi bersama ayah. "selamat pagi bunda?" "pagi sayang." Ibu menerima kecupan dariku, dan ayah juga kucium tangannya. "tumben mampir kemari, biasanya kau akan langsung ke gudang dan pabrik kakakmu?""Aku rindu dengan ibu karena sudah lama tidak mampir, Aku benar-benar merindukan kalian.""ah kau ini...." Ibu menepuk bahuku sambil tertawa. "Bu aku ingin bicara sedikit denganmu.""ada apa?" Ibu mengalihkan perhatian dan menatapku. "meski sulit dan menyebalkan ... tapi aku benar-benar berharap Ibu mau memaafkan kami... Tolong maafkan aku dan berilah mila kesempatan untuk jadi menantu yang baik," pintaku dengan nada yang berhati-hati. "tumben bilang begitu?" Ayah yang heran menatap diri ini dengan lekat. "kemarin itu ucapan Bunda membuat istrik

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    istriku sedih

    karena diusir sedemikian rupa kami tidak punya pilihan lain selain pergi. ku bawa istriku kembali lalu bersama dengannya kami menaiki mobil perusahaan untuk kembali ke rumah. "kupikir ibumu ada benarnya Mas," desah wanita itu memecah keheningan di mobil kami. "apa maksudmu?""baginya menantunya hanya Mbak Fathia, dia menyayanginya dan wanita itu memang pantas mendapatkan kasih sayang yang besar.""tapi dia bukan lagi istriku, jadi Ibuku harus menerima kenyataan bahwa kamulah satu-satunya menantu." aku menggenggam tangannya, berusaha membuat dia tenang. terasa sekali kasarnya kulit karena bekas luka bakar, membuat hati ini terenyuh. aku tahu istriku salah terlalu banyak bersikap sombong dan arogan, tapi kekesalan jadi kecemburuannya setiap hari bertemu dengan Fathia terpatik gara-gara diriku. andai aku lebih bisa menjaga hati dan perasaannya mungkin semua musibah itu tidak akan terjadi. mungkin jika istriku akan lebih tenang tidak perlu terjadi musibah yang betul-betul membuat di

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    mungkin aku terkesan

    "sepertinya kau terkesan dengan kebaikan fatia barusan?"tanya istriku saat aku dan dia mencuci piring dan Fathia sudah pulang. "aku terkesan karena dia mau memaafkan kita dan mau turun tangan membersihkan tempat ini untuk membantumu," jawabku. "aku sendiri terpukau dengan kebaikan mantan istrimu itu. kupikir dia akan terus memusuhi kita tapi ternyata dia punya ketulusan yang tidak kubayangkan." istriku mencuci tangannya dan mengeringkannya disobek, aku tidak mengerti maksud tetapannya tapi sepertinya dia sedikit resah. "mungkin wajar saja jika kau masih mencintai dan berharap bisa berhubungan baik dengannya."aku segera meraih tanganmu lah begitu mendengar dia mengatakan hal tersebut. tersenyum diri ini sambil mengetuk keningnya dan kupeluk dia dengan erat. "dia memang sebaik itu tapi sekarang hanya kau satu-satunya cinta di hatiku.""tidak usah menghiburku dengan kalimat itu,"jawab Mila sambil mendorong dada ini dengan ujung jemarinya, wanita yang kulit wajahnya belum begitu rata

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    Apartemen kumuh

    hampir 20 menit berkendara dengan segala kegalauan hati memikirkan apakah apartemen itu masih layak dihuni atau tidak mengingat hampir 1 tahun tidak di sana kupikir sudah ada beberapa bagian yang merembes, kamar mandi juga merembes dengan cat dinding yang sudah mengelupas, beberapa bagian dinding juga retak dan tidak layak, mereka juga lembab dan jamuran tapi aku bisa apa hanya itu satu-satunya tempat yang bisa dituju untuk sementara ini. mungkin aku bisa membayar kontrakan, tapi bagaimana aku akan mencukupi pengobatan Mila, sementara uang itu juga untuk makan dan transportasi sehari-hari. aku harus berusaha mencukupi gajiku ditambah dengan potongan perusahaan yang sempat ku pinjam untuk operasi istriku. kupandangi wajah Mila dan raut kesedihan yang terlihat di matanya, dia berkaca-kaca tapi wanita itu berusaha menyembunyikan kesedihannya. rumah ibunya terlalu nyaman selama ini kami tidak pernah berpisah dengan mereka jadi mungkin istriku harus membiasakan diri dan merasakan kerin

  • Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku    bukankah ...

    "mau kemana?" Tanya istriku cemas."aku mau pergi, sudah terlalu lama kita diinjak-injak, aku sudah tak sanggup lagi.""tapi...." Mila nampak ragu melihatku yang terus berkemas, dia sepertinya bimbang hendak tetap berada di sini ataukah ikut dengan suaminya yang tidak berdaya ini."aku tahu aku harus menghargai mertua, Aku tahu aku harus menjunjung mereka tapi ini benar-benar keterlaluan, Mil. aku masih punya harga diri.""sebagai orang tua mami pasti terlalu mengkhawatirkanku sehingga dia berkata seperti itu.""aku juga memposisikan diriku sebagai dia. Aku membayangkan putriku harus hidup dalam kesulitan bersama suami yang dicintainya. tapi, aku akan menahan diri dari ucapan menghina orang lain," balasku Dengan hati Yang benar-benar Sakit. ingin rasanya menangis tapi aku malu pada genderku sendiri. aku laki-laki yang harus terlihat tegar tapi ada kalanya perasaan ini rapuh dan sedih. "aku sudah berusaha sekuat tenaga Tapi saat tuhan hanya memberi terbatas, aku bisa apa!! Aku juga ma

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status