Share

Bab 42

Arum hanya diam saja, tapi aku bisa melihat mendung di wajahnya. Ini semua gara-gara Rumi. Aku mendorong kursi rodanya sampai ke teras. Ia terlihat senang, mungkin mengira aku ingin berduaan dengannya.

"Kenapa, Mas?" tanyanya dengan senyum lebar.

"Kenapa kamu ngomong kaya gitu di depan Arum tadi?" tanyaku pada Rumi.

"Memang kenapa, Mas? Aku hanya berusaha mengundangnya ke acara pernikahan kita nanti."

"Nggak, ada niat lain pada dirimu. Iya, kan?"

Rumi terlihat kegalagapan. Nah, panik kan dia?

"Ngga kok, Mas. Kenapa kamu mikirnya jelek gitu ke aku, sih?"

"Arum lagi hamil, anakku. Jadi, jangan sampai kamu mempengaruhi kehamilannya, Rum."

"Ha-hamil?" tanyanya.

"Ya," jawabku sambil berlalu meninggalkannya.

-

Pov Rumi

Aku terkejut melihat kedatangan Arum ke sini. Mau apa wanita itu? Kenapa ia bisa datang dengan Mas Haris? Apa mereka datang bersama? Jadi, Mas Haris habis dari rumahnya?

Perlakuan Ibu dan adik-adik Mas Haris pada wanita itu sungguh berlebihan. Bahkan Hana, yang pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status