Saat ini aku sudah menduduki bangku SMA, aku dan David satu sekolah. Karena mama berpesan kepada David supaya terus menjaga ku, anggap saja aku ini adiknya.
Pagi ini aku bergegas untuk berangkat kesekolah, didepan sudah ada David yang siap mengantar jemputku ke sekolah karena kita satu sekolah. Setiap hari mama selalu membawakan aku dan David bekal untuk makan siang.
"Mah aku berangkat ya"
"Iya, hati-hati. David jagain Rara ya
"Siap tante"
Saat diperjalanan aku meminta David sepulang sekolah mengantarku ke toko buku, karena ada buku yang ingin aku beli tapi sayangnya sesampainya disana buku yang kucari tidak ada.
"Dav pulang sekolah anterin aku ke toko buku ya"
"Oke"
*********
Sesampainya di toko buku, aku terus mencari dan mencari sampai ketemu. Namun aku agak sedikit kecewa, karena tidak sama sekali menemukannya.
David memilihkan satu buku yang bagus menurut dia, tapi aku gak suka. Yaudahla mau gimana lagi aku harus menerima buku yang David belikan.
"Ketemu gak bukunya"
"Nggak, ih jauh-jauh kesini gak nemu"
"Emang buku apasih?"
"Aku mencari buku yang menceritakan kisah cinta dan kehidupan manusia"
"Human?"
Setelah itu kami pulang, tapi David mengajak ku makan di sebuah restauran kesukaannya. Dia memilih makanan favoritnya dan dia menyuruhku mencobanya.
Setelah makan, David mengantarku pulang dan dia berjanji akan membelikan buku yang sedang aku cari. David itu kurang apa sih, dia itu sempurna banget bagiku dia baik layaknya seorang kakak. Aku mau apa aja dia beliin, kayaknya kalo ada yang menjadi pacarnya pasti beruntung banget.
==========================================
Saat disekolah aku mendengar kabar katanya akan ada kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta, ya Dia namanya Alice. Cewe cantik,baik dan dia cukup tenar ketika kedatangannya kesini.
Aku mau tau reaksi David ketika liat Aluce gimana, apakah dia akan jatuh cinta pada Alice. Lantas jika benar mereka jadian berarti David gak akan jagain aku lagi layaknya seorang kakak.
Saat pelajaran dimulai salah satu guru memperkenalkan Alice kepada murid yang ada dikelas.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta. Dia namanya Alice, kamu duduk dibangku belakang Rara"
"Hai aku Rara, salam kenal ya" sapa ku kepada Alice
"Salam kenal juga"
Saat istirahat tiba, David menghampiriku saat aku sedang makan dikantin. Dan dia bertanya siapa cewe baru di kelas, ya karena dia gak tau waktu Alice datang karena dia lagi ke toilet.
"Ra, ko dikelas kita ada cewe baru siapa dia?"
"Ohh dia Alice katanya si pindahan dari Jakarta"
"Dia cantik ya kayaknya boleh tuh dijadiin pacar"
Nahkan bener banget pasti David jatuh cinta sama dia, tapi terserah dia itukan hak dia aku mana boleh melarang.
Sepulang sekolah David menghampiri Alice dan dia meminta nomor telponnya, dan dia akan mengajak Alice makan malam di restauran.
Malampun tiba, David dan Alice sedang makan malam. Saat itu juga David menyatakan perasaannya pada Alice, namun Alice meminta 1 syarat yaitu untuk berkomitmen dan David gak boleh dekat sama cewe manapun termasuk aku.
"Kamu mau gak jadi pacar aku?" Tanya David dengan gugup
"Aku mau, tapi ada syartnya"
"Apa itu" dengan rasa penasaran
"Kita harus berkomitmen, dan kamu jangan deket dengan cewe manapun"
"Kalo sama Rara? Rara itu sahabatku dari semenjak kita kecil sampau sekarang gak pernah terpisahkan"
"Mungkin kalo kamu jadi pacar aku kamu bakal oisah sama dia, jadi mau apa tidak?"
Dengan perasaan canggung David memutuskan untuk jadian dengan Alice, tapi diam-diam dia juga sering dekat dengan ku. Aku gak ada maksud buat mereka ribut atau apa pun itu, aku hanya ingin David bahagia sebahagia mungkin.
********
Saat disekolah nampaknya David lebih sering memperhatikan Alice dibanding aku. Tapi gapapalah lagian aku juga udah besar ngapain aku harus ada yang jagain.
Saat dikantin David membawakan aku minum fan coklat, walaupun dia sudah punya pacar tapi masih tetap peduli.
"Hallo cantik, aku bawain coklat nih"
"Apasi udah punya pacar juga masih manggil aku gitu, ntar kalo dia ngamuk aku yang kena"
"Ish aku diem-diem ko nemuin kamu"
Ternyata Alice sedang memperhatikanku dari jauh, dia sangat geram melihat perlakuan David padaku. Tak disangka dia itu mempunyai sifat asli yang sangat mengerikan bagiku.
Tak biasanya David seperti ini padaku, dia tak muncul untuk mengantarku pulang. Mau gak mau aku harus naik taxi dan diperjalanan aku melihat David sedang mengantar Alice pulang. Dalam hati ku berkata..
"Kalo kamu udah gamau jadi sahabat aku gak gini caranya, gak usah menghindar kamu udah janji mau jagain aku"
Sesampainya dirumah mama bertanya padaku mengapa aku tak pulang diantar David. Aku bingung bingung harus jawab apa, yasudahlah aku berbohong kepada mama kalo David ada latihan basket makanya dia gak antar aku pulang.
"Loh kok kamu naik taxi, David gak anterin kamu?" Tanya mama
"David ada latihan basket mah"
"Ohh"
Malampun tiba, aku memandang bulan dan bintang dilangit yang sangat indah. Sempat aku menuliskan sebuah kata "Selamat malam. Hari ini kamu hebat, kamu kuat dan kamu sudah melakukan banyak hal. Besok kita berjuang lagi ya, semangat dan selamat beristirahat."
Hari minggu tepat pukul 07.00 WIB, aku berolahraga lari di sekeliling komplek. Saar dijalan aku bertemu David, dia menyapa ku tapi aku cuek padanya. Lalu David menarik tanganku dan bertanya mengapa aku berubah. "Ra kamu kenapa si aneh banget?" "Gapapa." Jawabku dengan malas "Oh iya, Ra aku udah jadian sama Alice menurut kamu gimana?" "Gak gimana-gimana" Aku terpaksa meninggalkan David karena aku masih kesal dengan sikap dia yang kemarin. David mengejarku dan aku berlari sampai aku terjatuh dan lutut ku memar. "Ahh.." "Ra kamu gak papa?" "Aku bisa sendiri!!" Aku berusaha bangun namun tak bisa "Ra aku antar kamu pulang ya" David menggendong ku sampai ke rumah, lalu David mengambil kotak P3K di rumahku lalu mengobati lukaku. Aku masih menahan kesakitan. "Lagian kamu kenapa menghindar dari aku sih" "Kamu tau aku lagi kesel sama kamu, kamu kemarin gak ngaba
Saat ini pikiranku sedang kacau, aku bingung dan aku tidak tau harus bagaimana. Pikiranku masih sama masih tertuju pada omongan Alice yang akan membuat perhitungan padaku dan juga David. Saat di sekolah Aku menemukan surat di bawah mejaku, dalam surat itu berisikan kata "Tuggu pembalasanku nanti, akan ku buat sengsara kamu." Dan aku memutuskan untuk berbicara pada Anna mengenai surat itu, aku menanyakan padanya apakah dia yang menaruh surat itu. "An kamu naruh surat ga di meja aku?" "Ngga, emang surat apa?" "Isi suratnya kaya ancaman gitu" "Ra bahaya banget itu, kamu harus hati-hati apalagi David. Setelah kalian ribut sama Alice sering terjadi hal aneh kan." Aku sempat kepikiran omongan Anna, apa memang Alice yang mengirimkan surat itu. Tapi aku tak punya bukti untuk menuduhnya, sebaiknya kusimpan dulu surat ini. ============================================== Setelah pulang sekolah aku dan David mam
Saat kejadian kecelakaan itu, aku sempat terpikir untuk selalu berwaspada. Karena bakal terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, orang itu pasti orang yang sama dengan kejadian teror di dalam surat itu. Saat aku mulai sekolah rasanya tak pernah melihat Alice, kemana dia apakah dia pindah? Ntaah yang pasti sekarang dia tidak ada disini. Saat jam pelajaran dimulai, tiba-tiba Alice datang dan memohon maaf kepada guru yang sedang mengajar. Aku tak sangka Alice datang, tapi Alice juga harus menerima teguran atas keterlambatannya. Alice disuruh membersihkan toilet sekolah. "Eh ada ob baru nih" sahut Anna dengan mentertawakannya "Eh lo jangan banyak omong ya!" Tegas Alice "An udah kita ke kelas yu" Saat itu Alice sedang melakukan sebuah rencana, dia akhir ini sering mengusiku. Saat aku sedang duduk di taman tiba-tiba dia datang berjalan menuju arah tempat aku duduk. Dia membawa minuman dan minum sambil berjalan,
Setelah memergoki Alice dan Rio di caffe itu, aku sempat berpikir kenapa mereka melakukan semua itu. Jahat sekali mereka tega-teganya melakukan tindakan kriminal seperti itu. David dan Anna yang benar-benar sudah geram sekali ingin membawanya ke pihak yang berwajib agar mereka diadili. Kali ini aku menahannya, karena kita harus menyusun rencana terbaik untuk semua ini. Dan kita juga harus mengintrogasi Alice terlebih dahulu dan apa tujuan dia untuk semua ini. Saat disekolah aku sama sekali tidak menemukan Alice kemana dia, apakah kali ini dia punya firasat akan terbongkar suatu rencana yang telah iya susun dengan baik. Tiba-tiba David dan Anna mengajakku berdiskusi dirumahku, dan kali ini mungkin akan berjalan dengan lancar untuk mengintrogasi dia. Akhirnya merekapun datang kerumah, sambil menyiapkan makanan David menyusun rencana awal. "Oh ya Dav gimana rencana awal kita apa?" Tanya Anna dengan serius "Tumben
Oke kita lanjut, saat diperjalanan David menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia berkata serius untuk menjagaku kali ini dan dia benar-benar menyatakan perasaannya. "Ra sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, cuma kamu taukan aku janji sama mama kamu untuk selalu menggantikan papa kamu dan selalu menjaga kamu" "Dav kalo becanda itu jangan soal perasaan bisa gak si" teramat kesal sehingga aku mengatakan itu "Ra!! Kali ini aku benar-benar serius, dari dulu kita bersahabat. Pastk dari salah satu ada yang mempunyai rasa, ya itu aku. Aku sungguh menyukaimu, aku mencintaimu layaknya ayah mu dulu ra" Aku terharu akan kata-kata David, mungkin memang ini jalan terbaik bagiku untuk menuju masa depan dan ini jalan kehidupanku yang baru. ******* Tak terasa kami sudah lulus SMA dan dari kami bertiga akan melanjutkan ke universitas yang sama. Dan rencananya David ingin melamarku, tapi aku harap papa datang dia
Setelah menikah, kami berencana untuk pindah kerumah baru. Rumah pemberian orangtua David sebagai kado pernikahan. Tak lama setelah itu mama datang kerumah membawa makanan kesukaanku. Mama selalu menanyakan keadaanku yang sekarang, karena baru kali ini dia merasa jauh dari aku. "Rara gimana kabar kamu sayang?" Tanya mama "Aku baik ko, mama gimana sama papa sehat?" Jawab rara "Sehat sayang, David kemana ko ga keliatan?" Tanya mama "Dia lagi istirahat dikamar ma, kecapean dia." Kata Rara "Mama kesini gak lama, mama mau pulang soalnya banyak kerjaan yang mau di selesain." Kata mama "Ko buru-buru sih, Rara kan masih kangen." Kata rara "Nanti mama kesini lagi ko sama papa" Tak lama setelah itu, David mengajaku untuk pergi berliburan, karena sudah lama juga tidak pernah liburan. "Ra gimana kalo minggu depan kita liburan?" Kata David 
Setelah sampai dirumah sakit, aku dan David langsung mencari ruangan yang mama tempati saat ini. Tak lama setelah itu aku melihat papa sedang duduk melamun dengan wajah yang sangat murung. Aku menghampiri papa dan berusaha menguatkan papa. "Pah gimana keadaan mama?" tanya rara dengan cemas "Mama sedang ditangani dokter sayang, kamu berdoa ya supaya mama baik-baik aja." jawab papa Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sama mama. Aku sangat berharap dokter mengatakan hal baik. "dok gimana keadaan mama saya?" tanyaku cemas "mama kamu baik-baik aja, hanya saja dia harus istirahat dengan baik dan juga harus menjaga pola makan dan juga kesehatannya." jawab dokter "emang mama saya sakit apa dok?" tanya David "mama kalian terkena demam tifoid atau sering disebut tifus (tipes)" jawab dokter "yaampun pah kok mama bisa sampai seperti ini" aku sedih karena aku tak bisa menjag
Setelah pulang dari rumah orang tuanya David, kita mampir ke toko parfum. Aku membeli beberapa parfum untuk persediaan 1 bulan ke depan.Sesampainya dirumah aku langsung memberikan makanan yang dititipkan oleh mama nya David untuk mama."Mah ini ada titipan buat mama dari mama nya David mereka juga titip salam buat mama" kata Ara"Wah makasi ya David" Kata Mama"Sama-sama mah" Jawab David"Kalian abis belanja ya?" Tanya mama"Iya ma abis beli parfum" jawab Ara"Yauda David ke kamar dulu ya, ara kalo mau temenin mama temenin aja dulu aku cape mau istirahat." Kata David"Yauda kamu istirahat aja" kata Ara Sampai saat ini hubungan aku dan David baik-baik saja dan amat bahagia. Aku harap kebahagiaan ini bisa aku rasakan sampai aku tua nanti.Hari minggu tepat sekali hari libur, aku dan David berolahraga dan tak sengaja aku bertemu Anna. Rasanya tak disangka