Hari minggu tepat pukul 07.00 WIB, aku berolahraga lari di sekeliling komplek. Saar dijalan aku bertemu David, dia menyapa ku tapi aku cuek padanya. Lalu David menarik tanganku dan bertanya mengapa aku berubah.
"Ra kamu kenapa si aneh banget?"
"Gapapa." Jawabku dengan malas
"Oh iya, Ra aku udah jadian sama Alice menurut kamu gimana?"
"Gak gimana-gimana"
Aku terpaksa meninggalkan David karena aku masih kesal dengan sikap dia yang kemarin. David mengejarku dan aku berlari sampai aku terjatuh dan lutut ku memar.
"Ahh.."
"Ra kamu gak papa?"
"Aku bisa sendiri!!" Aku berusaha bangun namun tak bisa
"Ra aku antar kamu pulang ya"
David menggendong ku sampai ke rumah, lalu David mengambil kotak P3K di rumahku lalu mengobati lukaku. Aku masih menahan kesakitan.
"Lagian kamu kenapa menghindar dari aku sih"
"Kamu tau aku lagi kesel sama kamu, kamu kemarin gak ngabarin aku kalo kamu mau pulang sama Alice. Aku udah lama nunggu taunya kamu gak anter aku pulang."
"Maaf ra aku terpaksa"
"Harusnya kamu ngabarin aku"
*******
Sesampainya di sekolah aku melamun dan dikejutkan oleh Anna teman sebangku ku. Dia merasa ada yang aneh pada diriku, namun aku berusaha menutupi nya.
"Woy"
"Ishh ngagetin aja"
"Lagian masih pagi ngelamun aja kerjaannya" sahut Anna sambil ketawa terbahak-bahak
Tak lama kemudian Alice dan David datang bersamaan sambil bergandeng tangan. Makin hari aku melihat David merasa tertekan dengan Alice, tapi gapapalah dia ini lagian David sudah tidak peduli sama aku.
Setelah pulang sekolah David mengajak ku pergi ke sebuah caffe, aku berusaha menolaknya namun David memaksa. Katanya ada hal yang penting untuk di bicarakan.
Malampun tiba, tak lama kemudian David menelponku, lalu aku berganti pakaian dan bersiap menunggu David di depan rumah ku.
"Ra aku jemput ya"
Sesampainya di caffe aku dan David duduk di kursi meja no8, lalu memesan makanan. Lalu David membicarakan hubungannya dengan Alice yang makin hari makin tidak nyaman.
"Ra aku pengen putus"
"Putus ya putus gak usah ngomong sampe ke caffe, lagian bilang sama Alice lah masa sama aku."
"Ish dengerin dulu, jadi gini. Semenjak jadian aku itu berkomitmen dan Alice meminta aku untuk jauhin kamu. Makannya kemarin aku gak jemput kamu"
Dengan terkaget aku langsung marah dan meninggalkan David, lalu David menarik tanganku dan memaksa pulang bersama.
"Ra tunggu.."
"Dav keterlaluan banget si lo, sampai-sampai lo rela jauhin sahabat yang setia demi cewe itu.!!"
"Iya Ra aku akan segera putusin dia, maafin aku aku udah ngecewain kamu."
"Lain kali mikir dulu pake otak, pake dong otak lo"
"Iya mbak galak amat"
==============================================
Saat di sekolah aku dengan kesal lalu mengajak Alice bertemu di taman, aku menegurnya dan dia gak terima dan terpaksa aku menamparnya.
"Heh lo cewe brengsek, maksud lo apa bikin David jauh dari gue sahabatnya."
"Suka-suka gue dong, lagian ya David udah berkomitmen sama gue jadi sesuka hati gue lah ngatur lo najis!!"
Plak!!!!
"Heh ko lo nampar gue sih"
"Asal lo tau ya, banyak orang yang pacaran tapi gak bego kaya lo. Lo boleh berbuat seenaknya, tapi lo gausah minta David jauhin gue David udah janji sama keluarga gue buat jaga gue."
Tak lama kemudian Anna dan David datang dan memisahkan kita berdua..
"Hehh berenti, Ara Alice ngapain kalian ribut"
"Nih pacar lo gak punya pendirian banget jadi orang"
"Heh lo juga"
"Udah udah!! An bawa Ara pergi gue mau ngomong sama Alice."
Setelah kejadian itu pulang sekolah David langsung mengajak Alice pergi ke caffe dan membicarakan sesuatu.
Dan ternyata tak disangka David meminta putus pada Alice karena dia tidak ingin terkekang oleh sikaf Alice yang sudah keterlaluan itu.
"Lice kurasa hubungn kita sudah gak membaik"
"Maksud kamu?"
"Kita putus lice, aku gamau terkekang."
*********
Setelah kejadian itu, Alice marah dan ingin membuat perhitungan padaku. Dan dia ingin membalaskan dendamnya sebab dia putus dengan David.
Bel istirahatpun berbunyi, semua anak-anak pergi meninggalkan kelas hanya ada aku dan Anna, tak lama kemudian Alice datang.
"Heh inget ya lo, gue bikin peritungan sama lo"
"Mau apa lo hah?!"
"Tunggu aja balasan gue"
Saat pulang aku berbicara pada David dan ingin memberitahukan dia agar lebih berhati-hati dengan Alice terutama Rio.
Aku takut jika sesuatu terjadi padanya, aku tak mau hal buruk terjadi.
Sesampainya di rumah aku menelpon David, dan aku berniat ingin kerumah nya mengantar makanan.
"Dav nih makanan dari mama"
"Thanks ya Ra"
"Oh ya, tadi Alice datang marah-marah ke gue katanya mau bikin perhitungan gue harap lo hati-hati ya."
"Ko kamu bicara nya lo lo lo sih beda banget gak kaya dulu"
"Terbawa suasana"
"Yauda gue pulang"
Setelah pulang dari rumah David aku langsung pergi menuju kamar dan seperti biasa aku selalu menulis quotes dibuku harianku.
"Tak selamanya badai itu datang untuk mengganggu jalan hidupmu, terkadang dia datang untuk membersihkan jalan yang akan kau lalui."
Saat ini pikiranku sedang kacau, aku bingung dan aku tidak tau harus bagaimana. Pikiranku masih sama masih tertuju pada omongan Alice yang akan membuat perhitungan padaku dan juga David. Saat di sekolah Aku menemukan surat di bawah mejaku, dalam surat itu berisikan kata "Tuggu pembalasanku nanti, akan ku buat sengsara kamu." Dan aku memutuskan untuk berbicara pada Anna mengenai surat itu, aku menanyakan padanya apakah dia yang menaruh surat itu. "An kamu naruh surat ga di meja aku?" "Ngga, emang surat apa?" "Isi suratnya kaya ancaman gitu" "Ra bahaya banget itu, kamu harus hati-hati apalagi David. Setelah kalian ribut sama Alice sering terjadi hal aneh kan." Aku sempat kepikiran omongan Anna, apa memang Alice yang mengirimkan surat itu. Tapi aku tak punya bukti untuk menuduhnya, sebaiknya kusimpan dulu surat ini. ============================================== Setelah pulang sekolah aku dan David mam
Saat kejadian kecelakaan itu, aku sempat terpikir untuk selalu berwaspada. Karena bakal terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, orang itu pasti orang yang sama dengan kejadian teror di dalam surat itu. Saat aku mulai sekolah rasanya tak pernah melihat Alice, kemana dia apakah dia pindah? Ntaah yang pasti sekarang dia tidak ada disini. Saat jam pelajaran dimulai, tiba-tiba Alice datang dan memohon maaf kepada guru yang sedang mengajar. Aku tak sangka Alice datang, tapi Alice juga harus menerima teguran atas keterlambatannya. Alice disuruh membersihkan toilet sekolah. "Eh ada ob baru nih" sahut Anna dengan mentertawakannya "Eh lo jangan banyak omong ya!" Tegas Alice "An udah kita ke kelas yu" Saat itu Alice sedang melakukan sebuah rencana, dia akhir ini sering mengusiku. Saat aku sedang duduk di taman tiba-tiba dia datang berjalan menuju arah tempat aku duduk. Dia membawa minuman dan minum sambil berjalan,
Setelah memergoki Alice dan Rio di caffe itu, aku sempat berpikir kenapa mereka melakukan semua itu. Jahat sekali mereka tega-teganya melakukan tindakan kriminal seperti itu. David dan Anna yang benar-benar sudah geram sekali ingin membawanya ke pihak yang berwajib agar mereka diadili. Kali ini aku menahannya, karena kita harus menyusun rencana terbaik untuk semua ini. Dan kita juga harus mengintrogasi Alice terlebih dahulu dan apa tujuan dia untuk semua ini. Saat disekolah aku sama sekali tidak menemukan Alice kemana dia, apakah kali ini dia punya firasat akan terbongkar suatu rencana yang telah iya susun dengan baik. Tiba-tiba David dan Anna mengajakku berdiskusi dirumahku, dan kali ini mungkin akan berjalan dengan lancar untuk mengintrogasi dia. Akhirnya merekapun datang kerumah, sambil menyiapkan makanan David menyusun rencana awal. "Oh ya Dav gimana rencana awal kita apa?" Tanya Anna dengan serius "Tumben
Oke kita lanjut, saat diperjalanan David menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia berkata serius untuk menjagaku kali ini dan dia benar-benar menyatakan perasaannya. "Ra sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, cuma kamu taukan aku janji sama mama kamu untuk selalu menggantikan papa kamu dan selalu menjaga kamu" "Dav kalo becanda itu jangan soal perasaan bisa gak si" teramat kesal sehingga aku mengatakan itu "Ra!! Kali ini aku benar-benar serius, dari dulu kita bersahabat. Pastk dari salah satu ada yang mempunyai rasa, ya itu aku. Aku sungguh menyukaimu, aku mencintaimu layaknya ayah mu dulu ra" Aku terharu akan kata-kata David, mungkin memang ini jalan terbaik bagiku untuk menuju masa depan dan ini jalan kehidupanku yang baru. ******* Tak terasa kami sudah lulus SMA dan dari kami bertiga akan melanjutkan ke universitas yang sama. Dan rencananya David ingin melamarku, tapi aku harap papa datang dia
Setelah menikah, kami berencana untuk pindah kerumah baru. Rumah pemberian orangtua David sebagai kado pernikahan. Tak lama setelah itu mama datang kerumah membawa makanan kesukaanku. Mama selalu menanyakan keadaanku yang sekarang, karena baru kali ini dia merasa jauh dari aku. "Rara gimana kabar kamu sayang?" Tanya mama "Aku baik ko, mama gimana sama papa sehat?" Jawab rara "Sehat sayang, David kemana ko ga keliatan?" Tanya mama "Dia lagi istirahat dikamar ma, kecapean dia." Kata Rara "Mama kesini gak lama, mama mau pulang soalnya banyak kerjaan yang mau di selesain." Kata mama "Ko buru-buru sih, Rara kan masih kangen." Kata rara "Nanti mama kesini lagi ko sama papa" Tak lama setelah itu, David mengajaku untuk pergi berliburan, karena sudah lama juga tidak pernah liburan. "Ra gimana kalo minggu depan kita liburan?" Kata David 
Setelah sampai dirumah sakit, aku dan David langsung mencari ruangan yang mama tempati saat ini. Tak lama setelah itu aku melihat papa sedang duduk melamun dengan wajah yang sangat murung. Aku menghampiri papa dan berusaha menguatkan papa. "Pah gimana keadaan mama?" tanya rara dengan cemas "Mama sedang ditangani dokter sayang, kamu berdoa ya supaya mama baik-baik aja." jawab papa Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sama mama. Aku sangat berharap dokter mengatakan hal baik. "dok gimana keadaan mama saya?" tanyaku cemas "mama kamu baik-baik aja, hanya saja dia harus istirahat dengan baik dan juga harus menjaga pola makan dan juga kesehatannya." jawab dokter "emang mama saya sakit apa dok?" tanya David "mama kalian terkena demam tifoid atau sering disebut tifus (tipes)" jawab dokter "yaampun pah kok mama bisa sampai seperti ini" aku sedih karena aku tak bisa menjag
Setelah pulang dari rumah orang tuanya David, kita mampir ke toko parfum. Aku membeli beberapa parfum untuk persediaan 1 bulan ke depan.Sesampainya dirumah aku langsung memberikan makanan yang dititipkan oleh mama nya David untuk mama."Mah ini ada titipan buat mama dari mama nya David mereka juga titip salam buat mama" kata Ara"Wah makasi ya David" Kata Mama"Sama-sama mah" Jawab David"Kalian abis belanja ya?" Tanya mama"Iya ma abis beli parfum" jawab Ara"Yauda David ke kamar dulu ya, ara kalo mau temenin mama temenin aja dulu aku cape mau istirahat." Kata David"Yauda kamu istirahat aja" kata Ara Sampai saat ini hubungan aku dan David baik-baik saja dan amat bahagia. Aku harap kebahagiaan ini bisa aku rasakan sampai aku tua nanti.Hari minggu tepat sekali hari libur, aku dan David berolahraga dan tak sengaja aku bertemu Anna. Rasanya tak disangka
Satu minggu pun berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah setelah satu minggu menginap di rumah mama.Mama dan papa nya David senang sekali saat mendengar kabar bahwa aku hamil. Semoga dengan kehadiran anak ini, keluarga ku menjadi lebih harmonis.Saat itu juga, papa menawarkan pekerjaan kepada David. Papa ingin David bekerja dikantor papa, supaya saat lahiran nanti kita ada cukup uang untuk biaya persalinan."David, gimana kalo kamu kerja di kantor papa? Kan sekarang kamu udah punya istri, udah punya calon bayi nah supaya nambah penghasilan kamu kerja di kantor papa aja. Kebetulan kemarin ada salah satu karyawan yang mengundurkan diri" kata papa"Aku sih mau pah, tapi aku izin sama Ara dulu ya" kata David"Gak usah minta izin kali, aku udah setuju. Yakan pah" kata Ara"Eh sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya David"Iya aku tadi mendengar perkataan papa" kata ara"Yauda kamu amb