Share

Chapter 3

  Hari minggu tepat pukul 07.00 WIB, aku berolahraga lari di sekeliling komplek. Saar dijalan aku bertemu David, dia menyapa ku tapi aku cuek padanya. Lalu David menarik tanganku dan bertanya mengapa aku berubah.

"Ra kamu kenapa si aneh banget?"

"Gapapa." Jawabku dengan malas 

"Oh iya, Ra aku udah jadian sama Alice menurut kamu gimana?"

"Gak gimana-gimana" 

Aku terpaksa meninggalkan David karena aku masih kesal dengan sikap dia yang kemarin. David mengejarku dan aku berlari sampai aku terjatuh dan lutut ku memar.

"Ahh.."

"Ra kamu gak papa?" 

"Aku bisa sendiri!!" Aku berusaha bangun namun tak bisa 

"Ra aku antar kamu pulang ya" 

David menggendong ku sampai ke rumah, lalu David mengambil kotak P3K di rumahku lalu mengobati lukaku. Aku masih menahan kesakitan.

"Lagian kamu kenapa menghindar dari aku sih"

"Kamu tau aku lagi kesel sama kamu, kamu kemarin gak ngabarin aku kalo kamu mau pulang sama Alice. Aku udah lama nunggu taunya kamu gak anter aku pulang."

"Maaf ra aku terpaksa"

"Harusnya kamu ngabarin aku"

*******

  Sesampainya di sekolah aku melamun dan dikejutkan oleh Anna teman sebangku ku. Dia merasa ada yang aneh pada diriku, namun aku berusaha menutupi nya.

"Woy" 

"Ishh ngagetin aja"

"Lagian masih pagi ngelamun aja kerjaannya" sahut Anna sambil ketawa terbahak-bahak 

Tak lama kemudian Alice dan David datang bersamaan sambil bergandeng tangan. Makin hari aku melihat David merasa tertekan dengan Alice, tapi gapapalah dia ini lagian David sudah tidak peduli sama aku. 

Setelah pulang sekolah David mengajak ku pergi ke sebuah caffe, aku berusaha menolaknya namun David memaksa. Katanya ada hal yang penting untuk di bicarakan.

Malampun tiba, tak lama kemudian David menelponku, lalu aku berganti pakaian dan bersiap menunggu David di depan rumah ku.

"Ra aku jemput ya"

   Sesampainya di caffe aku dan David duduk di kursi meja no8, lalu memesan makanan. Lalu David membicarakan hubungannya dengan Alice yang makin hari makin tidak nyaman.

"Ra aku pengen putus" 

"Putus ya putus gak usah ngomong sampe ke caffe, lagian bilang sama Alice lah masa sama aku."

"Ish dengerin dulu, jadi gini. Semenjak jadian aku itu berkomitmen dan Alice meminta aku untuk jauhin kamu. Makannya kemarin aku gak jemput kamu"

Dengan terkaget aku langsung marah dan meninggalkan David, lalu David menarik tanganku dan memaksa pulang bersama.

"Ra tunggu.."

"Dav keterlaluan banget si lo, sampai-sampai lo rela jauhin sahabat yang setia demi cewe itu.!!"

"Iya Ra aku akan segera putusin dia, maafin aku aku udah ngecewain kamu."

"Lain kali mikir dulu pake otak, pake dong otak lo"

"Iya mbak galak amat" 

==============================================

  Saat di sekolah aku dengan kesal lalu mengajak Alice bertemu di taman, aku menegurnya dan dia gak terima dan terpaksa aku menamparnya.

"Heh lo cewe brengsek, maksud lo apa bikin David jauh dari gue sahabatnya."

"Suka-suka gue dong, lagian ya David udah berkomitmen sama gue jadi sesuka hati gue lah ngatur lo najis!!"

Plak!!!!

"Heh ko lo nampar gue sih"

"Asal lo tau ya, banyak orang yang pacaran tapi gak bego kaya lo. Lo boleh berbuat seenaknya, tapi lo gausah minta David jauhin gue David udah janji sama keluarga gue buat jaga gue."

Tak lama kemudian Anna dan David datang dan memisahkan kita berdua..

"Hehh berenti, Ara Alice ngapain kalian ribut"

"Nih pacar lo gak punya pendirian banget jadi orang"

"Heh lo juga"

"Udah udah!! An bawa Ara pergi gue mau ngomong sama Alice."

  Setelah kejadian itu pulang sekolah David langsung mengajak Alice pergi ke caffe dan membicarakan sesuatu.

Dan ternyata tak disangka David meminta putus pada Alice karena dia tidak ingin terkekang oleh sikaf Alice yang sudah keterlaluan itu.

"Lice kurasa hubungn kita sudah gak membaik"

"Maksud kamu?"

"Kita putus lice, aku gamau terkekang."

*********

  Setelah kejadian itu, Alice marah dan ingin membuat perhitungan padaku. Dan dia ingin membalaskan dendamnya sebab dia putus dengan David.

Bel istirahatpun berbunyi, semua anak-anak pergi meninggalkan kelas hanya ada aku dan Anna, tak lama kemudian Alice datang.

"Heh inget ya lo, gue bikin peritungan sama lo"

"Mau apa lo  hah?!"

"Tunggu aja balasan gue"

Saat pulang aku berbicara pada David dan ingin memberitahukan dia agar lebih berhati-hati dengan Alice terutama Rio. 

Aku takut jika sesuatu terjadi padanya, aku tak mau hal buruk terjadi. 

Sesampainya di rumah aku menelpon David, dan aku berniat ingin kerumah nya mengantar makanan.

"Dav nih makanan dari mama"

"Thanks ya Ra"

"Oh ya, tadi Alice datang marah-marah ke gue katanya mau bikin perhitungan gue harap lo hati-hati ya."

"Ko kamu bicara nya lo lo lo sih beda banget gak kaya dulu"

"Terbawa suasana"

"Yauda gue pulang"

Setelah pulang dari rumah David aku langsung pergi menuju kamar dan seperti biasa aku selalu menulis quotes dibuku harianku. 

"Tak selamanya badai itu datang untuk mengganggu jalan hidupmu, terkadang dia datang untuk membersihkan jalan yang akan kau lalui."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status