Share

Bab XLII : Bahaya kurang gula.

 “Kalian sudah lihat desain brosur untuk pameran?” tanya Embun kepada kedua rekannya.

 Zia mengangguk dengan wajah lelah dan tak bersemangat, ”Kayaknya kita perlu tambah...” ujarnya namun kata-kata Zia terpotong karena dirinya menguap.

 “Kamu tadi malam begadang ya?” tembak Nara sambil menyipitkan matanya pada Zia.

 “Aku tidur saja begini apa lagi kalau begadang.” sahut Zia sambil menguap untuk yang kedua kalinya.

 Embun yang sejak tadi menunggu jawaban Zia menghela napas pelan, ”Jadi apa yang mau ditambahin di brosurnya?” tanyanya lelah.

#

 Mendengar para mbak bos yang sedang rapat namun tidak juga berhasil membahas apa-apa Nadira segera menoleh menatap rekan seperjuangan yang sedang duduk di sebelahnya sambil menopak dagu dan memejamkan mata, “Kita cari asupan gula tambahan yuk!” ajaknya dengan wajah yang sama lelahnya.

 Galang dengan
Meg Cloudy

Nasib tangan Nara bagaimana ya? Kira-kira kekacauan apa yang akan terjadi di rumah sakit. Di tunggu minggu depan ya pembaca. Jangan lupa vote dan reviewnya 😁❤ terima kasih

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status