Share

Bab 15-Ketakutan

Dengan kemampuan berlarinya, tidak perlu butuh waktu lama untuk sampai ke ruang Kesenian. Bintang langsung membuka pintu ruangan, mengira bahwa Samudra sudah menunggunya di dalam. Namun, dugaannya salah. Tidak ada seorang pun di sana.

Bintang mengumpat. "Kampret! ngapain aku sampai lari-lari kalau tau gini."

Untungnya tidak lama kemudian lelaki itu datang dengan gitar barunya. Bintang langsung mengeluarkan semua sumpah serapahnya karena telah dibuat menunggu.

"Niat latihan gak sih?" Ketusnya.

"Temanku galak amat," ujar Samudra tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Gimana rasanya nunggu? Enak gak?" lanjut Samudra membuat kening lelaki itu berkerut sebelum kemudian dia sadar bahwa Samudra sedang membalas perlakuannya tempo hari.

Samudra tertawa melihat ekspresi terkejut Bintang. Sebenarnya dia tidak benar-benar sengaja terlambat hanya saja melihat ekspresi kesal sahabatnya itu membuatnya ingin mengerjainya seakan dia sengaja melakukanny.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status