Share

Bab 24-Sebuah impian

Gadis itu berjalan gontai tak tentu arah, dia hanya mengikuti ke mana kakinya melangkah. Penuturan penjaga apotek itu bagaikan sebuah mimpi buruk untuknya.

Kini tubuhnya terasa ringan seperti tidak menginjak tanah, hatinya sangat sakit mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh sahabat sekaligus cinta pertamanya.

Rain jadi paham kenapa setiap diajak bermain basket Samudra selalu menolak dan mencari-cari alasan, ketika orang tuanya sangat over protektif pada kegiatan sekolah yang dia ikuti dan terakhir saat dia tiba-tiba menghilang.

Apa mungkin karena penyakitnya kambuh?

"Kenapa aku bodoh banget? Kenapa aku tidak menyadarinya dari dulu?" Monolog Rain memukul kepalanya sendiri karena merasa gagal menjadi seorang sahabat yang bisa diandalkan.

***

"Mas, es jeruknya satu lagi." Ini sudah kedua kalinya Binar memesan minuman yang sama.

"Makannya?" tanya pelayan itu lagi.

Gadis itu melihat jam tangannya sebentar. "Nanti saja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status