Share

Bab 16

"Halah, anak mu  yang nggak bakalan tahan. Kamu pikir kenapa tadi Rena pulang siang, karena ulang anakmu, yang sudah nggak tahan," ucap Bunda tanpa saring.

Mas Aris  melihat ke arahku dengan wajah memerah, aku menggeleng. Aku merasa tidak menceritakan apapun. Berarti Bunda menyimpulkan sendiri saat mengendus rambut setengah basahku tadi.

Ibu melihat ke arah Mas Aris dan padaku bergantian.  Telapak tangan kanan menutup sebagian wajah Mas Aris. Indah beranjak dari duduknya dan bergegas masuk ke kamar. Terdengar pintu terbanting dengan keras.

"Hahaha." Tawa Bunda terdengar, "Udah, ah. Sudah pasti anakku yang menang. Tidur dulu, hmm wanginya aroma kemenangan."

Dengan pandangan dan senyum meremehkan Bunda bangun dari duduknya, dan berjalan ke kamar depan.

"Jangan sombong, semua bisa terjadi." Ibu mengikuti langkah  Bunda masuk ke dalam kamar.

"Aris, jangan kecewakan Ibu," teriak Ibu sebelum menutup pintu.

Mas Aris melihat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iyan Yuniar
cerei az lah ren...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status