Share

Bab 26.B

"Hadeuh kamu ini. Perempuan itu kalau lagi ngambek diomongin apapun ga bakalan mudeng, yang ada di kepalanya cuma kecewa, kamu sabar dong tunggu kepalannya dingin dulu."

Pak Mustafa hafal betul karakter wanita, ia belajar banyak dari istrinya, anaknya, juga kakak dan saudara yang lain.

Wira mengacak rambut, kalau begini semakin bertambah lah beban di kepalanya.

"Kamu pulang sana, kalau Rara udah baikan dia pasti mau ditemui, sekarang biarkan dia merenung sendiri."

Wira mangut-mangut. "Ya sudah saya pulang, tapi sampaikan sama Rara kalau saya sayang padanya, Ayah jelaskan pada dia kalau yang dia lihat itu cuma fitnah alias jebakan Diandra."

Pak Mustafa melengos.

'Sudah dibilangin ga bakalan mudeng masih saja ngeyel,' gerutu hatinya.

Wira pulang ke rumah, di sana ia disambut oleh Mama dan papanya.

"Wira apa benar kamu pakai nark*ba?" tanya Mama Sandra dengan tatapan menyelidik.

Kabar penemuan barang har*m di restoran anaknya langsung menyebar pesat hingga sampai dengan cepat ke telingan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status