Share

Bab 14. Tungguin

Waktuku harus meninggalkan tempat ini sudah dekat. Rasa kehilangan begitu melekat di hati. Keramahan Bulek Ningsih dan Pak Salim, mencandui. Mereka seperti keluarga baru bagiku.

Tadi malam Laila menelponku. Dia memberikan alasan yang tepat untuk pergi dari sini.

"Padahal prediksiku, kita tidak perlu mencari alasan seperti ini. Aku pikir, dirimu akan dipecat, eh, malah disayang," ucap Laila sambil terkekeh.

Dia mengusulkan kalau sebenarnya aku sudah lama memasukkan pengajuan menjadi TKW, tetapi belum diberangkatkan karena kondisi global yang tidak menentu. Dia juga akan menghubungi Den Ajeng untuk menyampaikan hal ini. Jadi ini memudahkan aku.

"Apa sih rahasianya, kok awet di sana? Atau, jangan-jangan ada yang dirahasikan dariku, ya?" tuduh Laila.

"Tidak ada! Mereka suka karena aku karyawan langka, baik hati, dan tidak sombong. Mungkin, karyawan sebelumnya kurang mantra!"

“Ssst…. Ada yang datang.Udahan, ya. Pokoknya thank you atas kerjasamanya.” Ucapku mulai memelankan suara.

“Beres.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
thor, kamu lucu.. hahaha
goodnovel comment avatar
Siti Rahmah Jumahir
aduh..ketahuan deh
goodnovel comment avatar
Ardian Arifanardi
gaya bahasanya asyik... saya suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status