Home / Rumah Tangga / Nikah Kontrak Demi Balas Dendam / Bab 25 : Sayang, Kau Mau Makan Apa?

Share

Bab 25 : Sayang, Kau Mau Makan Apa?

Author: Apple Cherry
last update Last Updated: 2025-05-05 11:22:09

"Kau mau kemana?" tanya wanita yang sejak tadi diam memperhatikan saat suaminya tengah sibuk dengan ponsel.

"Bukan urusanmu," jawab laki-laki itu.

"Apa? Sejak kapan urusanmu bukan urusanku?"

"Melani, hentikan sikap sok dominan itu. Kau kira aku tidak tau, apa saja yang sudah kau lakukan untuk membuat rumah tangga yang baru dimulai Al rusak?"

Keduanya memang seringkali berbeda pendapat dan cara memperlakukan putra tunggal mereka. Melani cenderung ingin menguasai Albani bagaimanapun caranya. Sedangkan Martin justru ingin Albani bisa berkembang dengan pola pikir laki-laki dewasa yang bijaksana. Kali ini Melani tidak setuju sama sekali dengan pilihan suaminya itu, menurutnya Albani layak mendapatkan wanita yang lebih baik dari Aileen dalam segala hal. Namun semuanya harus ia kesampingkan karena bagaimanapun juga itu wasiat mendiang mertuanya.

Melani menghembuskan napas kasar. "Al anakku, jadi aku yang lebih tau mana yang baik untuknya atau tidak."

Martin menggeleng ragu. Ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 26 : Selamat Makan, Sayang.

    "Ah, terima kasih karena mengatakan itu," ucap Aileen. Meski itu terdengar tidak biasa, walaupun Aileen senang mendengarnya saat Albani memujinya. "Tentu, siapapun pasti akan memuji kecantikanmu itu." Albani memegang tangan Aileen membuat gadis itu menatap kaget untuk sesaat sebelum Albani makin menjadi-jadi dengan mengecup tangannya mendadak. Semburat senyum dengan pipi memerah yang menghiasi wajah Aileen tampak sedikit mengusik ketenangan Albani. Pria itu selalu berusaha menyimpan dirinya dengan baik dibalik sikap dewasa yang ia tunjukkan dihadapan Aileen. Namun kali ini Albani sedikit menunjukkan sisi pria yang sebenarnya dihadapan Aileen dengan dalih peran yang ia mainkan di sini. "Pipimu merah sekali, Sayang." Albani mengusap pipi gadis itu lembut. Mata Aileen membulat, jelas ia terkesiap menerima sentuhan kesekian kalinya itu. Saat itu Albani memegang ponsel lalu mendorongnya pelan ke hadapan Aileen. Awalnya Aileen bingung, lalu kemudian ia memahami situasi dan maksudn

    Last Updated : 2025-05-05
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 27 : Misi Balas Dendam

    "Kau ini kenapa sih, Rio?" "Tidak, aku hanya bosan." "Bosan? Tumben sekali, mana pacarmu yang biasa menempel itu?" "Tidak usah membahas dia," tegas Rio. Seperti itulah kebiasaan Rio kalau sedang bosan, malas dengan Lenka. Dulu, setiap kali ia bosan, ia selalu ada pelarian yang bisa menghiburnya. Siapa lagi kalau bukan Aileen, sayangnya sekarang Aileen tak mungkin kembali. Tadinya ia ingin menyerah untuk mengambil hati Aileen, karena ia sadar sudah menyakiti gadis itu. Namun yang membuat Rio enggan menyerah adalah pria yang saat ini dekat dengan Aileen. Albani, pria itu jelas-jelas sudah menikah. Lantas untuk apa dia mendekati Aileen segala, pikirnya. Saat itu Rio tengah memperhatikan layar ponselnya. Ia sudah punya nomor telepon Albani yang ia dapat dari Lenka beberapa waktu lalu. Tapi untuk alasan apa ia menghubungi Albani lebih dulu, itu yang masih ia pikirkan. "Hei, buat apa kau menyewa ku di sini kalau hanya sibuk dengan ponsel saja sejak tadi?" Rio berdecih. "K

    Last Updated : 2025-05-05
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 28 : Sebuah Alasan dan Pengakuan

    Situasinya jadi amat canggung antara Albani dan Aileen. Mereka harus tetap di dalam kamar hotel sementara karena orang-orang yang membuntuti keduanya masih ada di sekitarnya. Aileen mencoba mengubur rasa tak nyaman itu dengan memainkan ponsel. Begitupun Albani, tapi pria itu memang sedang bekerja dengan ponselnya seperti biasa. "Kau sedang bekerja, ya?" tanya Aileen. "Ya, sedikit. Ada apa?" Aileen cepat menggeleng. "Tidak kok, hanya membuka obrolan karena terlalu sepi." Albani menatap Aileen sekilas kemudian memasukkan ponsel ke sakunya. "Kau bosan ya, apa kita keluar saja?" "Tidak, di sini saja. Maksudku memang ini rencananya untuk mengelabuhi mereka, kan," ujar Aileen. Albani juga sebenarnya bosan, tapi benar yang Aileen katakan barusan. Keberadaan keduanya di dalam kamar hotel demi mengelabuhi orang-orang di luar. "Em, sebenarnya ini membuatku penasaran, Al." "Penasaran?" "Ya, keluargamu, mengapa mereka harus mengawasi kita?" tanya Aileen ingin tau alasan

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 29 : Kau Tak Boleh Memakan Wanita Itu

    "Kau tak masalah minum wine?" tanya Albani. "Mm, boleh kalau hanya sedikit," jawab Aileen. Namun yang terjadi malahan sebaliknya. Tubuhnya terasa lengket karena terkena tumpahan minuman yang tak sengaja mengenainya. Kejadiannya begitu singkat saat seorang pelayan hotel masuk membawakan sebotol wine untuk mereka sebagai hadiah. Aileen bermaksud memutar gelas, namun wine itu malah tumpah mengenai pakaian yang ia pakai. "Ah bagaimana ini," kata Aileen sembari memeriksa bajunya yang basah. "Apa basah sekali?" tanya Albani. "Ya, ini lumayan," terang Aileen. "Kau bisa bersihkan dulu, lalu pakai ini," ujar Albani memberikan satu set perlengkapan tidur pada Aileen. . "Tadi saya pikir mungkin ini perlu untuk berjaga-jaga," ucap Albani sambil menggaruk tengkuknya canggung. Rupanya Albani juga mempersiapkan baju tidur segala, batin Aileen gugup. Itu wajar, tak ada yang aneh dengan hal itu. Aileen berusaha tetap biasa dan tidak perlu memikirkan hal-hal aneh walau pikiran itu sela

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 30 : Diambang Batas Gairah

    Melani benar-benar emosi dengan kejadian tadi. Ia benci harus melihat Albani dan gadis itu memiliki kemungkinan untuk saling mengisi dan berdekatan. Padahal sebelumnya ia yakin bahwa putranya takkan tertarik dengan gadis kampungan seperti Aileen. Namun yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri, Albani malah mengusirnya. Apalagi tadi Aileen dengan tidak tau diri memanggil Albani, padahal sudah jelas Albani sedang berbicara dengan orang lain di pintu kamar. "Dia sudah jelas terlihat sangat cari perhatian. Aku takkan biarkan dia menguasai Al. Aku takkan biarkan gadis itu bertingkah seenaknya sendiri." "Kenapa kau bicara sendiri?" Suaminya tiba-tiba saja muncul membuat Melani terkejut. "Kau tak perlu tau!" tegas Melani. Ia takkan bicara tentang Albani lagi di depan Martin. Kini dia harus berhati-hati sebab Martin dan dirinya punya pemikiran dan cara yang berlawanan. "Kau mengganggu Al ya." Martin mengambil handuk, ia akan bersiap untuk mandi. Pria itu baru saja pulang, ia curiga m

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 31 : Nafsu Atau Akal Sehat

    Albani keluar setelah yakin bahwa dirinya kini lebih tenang. Aileen sama sekali tidak bisa tidur, tapi gadis itu memutuskan untuk memejamkan mata dan berpura-pura sudah terlelap. Tentu saja itu Aileen lakukan sebab ia tak ingin kalau nantinya Albani tidak nyaman dengannya. "Apa kau sudah tidur?" tanya Albani. Ia duduk di sisi Aileen dengan sedikit jarak. Aileen tidak menjawab karena ingin dianggap sudah tidur oleh Albani. "Jangan memaksakan diri kalau belum bisa tidur," ucap Albani. Ia tau, Aileen belum tidur dan hanya berpura-pura. "Em, kau tau ya. Maafkan aku, Al." "Tidak perlu minta maaf. Kau sudah lebih enakan?" "Ya, sudah tidak apa-apa." Albani berbaring di sisi Aileen, di tengah-tengah mereka ada bantal yang menjadi penghalang. "Sebenarnya baju ini kau dapat dari siapa, Al?" tanya Aileen. Ia penasaran, karena baju yang dia kenakan lebih mirip lingerie dibandingkan baju tidur biasa. "Asisten saya, besok akan saya tanya mengapa ia memilih baju begitu."

    Last Updated : 2025-05-07
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 1 : Kesialan Aileen

    “Dia ini adalah tunanganku, Ai.” Aileen berniat mengejutkan pria yang dipacarinya selama sekian tahun dengan perasaan tak sabar ingin bertemu sang kekasih karena rindu. Namun, ternyata sesampainya di sana, ia justru disuguhi pemandangan mengejutkan. “Tunangan?” Awalnya Aileen menyangkal pemandangan mesra di hadapannya. Ia mengira wanita yang bersama Rio itu hanya teman kuliah Rio. Bukankah sudah biasa, terkadang teman juga bergandengan tangan, walau hanya sebatas teman. Sikap polosnya itu selalu membuatnya berpikiran positif dengan sang pacar tercinta. Namun, ternyata dugaan itu salah. “Siapa sih cewek culun ini?” ketus wanita di sebelah Rio sambil bergandengan tangan. Aileen berdiri dengan kebodohannya. Ya, dia telah dibodohi oleh Rio. Jadi, pria yang selama ini dia percaya selingkuh di belakangnya? “Dia pacarmu itu, Rio?” ujar wanita itu. Rio hanya diam sambil tak berani menatap wajah Aileen. “Bisa-bisanya cewek culun seperti ini kau jadikan pacar,” kata wanita

    Last Updated : 2023-07-13
  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 2 : Pria Asing

    Pipi putihnya kelihatan pucat sekarang. Aileen menatap pantulan wajahnya dari kubangan air tempat ia berteduh. Hujan turun cukup lebat, aroma hujan bercampur asap knalpot kendaraan menusuk ke penciuman. Aileen berdiri dengan pandangan kosong, sambil menghela napas berat berusaha menghilangkan pikiran tentang kejadian memuakkan beberapa waktu lalu. “Aileen kau memang terlalu bodoh!” Gadis malang itu mengumpat menyaksikan kebodohan dirinya sendiri. Rasanya ingin memutar kembali waktu untuk menghajar laki-laki brengsek yang sudah membuat hatinya hancur. Namun semua tidak mungkin, semuanya telah terlanjur. Di saat hatinya sedang kacau, mobil melaju kencang hingga membuat genangan air mengenai dirinya. Aileen memejamkan mata, ia hanya ingin teriak sekuatnya. “Sialan!!” Aileen menarik napas panjang. “Kenapa aku sangat sial!!!” “Kenapa, Tuhan!!!” Seorang pria yang tak sengaja melihat pemandangan gadis berteriak di tengah hujan deras pun tersenyum, mungkin juga merasa terhibu

    Last Updated : 2023-07-13

Latest chapter

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 31 : Nafsu Atau Akal Sehat

    Albani keluar setelah yakin bahwa dirinya kini lebih tenang. Aileen sama sekali tidak bisa tidur, tapi gadis itu memutuskan untuk memejamkan mata dan berpura-pura sudah terlelap. Tentu saja itu Aileen lakukan sebab ia tak ingin kalau nantinya Albani tidak nyaman dengannya. "Apa kau sudah tidur?" tanya Albani. Ia duduk di sisi Aileen dengan sedikit jarak. Aileen tidak menjawab karena ingin dianggap sudah tidur oleh Albani. "Jangan memaksakan diri kalau belum bisa tidur," ucap Albani. Ia tau, Aileen belum tidur dan hanya berpura-pura. "Em, kau tau ya. Maafkan aku, Al." "Tidak perlu minta maaf. Kau sudah lebih enakan?" "Ya, sudah tidak apa-apa." Albani berbaring di sisi Aileen, di tengah-tengah mereka ada bantal yang menjadi penghalang. "Sebenarnya baju ini kau dapat dari siapa, Al?" tanya Aileen. Ia penasaran, karena baju yang dia kenakan lebih mirip lingerie dibandingkan baju tidur biasa. "Asisten saya, besok akan saya tanya mengapa ia memilih baju begitu."

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 30 : Diambang Batas Gairah

    Melani benar-benar emosi dengan kejadian tadi. Ia benci harus melihat Albani dan gadis itu memiliki kemungkinan untuk saling mengisi dan berdekatan. Padahal sebelumnya ia yakin bahwa putranya takkan tertarik dengan gadis kampungan seperti Aileen. Namun yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri, Albani malah mengusirnya. Apalagi tadi Aileen dengan tidak tau diri memanggil Albani, padahal sudah jelas Albani sedang berbicara dengan orang lain di pintu kamar. "Dia sudah jelas terlihat sangat cari perhatian. Aku takkan biarkan dia menguasai Al. Aku takkan biarkan gadis itu bertingkah seenaknya sendiri." "Kenapa kau bicara sendiri?" Suaminya tiba-tiba saja muncul membuat Melani terkejut. "Kau tak perlu tau!" tegas Melani. Ia takkan bicara tentang Albani lagi di depan Martin. Kini dia harus berhati-hati sebab Martin dan dirinya punya pemikiran dan cara yang berlawanan. "Kau mengganggu Al ya." Martin mengambil handuk, ia akan bersiap untuk mandi. Pria itu baru saja pulang, ia curiga m

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 29 : Kau Tak Boleh Memakan Wanita Itu

    "Kau tak masalah minum wine?" tanya Albani. "Mm, boleh kalau hanya sedikit," jawab Aileen. Namun yang terjadi malahan sebaliknya. Tubuhnya terasa lengket karena terkena tumpahan minuman yang tak sengaja mengenainya. Kejadiannya begitu singkat saat seorang pelayan hotel masuk membawakan sebotol wine untuk mereka sebagai hadiah. Aileen bermaksud memutar gelas, namun wine itu malah tumpah mengenai pakaian yang ia pakai. "Ah bagaimana ini," kata Aileen sembari memeriksa bajunya yang basah. "Apa basah sekali?" tanya Albani. "Ya, ini lumayan," terang Aileen. "Kau bisa bersihkan dulu, lalu pakai ini," ujar Albani memberikan satu set perlengkapan tidur pada Aileen. . "Tadi saya pikir mungkin ini perlu untuk berjaga-jaga," ucap Albani sambil menggaruk tengkuknya canggung. Rupanya Albani juga mempersiapkan baju tidur segala, batin Aileen gugup. Itu wajar, tak ada yang aneh dengan hal itu. Aileen berusaha tetap biasa dan tidak perlu memikirkan hal-hal aneh walau pikiran itu sela

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 28 : Sebuah Alasan dan Pengakuan

    Situasinya jadi amat canggung antara Albani dan Aileen. Mereka harus tetap di dalam kamar hotel sementara karena orang-orang yang membuntuti keduanya masih ada di sekitarnya. Aileen mencoba mengubur rasa tak nyaman itu dengan memainkan ponsel. Begitupun Albani, tapi pria itu memang sedang bekerja dengan ponselnya seperti biasa. "Kau sedang bekerja, ya?" tanya Aileen. "Ya, sedikit. Ada apa?" Aileen cepat menggeleng. "Tidak kok, hanya membuka obrolan karena terlalu sepi." Albani menatap Aileen sekilas kemudian memasukkan ponsel ke sakunya. "Kau bosan ya, apa kita keluar saja?" "Tidak, di sini saja. Maksudku memang ini rencananya untuk mengelabuhi mereka, kan," ujar Aileen. Albani juga sebenarnya bosan, tapi benar yang Aileen katakan barusan. Keberadaan keduanya di dalam kamar hotel demi mengelabuhi orang-orang di luar. "Em, sebenarnya ini membuatku penasaran, Al." "Penasaran?" "Ya, keluargamu, mengapa mereka harus mengawasi kita?" tanya Aileen ingin tau alasan

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 27 : Misi Balas Dendam

    "Kau ini kenapa sih, Rio?" "Tidak, aku hanya bosan." "Bosan? Tumben sekali, mana pacarmu yang biasa menempel itu?" "Tidak usah membahas dia," tegas Rio. Seperti itulah kebiasaan Rio kalau sedang bosan, malas dengan Lenka. Dulu, setiap kali ia bosan, ia selalu ada pelarian yang bisa menghiburnya. Siapa lagi kalau bukan Aileen, sayangnya sekarang Aileen tak mungkin kembali. Tadinya ia ingin menyerah untuk mengambil hati Aileen, karena ia sadar sudah menyakiti gadis itu. Namun yang membuat Rio enggan menyerah adalah pria yang saat ini dekat dengan Aileen. Albani, pria itu jelas-jelas sudah menikah. Lantas untuk apa dia mendekati Aileen segala, pikirnya. Saat itu Rio tengah memperhatikan layar ponselnya. Ia sudah punya nomor telepon Albani yang ia dapat dari Lenka beberapa waktu lalu. Tapi untuk alasan apa ia menghubungi Albani lebih dulu, itu yang masih ia pikirkan. "Hei, buat apa kau menyewa ku di sini kalau hanya sibuk dengan ponsel saja sejak tadi?" Rio berdecih. "K

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 26 : Selamat Makan, Sayang.

    "Ah, terima kasih karena mengatakan itu," ucap Aileen. Meski itu terdengar tidak biasa, walaupun Aileen senang mendengarnya saat Albani memujinya. "Tentu, siapapun pasti akan memuji kecantikanmu itu." Albani memegang tangan Aileen membuat gadis itu menatap kaget untuk sesaat sebelum Albani makin menjadi-jadi dengan mengecup tangannya mendadak. Semburat senyum dengan pipi memerah yang menghiasi wajah Aileen tampak sedikit mengusik ketenangan Albani. Pria itu selalu berusaha menyimpan dirinya dengan baik dibalik sikap dewasa yang ia tunjukkan dihadapan Aileen. Namun kali ini Albani sedikit menunjukkan sisi pria yang sebenarnya dihadapan Aileen dengan dalih peran yang ia mainkan di sini. "Pipimu merah sekali, Sayang." Albani mengusap pipi gadis itu lembut. Mata Aileen membulat, jelas ia terkesiap menerima sentuhan kesekian kalinya itu. Saat itu Albani memegang ponsel lalu mendorongnya pelan ke hadapan Aileen. Awalnya Aileen bingung, lalu kemudian ia memahami situasi dan maksudn

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 25 : Sayang, Kau Mau Makan Apa?

    "Kau mau kemana?" tanya wanita yang sejak tadi diam memperhatikan saat suaminya tengah sibuk dengan ponsel. "Bukan urusanmu," jawab laki-laki itu. "Apa? Sejak kapan urusanmu bukan urusanku?" "Melani, hentikan sikap sok dominan itu. Kau kira aku tidak tau, apa saja yang sudah kau lakukan untuk membuat rumah tangga yang baru dimulai Al rusak?" Keduanya memang seringkali berbeda pendapat dan cara memperlakukan putra tunggal mereka. Melani cenderung ingin menguasai Albani bagaimanapun caranya. Sedangkan Martin justru ingin Albani bisa berkembang dengan pola pikir laki-laki dewasa yang bijaksana. Kali ini Melani tidak setuju sama sekali dengan pilihan suaminya itu, menurutnya Albani layak mendapatkan wanita yang lebih baik dari Aileen dalam segala hal. Namun semuanya harus ia kesampingkan karena bagaimanapun juga itu wasiat mendiang mertuanya. Melani menghembuskan napas kasar. "Al anakku, jadi aku yang lebih tau mana yang baik untuknya atau tidak." Martin menggeleng ragu. Ia

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 24 : Menurutmu Aku Cantik Tidak?

    "Kurasa kita tak perlu referensi!" Aileen beranjak lalu pergi begitu saja keluar dari kamar Albani. "Tunggu, Ai, kenapa—" Blam. Aileen keluar begitu saja dan menutup pintu kamar Albani. Saat itu Albani kaget melihat reaksi Aileen yang tiba-tiba malah kabur meninggalkannya. Ia menggaruk tengkuk, sedikit bingung lalu memutuskan untuk duduk kembali. "Kenapa dia begitu," pikirnya tak enak. "Saya rasa tidak ada yang salah, apa dia segitu tidak nyamannya karena saya pegang pipinya?" gumam pria tiga puluh tahun itu. "Ah benar juga, tadi dia bilang tak pernah membiarkan orang menyentuhnya, kan?" Albani jadi merasa bersalah. Albani menatap ke layar televisi dan terkejut melihat film yang barusan di putar itu benar-benar film dewasa yang vulgar. Pria itu segera mematikannya lalu mengusap wajah. "Kenapa kau jadi payah sekali, sih. Bukannya ini hanya film yang ringan," ucapnya sambil menggeram. Tapi tak lama pria itu malah senyum kecil teringat lagi tingkah Aileen. Padahal yang me

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 23 : Menonton Sesuatu Yang Panas

    "Maksudku, apa kau punya tipe ideal? Seperti apa wanita yang kau suka itu?" Albani mendadak diam saat Aileen bertanya tentang wanita idealnya. Aileen jadi tidak enak karena melontarkan pertanyaan yang mungkin saja membuat Albani jadi tak nyaman lagi. "Ups, apa aku salah lagi?" "Ah, tidak tidak." Albani menggeleng-geleng saja. "Lalu, apa kau tak suka wanita jangan-jangan?" Aileen kelihatan sangat serius saat berkata begitu. "Hah? Kau ini ada-ada saja. Kau kira saya tidak normal?" Aileen terkekeh lagi. "Ya, habisnya kau itu kenapa harus bingung. Coba kau tanya aku, tipe idealku seperti apa. Pasti aku akan langsung menjawab dengan penuh keyakinan. Tipe idealku adalah Lee DongMin!" "Siapa itu?" Albani tak kenal nama yang disebutkan Aileen. "Apa dia aktor atau idol?" Aileen tertawa geli. "Bercanda, dia memang aktor yang sangat tampan. Aku suka menonton setiap drama yang dibintanginya. Sudah sudah, kau ini malah jadi membahas tipeku. Kau tak mau berbagi tipemu itu seperti apa?"

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status