Share

Tamparan Luna

Wajah penuh amarah menatap tajam pada Luna. Wanita itu sedikit takut menatap Saga. 

"Apa keperluanmu ke kantor?" tanya Saga.

Karena yang ia tahu setelah Luna menikah dengannya wanita itu tidak pernah tertarik dengan pekerjaan kantor. Yang ada ia selalu bersenang-senang dengan teman-temannya.

"Itu karena aku ingin tahu apa benar kau membatasi kartu kreditku?" tanya Luna.

"Iya, kau bisa menghabiskan seluruhnya jika aku tidak membatasimu!" kata Saga.

"Dasar pelit! Bukankah aku juga salah satu pemilik sah perusahaan ini!" keluh Luna.

"Sebenarnya bukan aku pelakunya, tapi papamu yang melakukannya," cibir Saga.

"Hah, tidak mungkin aku tidak percaya!" bantah Luna.

"Sudah ku duga kau tidak akan mempercayainya. Orang yang selama ini memanjakanmu saja mulai takut dengan kebiasaan belanjamu!" 

Luna tidak mau mendengarkan sindiran Saga, ia langsung mencari ponsel di tasnya dan menelepon papanya.

"Pa, apa benar papa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status