Share

9. Bakso Rusuk

POV Shanum

"Udah nangisnya?"

Aku hanya bisa menggeleng untuk menjawab pertanyaan abah karena masih sesenggukan, begitu susahnya menyudahi rasa penyesalan ini. Abah mendekati untuk mengusap punggungku. Ujung mukena ku sudah sangat basah karena air mata. Setiap habis ngaji sama abah pasti aku tidak bisa menahan tangis.

"Apa yang kamu rasakan?"

"Shanum takut, Bah! Dosa Shanum begitu besar sama Allah."

Abah tersenyum untuk menenangkan, semenjak tidak ada umi aku lebih bisa dekat dengan abah.

"Rahmat Allah lebih besar, Nduk! Yang penting kamu terus berusaha memperbaiki semuanya. Salah itu adalah bentuk dari sifat manusia, dan menjadi lebih baik itu adalah sikap. Kamu tahu kenapa bintang itu bercahaya?"

"Karena berada di kegelapan malam." jawabku masih sambil terisak.

"Ya itu ibaratnya. Bintang bercahaya karena berada di tengah kegelapan. Seperti halnya bintang, manusia juga akan bercahaya jika dia bersabar di tengah banyaknya cobaan."

Aku semakin menunduk lagi. Kali ini aku merasa bersalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status