Share

Pelakor Tamak

Tubuhku terlonjak kaget manakala Mas Arya membanting pintu kamar dengan begitu kuat. Ia benar-benar marah karena kartu ATM dan kreditnya kublokir. Entah apa yang diminta perempuan itu hingga Mas Arya begitu marah saat ia tak bisa memenuhinya.

Darah ini sungguh terasa mengalir semua ke kepala, geram bukan main atas prilaku Mas Arya yang sok berkuasa dan berani membentakku demi perempuan itu.

Aku bangkit dari kursi berniat menyusul Mas Arya ke dalam kamar dan memakinya habis-habisan, kalau mau bercerai malam ini juga, ayo! Aku sudah siap menjada dari pada hidup bersama, tetapi tidak ada kebahagian. Tanganku sudah terkepal, ingin rasanya kutinju wajah Mas Arya yang mengesalkan itu.

Saat langkah ini sudah hampir tiba di depan pintu, Anita pun keluar dengan wajah kesal.

"Mbak apa-apaan, memblokir kartu Mas Arya segala?" ucapnya emosi.

"Kalian yang apa-apaan, tinggal di rumahku tapi seenaknya, dasar benalu." Keluar sudah muntab dalam hati ini.

Anita tersenyum sinis dan menyilangkan tanganny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status