Share

18. PELAMPIASAN

Tidak ingin dikecewakan untuk yang ketiga kalinya. Mitha akhirnya tidak berharap akan apa pun. Satu-satunya cara untuk mengetahui siapa yang mengirimkan makanan adalah dengan menemui sopir ojek online itu.

“Mau ke mana?” tanya Candra, yang melihat Mitha hendak keluar rumah.

“Ke depan.” Mitha menjawab tanpa menoleh sedikit pun.

Rasanya enggan untuk menatap wajah suaminya sekarang. Kesabaran Mitha perlahan terkikis. Namun, dia tahu jika dia masih harus tetap bersabar dengan keadaan ini.

“Teh Paramitha?” tanya sopir tersebut, saat Mitha membukakan gerbang.

“Iya, A.”

Sang sopir memberikan makanan, yang ternyata adalah bento—makanan ala Jepang.

“Dari siapa ini? Kalau tidak jelas, aku tidak mau menerimanya, A,” kata Mitha.

“Sebentar, ya, Teh.” Sang sopir mengeluarkan ponselnya dan mengecek siapa yang memesan makanan tersebut, “dari Kang Cakrawala Bhadrika. Teteh kenal, kan? Di dalamnya juga ada kartu ucapan, tadi saya minta si teteh di kokben buat tulis.”

Mendengar nama Cakra yang disebut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status