Share

Ditinggal Begitu Saja

Author: Emak pipit
last update Last Updated: 2025-06-12 14:47:03

"Me-ni-kah?" Sissy terkesiap.

"Tidak bisa!" tegas Sissy selanjutnya.

Sissy lalu menutup lembaran kertas dan memasukkan kembali ke dalam map lalu menyodorkannya kembali ke dada bidang milik pria itu.

Pria yang bernama Tuan Gio itu mengernyitkan keningnya. "Jadi kamu menolak?"

"Tuan, kita belum saling mengenal. Bagaimana bisa menikah dengan orang yang asing? Begini saja, jika ada hal yang harus saya bayar seperti biaya menginap semalam dan pakaian yang saya kenakan ini. Saya menjadi pelayan saja. Bagaimana?" Sissy membuat penawaran lain.

Tuan Gio berbalik lalu duduk di kursi sambil tertawa mengejek. "Menjadi pelayan di rumah ini? Sayangnya aku tidak membutuhkannya."

"Tapi, saya tidak memiliki uang. Jika Anda meminta bayaran, tentu saja saya tidak bisa membayar. Saya sekarang sebatang kara dan tidak memiliki apapun," tandas Sissy.

"Dengar, aku juga tidak mau menampung orang asing. Kamu wanita dan aku pria dewasa. Kau mengerti maksud ucapanku kan? Aku akan membayarmu mahal untuk kerjasama ini."

"Tapi–"

"Kamu tidak perlu memikirkan tempat tinggal, uang kuliah, biaya hidup lain. Aku akan memberi fasilitasnya. Termasuk jika kamu mau membalaskan dendam kepada orang yang membuatmu terbuang seperti ini. Bagaimana?"

Tuan Gio kembali meyakinkan targetnya. Ia tidak ingin Sissy menolaknya.

Sissy nampak berpikir keras. Apakah memang ini takdirnya harus menikah dengan orang asing? Kelihatannya pria itu juga sudah berusia jauh lebih matang. Sementara Sissy masih sangat muda. Haruskah ia menjual dirinya demi mendapatkan hak untuk menata hidupnya kembali.

Merasa hidupnya sial, Sissy tak sadar bila air matanya mengalir deras. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Baiklah, ayo kita menikah, Tuan."

Tuan Gio merasa menang.

Sissy pasrah.

Ya, gadis itu tidak ada pilihan.

Pergi dari rumah itu pun dia tidak ada tujuan. Kini hanya pria itu yang mau menampung dan mengurusnya.

"Tanda tangani surat perjanjian ini!"

Kembali dokumen itu diserahkan kepada Sissy. Sissy mengangguk lemas. Ia tidak fokus membaca poin-poin perjanjian termasuk lamanya menikah kontrak yang hanya selama satu tahun dan tidak boleh ada kehamilan di sepanjang pernikahan itu.

Sissy menandatangani surat perjanjian itu dengan cepat.

"Baiklah, sudah," ucap Sissy lalu menyodorkan surat perjanjian itu kepada Tuan Gio.

"Bagus. Sekarang kita pergi ke catatan sipil untuk memulai sandiwara pernikahan ini."

****

Tak perlu menunggu waktu lama, Tuan Gio langsung mengajak Sissy pergi ke catatan sipil untuk mengesahkan pernikahan mereka. Tuan Gio tidak ingin sandiwara pernikahan palsunya terbongkar oleh Keluarga Dirgantara.

Kini Sissy sudah resmi menjadi istri dari Tuan Gio. Mereka berjalan keluar dari kantor catatan sipil.

"Jadi namanya adalah Giovani Dirgantara," lirih Sissy dalam hati sembari memperhatikan buku nikah yang ia pegang.

Sissy menarik napas dengan berat. Sissy tidak tahu, dirinya mengambil keputusan salah atau tepat. Ketakutannya untuk hidup terombang-ambing sendirian di luar sana membuatnya nekat untuk menerima Tuan Gio menjadi suaminya.

"Tuan, kenapa Anda memilih untuk menikahi orang sepertiku?" tanyanya polos.

Tuan Gio tak menjawab. Pria itu terus berjalan tanpa memedulikan Sissy.

Sissy lalu berjalan lebih cepat mendahului Tuan Gio. Ia menghadang pria itu sambil membentangkan tangannya.

"Anda tidak mau menjawabnya? Aku merasa aneh saja. Dari semua fasilitas yang Tuan berikan. Tentu itu sangat menguntungkanku. Apa tidak aneh memberikan itu semua kepada gadis asing yang Tuan sendiri baru kenal?"

Tuan Gio menghela napas pendek. Ia justru melanjutkan langkahnya dan menyingkirkan Sissy begitu saja.

Tak mendengar jawaban. Sissy kembali bersuara.

"Semalam itu aku dijual oleh ibu tiriku. Untung saja tidak terjadi apa-apa karena seseorang menolongku dan membawaku pulang ke rumah. Tapi, ayahku justru mengusirku. Ibu tiri dan kakak tiriku menghasut ayahku. Itu membuatku frustasi hingga akhirnya aku berniat untuk–"

Tuan Gio menghentikan langkah kakinya. Ia menatap tajam ke arah Sissy dan membuat gadis itu gelagapan, salah tingkah.

"Jangan banyak bicara kepadaku. Kamu terlalu berisik!"

Sissy menelan salivanya. Tatapan Tuan Gio membuatnya takut.

"Maaf. Aku hanya ingin kita saling mengenal. Setidaknya ada penjelasan soal ini semua, " ucapnya seraya menundukkan kepalanya.

Tuan Gio lalu mengambil sesuatu di balik jasnya. Lalu membuka kotak berwarna merah hati di hadapan Sissy.

"Pakailah ini!" ucapnya dingin.

Sissy mendongak.

"Astaga, Liontin ini cantik sekali!" decaknya.

Ia segera mengangkat rambutnya untuk mempermudah suaminya memasangkan kalung untuknya. Tuan Gio sedikit kikuk. Ia canggung untuk memasangkan sebuah kalung kepada seorang gadis.

"Ini sangat indah. Terima kasih, Tuan." Sissy memandangi batu biru liontin yang ia sentuh dengan mata berbinar.

Tadinya mendengar ucapan Tuan Gio yang dingin membuatnya takut. Tapi seketika hati Sissy merasa hangat saat menerima hadiah kalung dari suami kontraknya itu.

"Ini adalah liontin milik mendiang ibuku. Sekarang kau adalah Nyonya Dirgantara."

Sissy sedikit tersentuh mendengar ucapan Tuan Gio. Meskipun masih terasa asing, tapi pemberian Tuan Gio ini seolah menegaskan kalau mereka sudah menjadi keluarga.

"Dengar, pernikahan kontrak ini bukan semata-mata untuk menguntungkanmu. Jadi kumohon bekerjasama lah. Aku tidak mau ada kesalahan yang membuat misiku gagal," tutur Tuan Gio lagi.

"Misi? Apa itu?" tanya Sissy. Ia memfokuskan pandangannya ke arah wajah Tuan Gio.

Belum sempat Tuan Gio menjelaskan sebuah mobil sedan putih datang. Seorang pria bersetelan rapi turun dan menemui Tuan Gio sembari membungkuk hormat. Dia adalah Dito, asisten pribadi Tuan Gio.

"Ada apa?"

"Tuan, Nona Ayra masuk rumah sakit!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Apa salahku?

    Udara kamar mandi masih dipenuhi uap hangat, namun dinginnya tatapan Tuan Gio membuat Sissy gemetar. Ia menggenggam erat handuk yang menempel di tubuhnya, matanya berair menahan sakit hati.“Tuan Gio, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Sissy dengan lirih.Tuan Gio tidak menyahut dia langsung pergi dari kamar mandi begitu saja. Sissy dibuat kebingungan dengan sikap Tuan Gio yang mendadak menunjukkan sikal cemburu butanya."Ada apa dengan dia? Kenapa dia bersikap seperti tadi kepadaku?"****Hari itu, suasana kampus ramai seperti biasa. Mahasiswa berseliweran dengan buku di tangan, beberapa sibuk bercengkerama di taman. Sissy berdiri di depan gerbang kampus, menunggu supir yang biasa menjemputnya pulang.Ia menghela napas, mencoba menahan letih setelah seharian kuliah. Namun, pandangannya tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil mewah hitam yang berhenti tak jauh darinya. Dari balik kaca yang terbuka, terlihat sosok yang begitu familiar.Sissy membelalakkan mata. "Astaga, tidak mungkin itu

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Kegilaan Tuan Gio

    Sementara itu, di restoran VIP yang sama, suasana masih tegang. Jeni dan Sony duduk berhadapan, gelas minuman yang sudah hampir kosong seakan menjadi saksi bisu ketegangan mereka.Sony akhirnya membuka suara, tatapannya menusuk langsung ke mata Jeni.“Jadi, katakan padaku, seberapa dekat hubunganmu dengan Tuan Gio?”Pertanyaan itu membuat Jeni sedikit terperanjat. “Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu?”Sony tidak bergeming. “Aku harus memastikan. Aku tidak ingin Sissy dipermainkan. Jika Tuan Gio masih punya hubungan denganmu, maka jelas dia tidak tulus.”Jeni tertawa dingin, menegakkan punggungnya. “Kau benar-benar peduli pada Sissy, ya? Padahal, bukankah kau hanya pria di balik bayangannya?”Sony mengepalkan tangan di bawah meja. “Jawab pertanyaanku, Jeni.”Jeni mendesah, lalu menatap Sony dengan tatapan getir. “Aku memang pernah bersama Gio. Lama sebelum Sissy muncul. Tapi itu sudah berakhir meski aku yakin jika hatiku dan hati Gio tidak benar-benar selesai.”Kalimat itu menggantun

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Pertemuan

    Restoran VIP itu begitu tenang dengan pencahayaan temaram. Aroma kopi dan masakan mewah bercampur, menambah kesan eksklusif. Jeni melangkah masuk dengan anggun, gaun elegan membalut tubuhnya. Statusnya sebagai model papan atas membuat banyak mata melirik, tapi hari itu ia hanya fokus pada satu tujuan yaitu bertemu Sony Admaja.Sony sudah menunggunya di meja sudut, penampilannya rapi, tatapannya tajam namun tenang. Jeni tersenyum, menyapa dengan percaya diri.“Terima kasih sudah meluangkan waktu, Tuan Sony. Aku pikir, mungkin kita bisa membicarakan soal pekerjaan,” ujar Jeni membuka percakapan, meski sebenarnya topik itu hanya alasan semata.Sony menanggapi ramah. "Panggil aku dr dengan Sony saja tidak perlu menggunakan Tuan."Jeni tersenyum lalu mengangguk setuju. Obrolan kemudian mengalir, namun semakin lama, Jeni tidak menyentuh sedikit pun hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau dunia modeling. Ia lebih banyak bertanya hal-hal ringan, seolah mencari celah.Sony mulai curiga. T

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Bocoran Detektif

    Tuan Gio menatap Sissy, begitu juga sebaliknya. Terlihat wajah Tuan Gio memerah seperti udang rebus. Tuan Gio mendadak rebah di atas tubuh Sissy. "Tuan? Tuan baik-baik saja? Tuan?" Sissy mencoba mendorong tubuh Tuan Gio yang besar itu perlahan dari tubuhnya sehingga pria itu menjauh dan merebahkan dirinya di sisi sebelah Sissy. Sissy bangkit lalu memegang kening Tuan Gio. Wajahnya sedikit terkejut. "Astaga, Anda demam?" Sissy buru-buru bangkit. Ia melupakan kejadian yang membuat dirinya sedikit terguncang dan takut akan sosok pria yang tengah mabuk itu.Sissy memperbaiki baju tidurnya lalu keluar kamar perlahan menuju dapur. Ia berniat untuk mengompres Tuan Gio."Dia pasti kelelahan sampai demam begitu. Malam ini pun harus lembur," batin Sissy.Dengan cepat ia kembali ke kamarnya. Sissy melepaskan alas kaki Tuan Gio. Sissy menyelimutinya dan mulai mengompres suami kontraknya yang sudah tertidur."Ternyata kalau dilihat baik-baik, dia sangat tampan juga kalau posisi tidur begini." S

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Kegilaan Tuan Gio

    Jeni tersenyum puas setelah mendengar pembicaraan Tuan Gio melalui alat penyadapnya. Dia merasa mendapatkan bahan yang sempurna untuk menjatuhkan Sissy sekali lagi."Ini sungguh menarik," decak Jeni kepada dirinya sendiri. "Jika Gio berpikir bahwa Sissy memiliki hubungan dengan salah seorang pewaris di keluarga Admaja, bukankah itu bisa menjadi awal dari akhir Sissy di rumah ini."Jeni mulai memikirkan cara untuk memanfaatkan informasi ini. Gadis itu yakin bahwa ini akan menjadi kesempatan besar untuknya untuk menjatuhkan Sissy dan mendapatkan kembali posisinya di hati Gio. Dengan senyum licik di wajahnya, Jeni mulai merencanakan langkah selanjutnya.****Selain model yang cantik dan seksi, Jeni sebenarnya adalah gadis yang cerdas. Terbukti sekarang dia dengan cepat menemui seorang detektif bayaran yang terpercaya di kota ini untuk membantu menemukan identitas orang dari keluarga Admaja yang berusaha mendekati Sissy. Detektif itu, yang memiliki reputasi baik dalam menangani kasus-kasu

  • Nona Muda Kesayangan Tuan Presdir   Disepelekan

    "Tuan Giovani Dirgantara. Apa benar itu nama Anda?" kata suara bariton di telepon. "Saya rasa kamu sudah tahu siapa saya."Tuan Gio tidak menjawab, dia hanya menunggu lawan bicaranya untuk melanjutkan."Saya lihat kamu sudah menangkap orang yang saya tugaskan untuk memata-matai Nona Sissy," kata pria itu. "Saya harus mengakui bahwa kamu sangat cepat juga."Tuan Gio merasa marah dan kesal. "Apa yang kamu inginkan?" dia bertanya dengan nada yang tajam.Pria itu tertawa. "Saya ingin bertemu denganmu, Tuan Gio. Saya rasa kita memiliki hubungan yang sama-sama menarik."Tuan Gio merasa penasaran. "Apa hubunganmu dengan Sissy?""Saya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Sissy. Saya rasa kamu perlu mengetahuinya."Tuan Gio merasa kesal. "Apa yang kamu maksud?" dia bertanya dengan nada yang keras.Pria itu tertawa lagi. "Saya ingin bertemu denganmu secara langsung, Tuan Gio. Saya rasa kita perlu berbicara tentang Sissy."Tuan Gio mengeraskan rahangnya. Ia semakin penasaran dan kesal. "Ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status