LOGIN"Menikahlah denganku, maka aku akan membantumu untuk membalaskan dendammu kepada semua orang yang sudah jahat dan membuangmu!" -----> Sissy harus menelan pil pahit saat dirinya difitnah oleh sang ibu tirinya sehingga ayahnya marah besar dan mengusirnya secara paksa dari rumah. Sissy yang kini sebatang kara dan tidak memiliki apapun berniat bunuh diri namun diselamatkan oleh Tuan Giovani Dirgantara. Bukan suatu kebetulan, Tuan Gio sudah mengincar Sissy. Pria dingin penuh misteri itu memiliki tujuan khusus dan sengaja memanfaatkan situasi untuk menekan Sissy agar mau menikah kilat dengannya.
View MoreUdara kamar mandi masih dipenuhi uap hangat, namun dinginnya tatapan Tuan Gio membuat Sissy gemetar. Ia menggenggam erat handuk yang menempel di tubuhnya, matanya berair menahan sakit hati.“Tuan Gio, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Sissy dengan lirih.Tuan Gio tidak menyahut dia langsung pergi dari kamar mandi begitu saja. Sissy dibuat kebingungan dengan sikap Tuan Gio yang mendadak menunjukkan sikal cemburu butanya."Ada apa dengan dia? Kenapa dia bersikap seperti tadi kepadaku?"****Hari itu, suasana kampus ramai seperti biasa. Mahasiswa berseliweran dengan buku di tangan, beberapa sibuk bercengkerama di taman. Sissy berdiri di depan gerbang kampus, menunggu supir yang biasa menjemputnya pulang.Ia menghela napas, mencoba menahan letih setelah seharian kuliah. Namun, pandangannya tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil mewah hitam yang berhenti tak jauh darinya. Dari balik kaca yang terbuka, terlihat sosok yang begitu familiar.Sissy membelalakkan mata. "Astaga, tidak mungkin itu
Sementara itu, di restoran VIP yang sama, suasana masih tegang. Jeni dan Sony duduk berhadapan, gelas minuman yang sudah hampir kosong seakan menjadi saksi bisu ketegangan mereka.Sony akhirnya membuka suara, tatapannya menusuk langsung ke mata Jeni.“Jadi, katakan padaku, seberapa dekat hubunganmu dengan Tuan Gio?”Pertanyaan itu membuat Jeni sedikit terperanjat. “Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu?”Sony tidak bergeming. “Aku harus memastikan. Aku tidak ingin Sissy dipermainkan. Jika Tuan Gio masih punya hubungan denganmu, maka jelas dia tidak tulus.”Jeni tertawa dingin, menegakkan punggungnya. “Kau benar-benar peduli pada Sissy, ya? Padahal, bukankah kau hanya pria di balik bayangannya?”Sony mengepalkan tangan di bawah meja. “Jawab pertanyaanku, Jeni.”Jeni mendesah, lalu menatap Sony dengan tatapan getir. “Aku memang pernah bersama Gio. Lama sebelum Sissy muncul. Tapi itu sudah berakhir meski aku yakin jika hatiku dan hati Gio tidak benar-benar selesai.”Kalimat itu menggantun
Restoran VIP itu begitu tenang dengan pencahayaan temaram. Aroma kopi dan masakan mewah bercampur, menambah kesan eksklusif. Jeni melangkah masuk dengan anggun, gaun elegan membalut tubuhnya. Statusnya sebagai model papan atas membuat banyak mata melirik, tapi hari itu ia hanya fokus pada satu tujuan yaitu bertemu Sony Admaja.Sony sudah menunggunya di meja sudut, penampilannya rapi, tatapannya tajam namun tenang. Jeni tersenyum, menyapa dengan percaya diri.“Terima kasih sudah meluangkan waktu, Tuan Sony. Aku pikir, mungkin kita bisa membicarakan soal pekerjaan,” ujar Jeni membuka percakapan, meski sebenarnya topik itu hanya alasan semata.Sony menanggapi ramah. "Panggil aku dr dengan Sony saja tidak perlu menggunakan Tuan."Jeni tersenyum lalu mengangguk setuju. Obrolan kemudian mengalir, namun semakin lama, Jeni tidak menyentuh sedikit pun hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau dunia modeling. Ia lebih banyak bertanya hal-hal ringan, seolah mencari celah.Sony mulai curiga. T
Tuan Gio menatap Sissy, begitu juga sebaliknya. Terlihat wajah Tuan Gio memerah seperti udang rebus. Tuan Gio mendadak rebah di atas tubuh Sissy. "Tuan? Tuan baik-baik saja? Tuan?" Sissy mencoba mendorong tubuh Tuan Gio yang besar itu perlahan dari tubuhnya sehingga pria itu menjauh dan merebahkan dirinya di sisi sebelah Sissy. Sissy bangkit lalu memegang kening Tuan Gio. Wajahnya sedikit terkejut. "Astaga, Anda demam?" Sissy buru-buru bangkit. Ia melupakan kejadian yang membuat dirinya sedikit terguncang dan takut akan sosok pria yang tengah mabuk itu.Sissy memperbaiki baju tidurnya lalu keluar kamar perlahan menuju dapur. Ia berniat untuk mengompres Tuan Gio."Dia pasti kelelahan sampai demam begitu. Malam ini pun harus lembur," batin Sissy.Dengan cepat ia kembali ke kamarnya. Sissy melepaskan alas kaki Tuan Gio. Sissy menyelimutinya dan mulai mengompres suami kontraknya yang sudah tertidur."Ternyata kalau dilihat baik-baik, dia sangat tampan juga kalau posisi tidur begini." S
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.