"Hoamph ... astaga aku jadi mengantuk sekali karena terlalu banyak bercinta bersamamu kemarin, Joel!" Annabella menguap lebar lalu menyenderkan kepalanya ke bahu bidang Joel Falcon di dalam kabin pesawat private jet yang sedang mengudara.Joel membelai kepala istri mungilnya itu dengan penuh kasih sayang. "Nanti setelah geladi resik, beristirahatlah, Baby Girl. Aku janji tidak akan mengganggumu!" balasnya ringan."Baiklah, aku juga harus menahan hasratku sendiri demi konser besok. Jangan sampai aku pingsan di panggung karena kelelahan. Menyanyi di live concert itu butuh stamina prima selain suara yang stabil!" ujar Annabella yang jam terbangnya sebagai penyanyi sudah tinggi.Pesawat berukuran kecil itu melintasi Samudera Pasifik dan sebagian daratan Amerika utara menuju California tepatnya Los Angeles. Joel sengaja memesan layanan khusus private jet untuk mengantar istrinya yang harus tiba di LA hari ini juga untuk menjalani geladi resik konser musik akbar berkolaborasi dengan beberap
"Apa menurutmu publik akan mengetahui hubungan kita, Joel?" tanya Annabella sembari menikmati makan siang tepat tengah hari waktu Kanada. "Mungkin saja, kau tahu bukan kalau paparazi ada di mana-mana. Aku bukan pencari sensasi di dunia maya. Media sosialku hanya terhubung secara privat dengan orang-orang penting jadi tidak memiliki banyak follower," jawab Joel apa adanya. Dia mengunyah Venison Steak menu favoritnya.Annabella pun mengangguk-angguk paham, dia sepertinya harus bertanya kepada Roxane, apa pernikahannya bersama Joel akan berpengaruh terhadap karirnya? Dia sedang menjadi idola segala usia saat ini. Bisa jadi kabar pernikahannya akan membuat para penggemar pria patah hati. "Joel, kalau aku ingin merahasiakan hubungan kita dari publik, apa kau keberatan?" tanya Annabella dengan hati-hati. Dia kuatir suaminya akan tersinggung."Silakan saja. Kamu harus tahu bahwa aku mendukung karirmu, Bella. Popularitas tidaklah penting bagiku karena bisnis yang kugeluti adalah pertambanga
"Aahh ... Joel, apa kau tidak lelah?" desah Annabella yang meringkuk di dalam selimut dengan kaki terbelit dengan suaminya yang bertubuh besar. Joel mengecupi leher jenjang Annabella dan menjawab, "Tidak. Namun, ada baiknya kita tidur setelah ini. Milikku sudah siap meledak di bawah sana, Bella!" Semburan dahsyat dari pucuk alat tempur Joel membanjiri rahim Annabella dengan kehangatan. Dia menyukai sensasi sepersekian detik itu saat percintaan mereka sempurna. Annabella memagut bibir tebal Joel lagi dan lagi, dia terlambat jatuh cinta kepada suaminya yang dahulu justru diabaikan dan dianggap sebagai kakek-kakek mesum."Apa kau ingin mencucinya sebentar atau langsung tidur, Babe?" tanya Joel. Dia tahu Annabella sangat letih melayaninya beberapa putaran selama tiga jam penuh."Gendong aku ke kamar mandi, Joel. Sepertinya kakiku terlalu lemah untuk berdiri apalagi berjalan," rengek Annabella yang kelelahan melayani gairah suami barunya.Dengan sigap, Joel mengurusi Annabella dan memban
"Selamat atas pernikahan kalian, Joel, Bella!" ucap Lindsey Alfreds seraya memeluk pasangan pengantin baru beda usia itu bergantian. "Thank you, Lindsey. Kau sangat membantu kami sehingga kami tidak nampak seperti sepasang gembel yang nekad kawin dadakan malam ini. HAHAHA!" sahut Joel mencandai sobat lamanya.Lindsey pun memukul lengan kekar Joel sambil berdecak gemas. "Oya, bagaimana kalau kita rayakan kecil-kecilan di kedai adikku, Jackie di dekat sini. Apa kalian mau? Dia buka 24 jam nonstop karena terkadang ada turis insomnia yang mencari makanan dini hari dengan harga terjangkau!" tawarnya tulus."Bagaimana Istriku? Apa kamu mau?" tanya Joel kepada Annabella. Dia tidak akan memaksa bila gadis itu tak ingin, meskipun merayakan hari bahagia di tengah sahabat-sahabat yang memberikannya dukungan terasa menyenangkan bagi pria itu.Annabella mengangguk-anggukkan kepalanya bersemangat. "Itu pasti seru. Ini seperti perayaan sesudah produksi sebuah acara saja, para pendukung di balik lay
Lampu pemandu pendaratan pesawat untuk penerbangan malam menyala di landasan Bandara Internasional Pierre Elliott Trudeau menyambut private jet yang mengantarkan Joel Falcon dan Annabella Stewart ke Montreal dari Vancouver. Ekspresi antusiasme itu tak dapat ditutupi dari wajah pasangan calon pengantin yang akan mengikat janji suci sebentar lagi."Kita sudah mendarat dengan selamat di Montreal. Terima kasih telah terbang bersama kami, Ma'am dan Sir. Semoga hari Anda menyenangkan, salam hangat dari saya Kapten Oliver Sanders!" ucap pilot yang terdengar melalui pengeras suara kabin private jet.Joel merangkul bahu Annabella dengan protektif melintasi area lobi bandara di Montreal yang lengang menjelang tengah malam. Kedatangan mereka disambut oleh anak buah Joel yang bekerja di anak perusahaan Falcon Grup Kanada."Selamat malam, Master Joel. Mobil sudah siap di depan pintu keluar bandara, mari!" sapa Fritz Gonzales. Kepala cabang sendiri yang menyambut kedatangan big boss mereka di Montr
Sejak pagi Joel menemani Annabella mengunjungi berbagai tempat menarik yang ada di Vancouver. Dimulai dari Gastown Steam Clock yang ada di dekat hotel tempat mereka menginap. Benda berupa jam besar dengan energi mesin uap yang berbunyi setiap satu jam sekali itu menjadi landmark ikonik di Gastown. Di sekelilingnya banyak butik dan restoran serta cafe yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.Setelah puas berbelanja beberapa tas, baju, dan sepatu, Annabella diajak oleh Joel mengunjungi Vancouver Art Galery di mana karya seniman lokal dipamerkan di sana. Perjalanan masih berlanjut ke Science World, sebuah museum sains yang menyimpan berbagai hasil penelitian ilmiah berbagai ilmuwan penting bersejarah.Joel membawa Annabella mengunjungi Vancouver Aquarium yang memiliki ribuan koleksi satwa laut dalam akuarium raksasa di mana para pengunjung dapat melihat melalui terowongan kaca isi dari akuarium itu. Berbagai jenis ikan, penyu, gurita, dan berbagai penghuni lautan menyemarakkan pertunjuka