Suara kecipak bibir saling beradu terdengar nyaring,beriringan dengan desah dan napas berat yang memenuhi ruangan. Hasrat merekameledak, seperti tak lagi bisa dikendalikan. Dari celah pintu VIP room HeraclesNight Club, sepasang mata basah menyaksikan semua itu.Celia berdiri kaku. Jemarinya mengepal erat hinggabuku-bukunya memutih, menahan luapan emosi yang nyaris meledak. Detikberikutnya, dia sudah tak peduli lagi.BRAK! Pintu mahoni itu terhempas keras,menghantam dinding dengan suara memekakkan.“Bravo, Esme dan Austin,” suara Celia terdengar sumbang,seperti tawa yang dipaksa keluar dari dada penuh luka. “Ternyata desas-desusitu bukan sekadar omong kosong, ya? Sudah berapa lama kalian main belakang dibelakangku, hah?!”Tubuhnya tegak, tangan bersedekap defensif, namun matanyamenyala marah menatap dua sosok yang kini panik dan setengah telanjang di atassofa.Esmeralda hanya menyunggingkan senyum. Gaunnya melorot,memperlihatkan bekas gigitan di dada putihnya, terlihat jej
Terakhir Diperbarui : 2025-01-10 Baca selengkapnya