Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 19. Di Antara Dua Pria Berkuasa

Share

Bab 19. Di Antara Dua Pria Berkuasa

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-04-20 16:28:21

Keesokan harinya, Giselle kembali fokus bekerja. Setelah hari libur kemarin, hari ini ia sudah disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk.

Sejak pagi Giselle datang hingga mendekati jam makan siang, wanita itu masih berkecimpung dengan berkas-berkas penting.

"Hah ... akhirnya selesai," gumam Giselle, wanita cantik itu mulai bernapas lega.

Perhatian Giselle pun teralihkan sejenak saat pintu ruangan CEO terbuka. Di sana, tampak Gerald berjalan bersama Dean setelah mereka menyelesaikan meeting hari ini.

Dean menatap Giselle dan tersenyum. Hanya senyuman tipis yang Giselle berikan untuk membalasnya.

Setelah itu Giselle beranjak dari duduknya membawa beberapa berkas-berkas penting ke meja Gerald.

"Pak Gerald, semuanya sudah selesai," ujar Giselle menyerahkan semuanya.

"Letakkan di situ," jawab Gerald duduk di kursi kerjanya.

Giselle mengangguk patuh dan menuruti perintah Bosnya tersebut.

"Giselle, ini sudah jam makan siang. Kalau kau tidak keberatan, mari makan siang bersamaku," aj
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Maria Magdalena Ariyanti
seneng lihat Dean apa lagi peduli banget Ama anaknya Giselle..hehe
goodnovel comment avatar
lusiana kho
kpn terbongkarnya kebusukannya marisa mau liat balasan apa yg diterima marisa jd mama jahatnya minta ampun,kalau udh kebongkar kebenarannya buat gerald menyesal seumur hidup thor jgn kasih kesempatan ke2 buat gerald,jadiin giselle dan dean bersatu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 364. S2. Elodie Adalah Milikmu, Sekarang Maupun Nanti

    "Apa Kakak yakin kalau aku akan diterima di universitas Fratz?" Elodie menatap Kai yang kini membantunya menyiapkan pendaftarannya ke universitas yang ada di Fratz—Krasterberg. Gadis itu duduk menatap Kai yang duduk di belakangnya sambil merangkulnya, dengan pandangan masih tertuju pada laptop milik Elodie. "Aku sangat yakin, Sayang," bisik Kai meletakkan dagunya di pundak Elodie. Mereka berdua kini berada di ruang keluarga di lantai dua. Untuk kali pertama setelah lima hari mengurung diri, Elodie keluar dari dalam kamarnya. Elodie tertunduk meraih satu tangan Kai dan memangku tangan itu, ia memainkan jemarinya dengan pandangannya yang kini menatap ke arah jendela rumahnya yang terbuka. "Di Fratz, peninjauan jauh lebih cepat. Kita tunggu hasilnya untuk beberapa hari ke depan, hm?" Kai mengecup pipi Elodie dengan gemas. Gadis itu mengangguk kecil. Kai meraih berkas-berkas kelulusan milik Elodie. Di sana, Kai melihat nilai-nilai Elodie sangat tinggi, gadisnya itu memang sangat pi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 363. S2. Aku Datang dan Memelukmu Erat.

    Kai tiba di Lasster pada pukul lima pagi. Ia pulang ke rumah kedua orang tuanya. Kepulangan Kai yang secara tiba-tiba itu membuat Amara dan Martin terkejut. Kini, Kai duduk di kursi ruang makan bersama sang Papa dan Mama. Laki-laki muda itu termenung diam menatap secangkir kopi di hadapannya. "Kalau mau pulang paling tidak kabari Mama dulu, Kai. Biar Mama bisa menyiapkan makanan kesukaanmu," ujar Amara pada putranya. "Tadinya aku juga tidak berniat pulang, Ma," jawab Kai sambil mengusap wajahnya.Martin meliriknya sambil tersenyum. "Kenapa terus pulang? Kesepian di apartemen? Kekasihmu sudah pulang ke sini?!" Kai tidak menjawabnya. Wajahnya terlihat sedih saat ini, karena Kai tidak sabar menunggu matahari segera terbit dan Kai akan pergi ke rumah Elodie. "Elodie ditolak di semua universitas di Lasster, Pa, Ma," ujar Kai pada orang tuanya. "Loh... Elodie 'kan sangat pintar, Kai. Bagaimana bisa ditolak?!" pekik Amara terkejut. "Pasti karena berita waktu itu," sahut Martin. "Negar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 362. S2. Kai dan Cintanya yang Begitu Besar

    Sudah satu Minggu berlalu, Elodie tampak murung dan sedih. Gadis itu sepanjang hari diam di dalam kamarnya dan tidak melakukan apapun. Tetapi pagi ini, Elodie merapikan barang-barang di dalam kamarnya. Gadis itu melepaskan semua kertas-kertas yang menempel di papan mading di depan meja belajarnya. Semua gambar-gambar kampus impiannya pun kini ia lepas dan membuangnya ke tempat sampah. Suara pintu kamarnya terketuk dari luar. "Nona Elodie, sarapannya sudah siap," ujar Bibi Runika dari luar. "Aku tidak lapar, Bi. Nanti saja aku akan mencari sendiri di dapur," jawab Elodie dari dalam kamar. Gadis itu kembali naik ke atas ranjangnya dan berbaring di sana diam menatap ikan-ikan di dalam akuarium kecil di atas nakas kamarnya. Pintu kamarnya terketuk lagi dari luar. "Sayang ... ayo makan dulu, Mama bawakan ke sini, ya?" "Nanti saja, Ma." Elodie malah menarik selimutnya. Pintu kamar pun terbuka, Giselle berjalan mendekati Elodie yang tengah berbaring di sana. Kamarnya tampak bersih dan

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 361. S2. Impian yang Harus Terkubur

    Elodie baru saja membersihkan tubuhnya setelah ia makan malam bersama sang Mama. Gadis itu memakai piyama merah muda hangat dan kini berjalan mendekati meja belajarnya. Di sana, ada lima map kertas berwarna cokelat. Di dalamnya adalah hasil pendaftaran Elodie di beberapa universitas yang berada di Lasster. Elodie duduk di kursi meja belajarnya. Gadis itu menatap map itu dengan mengusapnya. "Nilai ujianku sangat bagus, pasti aku bisa lolos ke universitas utama di Lasster," gumam Elodie mencoba untuk meyakinkan dirinya. Gadis itu membuka amplop cokelat dan ia meraih kertas di dalamnya. Wajah Elodie yang awalnya sangat antusias, tiba-tiba senyumannya sirna saat tinta merah menghiasi kertas itu dan Elodie tidak masuk ke universitas ternama di Lasster. "Hah?" Elodie terkejut. "Aku tidak masuk? Apa nilaiku kurang? Bukankah ujianku mendapatkan nilai tertinggi? Aku juga ditawari beasiswa waktu itu, kan?" Elodie membuka amplop kedua dan ketiga hingga kelima amplop cokelat itu, namun tida

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 360. S2. Hangat Pelukan Mama dan Papa

    Setelah tiga dua mingguan lebih Elodie berada di Krasterberg bersama Kai, hari ini gadis itu kembali ke Lasster.Saat tiba di bandara Lasster, Elodie terdiam menatap sekitar. Angin malam semilir menyapanya membangkitkan ingatannya yang lalu-lalu. Seperti diputar kembali rekaman kejadian di mana ia sekolah dan semua perlakuan teman-temannya yang membuat Elodie merasa gamang. "Nona Elodie," sapa Kal mendekati gadis itu. "Ayo, Paman Sergio sudah menunggu di luar." Elodie menoleh dan tersenyum tipis pada Kal. "Iya, Paman." Gadis itu berjalan cepat ke luar. Di depan sana, Elodie melihat seorang laki-laki dengan balutan jas hitam berdiri tersenyum padanya. Elodie ikut tersenyum, gadis itu berlari mendekati laki-laki itu. "Paman Sergio...!" Sergio tertawa pelan begitu Elodie berhambur memeluknya dengan erat. "Paman, ya ampun rasanya rindu sekali, seperti puluhan tahun tidak bertemu," ujar gadis itu. "Iya. Nona Kecil membawa barang-barang apa saja? Kenapa banyak sekali?" tanya Sergio

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 359. S2. Kita Akan Saling Merindukan

    Elodie tidak bisa tidur malam ini meskipun Kai tertidur memeluknya. Tapi tidak berhasil membuat Elodie terlelap. Gadis itu menatap jam dinding di dalam kamarnya yang sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Tidak ada rasa mengantuk atau apapun dalam dirinya. Elodie menyibak selimut dan melepaskan pelukan tangan Kai. Gadis itu tidak tahu kalau Kai hanya pura-pura tidur hingga Kai menahan pelukannya saat Elodie hendak beranjak. "Mau ke mana?" tanya laki-laki itu. Elodie menoleh dan menatapnya sendu. "Aku ingin duduk di balkon," jawabnya. "Ini sudah malam, Sayang." "Aku ingin melihat pemandangan kota Fratz di malam hari dari balkon," jawab gadis itu. Kai ikut bangun, ia menyahut selimut yang kini ia selimutkan pada punggung Elodie. Mereka berdua membuka pintu balkon kamar. Elodie tersenyum saat melihat pemandangan gedung-gedung tinggi di luar sana. Lampu-lampu berwarna warni menghiasi gedung-gedung menjulang di luaran sana hingga tampak indah saat dilihat dari tempat Kai dan Elo

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status