Главная / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 195. Api Kemarahan yang Disengaja

Share

Bab 195. Api Kemarahan yang Disengaja

Aвтор: Te Anastasia
last update Последнее обновление: 2025-06-15 18:24:17

Laura panik bukan main atas ancaman yang Gerald tujukan padanya siang tadi. Wanita itu cemas dan ketakutan, bagaimana kalau Gerald benar-benar serius dengan ucapannya.

Di tengah rasa panik dan peningnya, Laura tidak mendapatkan pembelaan apapun dari orang tua Gerald. Mereka berdua justru menyuruhnya pergi.

Wanita cantik itu, mengemudikan mobilnya membelah jalanan malam. Laura mengumpat kesal, ia mengusap wajahnya kasar.

"Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!" Laura menggebrak kemudi mobilnya.

Ia mengusap wajahnya kasar. "Tidak mendapatkan Gerald, masih dipenjara juga! Aku tidak mau sesial itu!" pekik Laura geram.

Wanita itu mendengus, ia membelokkan stir mobilnya dan masuk ke dalam kawasan sebuah cafe mewah yang berada di tengah kota Luinz.

Laura turun dari dalam mobilnya, ia berniat untuk menenangkan pikirannya sendirian malam ini. Namun, saat Laura masuk ke dalam tempat itu, tanpa sengaja Laura melihat sosok laki-laki yang kini tengah berbincang dengan beberapa ora
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава
Комментарии (7)
goodnovel comment avatar
Sri siti Patimah
ada Sergio yg jaga Giselle,,semoga Gerald jg cepat sampai...jgn lambat Gerald ,,musuh mu banyak sekarang km hrs waspada ,,dan cepat rujuk saja dan pergi dr sana,,kasihan elodie dan Giselle SDH banyak menderita selama ini,,hrs SDH bahagia SM km.
goodnovel comment avatar
Cuci Motor Adzanna Estebu
ayo Gerald, cepat kembali, lindungi elodi. kasian dia
goodnovel comment avatar
Mona Amran
Semoga semuanya baik2. Makin seru thor
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 197. Pelukan Terhangat yang Giselle Rasakan

    "Kau tidak apa-apa, Sayang, hm? Dia tidak melukaimu, kan?" Gerald meraih lengan Giselle dan mencari-cari apakah wanitanya terluka atau tidak. Gerald hanya menemukan memar memerah di pergelangan tangan Giselle. Wanita itu menggelengkan kepalanya sebelum Giselle merengkuh erat leher Gerald dan memeluknya dengan sangat erat. "Aku takut, Gerald ... dia datang dan tiba-tiba marah!" seru Giselle gemetar. Gerald mendekapnya erat, ia menyembunyikan wajah Giselle pada ceruk lehernya. "Tenanglah, dia sudah pergi. Tenanglah, Sayang," bisik Gerald mendekapnya erat. Pandangan Gerald teralihkan pada Elodie yang masih mengintip di balik pintu. Gerald melepaskan pelukannya pada Giselle dan menatap wanita itu dengan tatapan khawatir. Gerald merapikan rambut Giselle yang berantakan dan mengusap pipinya yang basah sebelum laki-laki itu menatap putrinya. "Sini, sayang," panggilnya pelan. Elodie langsung membuka pintu dan berlari berhambur pada Gerald bersama Mamanya. Anak itu ikut memeluk sang P

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 196. Gerald Menyelamatkan Giselle

    Udara dingin menyambut pagi hari di Lasster. Giselle yang baru saja bangun dari tidurnya, wanita itu bergegas membersihkan tubuhnya dan ia segera menyiapkan sarapan untuk Elodie. Saat berjalan ke dapur, Giselle membuka ponselnya dan melihat pesan dari Gerald. "Dia pasti sebentar lagi akan sampai," ucapnya sambil menatap jam di dinding. Giselle tersenyum dan ia menyandarkan punggungnya pada lemari es. "Lebih baik aku sekarang menyiapkan sarapan kesukaan Gerald dan Elodie," gumam Giselle. "Mereka berdua menyukai menu masakan yang sama." Giselle membuka lemari es dan wanita itu mengambil beberapa keperluan memasak. Cukup lama ia berkecimpung di sana, rumah masih sepi karena Elodie belum bangun. Hingga tak lama kemudian, Giselle mendengar bunyi bell pintu depan rumahnya yang berbunyi. Wanita itu berjalan ke depan dengan cepat. "Tunggu sebentar!" pekiknya dengan bibir sedikit tersenyum. Giselle tahu, siapa yang datang saat ini. "Baru saja aku membuka pesannya, dia sudah sam

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 195. Api Kemarahan yang Disengaja

    Laura panik bukan main atas ancaman yang Gerald tujukan padanya siang tadi. Wanita itu cemas dan ketakutan, bagaimana kalau Gerald benar-benar serius dengan ucapannya. Di tengah rasa panik dan peningnya, Laura tidak mendapatkan pembelaan apapun dari orang tua Gerald. Mereka berdua justru menyuruhnya pergi. Wanita cantik itu, mengemudikan mobilnya membelah jalanan malam. Laura mengumpat kesal, ia mengusap wajahnya kasar. "Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!" Laura menggebrak kemudi mobilnya. Ia mengusap wajahnya kasar. "Tidak mendapatkan Gerald, masih dipenjara juga! Aku tidak mau sesial itu!" pekik Laura geram. Wanita itu mendengus, ia membelokkan stir mobilnya dan masuk ke dalam kawasan sebuah cafe mewah yang berada di tengah kota Luinz. Laura turun dari dalam mobilnya, ia berniat untuk menenangkan pikirannya sendirian malam ini. Namun, saat Laura masuk ke dalam tempat itu, tanpa sengaja Laura melihat sosok laki-laki yang kini tengah berbincang dengan beberapa ora

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 194. Kemarahan Gerald Pecah

    Beberapa jam perjalan dari Lasster ke Luinz. Gerald kali ini pulang bersama dengan ajudan barunya—Harland. Sepanjang perjalanan, mereka berdua saling diam dan raut wajah Gerald terlihat kaku menahan amarah yang besar. Saat matahari sudah hampir menyentuh sore hari, barulah Gerald sampai Luinz. Ia memerintahkan pada Harland untuk ke kediaman orang tuanya saat itu juga. Mobil hitam Gerald berhenti di kediaman rumah berlantai dua yang megah dan luas. Gerald menatap rumah itu dengan tatapan marah yang besar. "Tuan, sepertinya Nona Laura ada di sini. Mobilnya ada di depan," ujar Harland menatap mobil merah di depan sana. Tanpa menjawab, Gerald langsung bergegas turun dari dalam mobilnya. Laki-laki itu melangkah cepat masuk ke dalam rumah orang tuanya. Di ruang keluarga, Gerald melihat Mamanya dan juga Laura di sana, di ruang sebelah ada Papanya yang kini menatap kedatangannya. "Gerald, kau sudah pulang?" tanya Charles menutup surat kabar yang ia baca. Sontak, Marisa dan Laura menole

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 193. Kembalilah Secepatnya

    "Jadi, selama beberapa hari kau tidak masuk kerja karena mantan suamimu sudah tahu kalau kau di sini?!" Alissa melotot menatap Giselle yang duduk di hadapannya dan bercerita.Anggukan menjadi jawaban yang diberikan oleh Giselle pada sahabatnya itu. Alissa yang datang ingin menjenguk Giselle yang sedang sakit, justru mendengar kabar yang mengejutkan. "Dia mengikuti Dean," jawab Giselle pelan. "Tapi, di sisi lain aku merasa senang, Alissa. Aku melihat Elodie sangat bahagia bertemu dengan Papanya kembali." Wajah Alissa menjadi sedih mendengarnya. "Itu sudah jelas, Giselle. Aku tahu kalau Elodie mungkin juga berat menerima Dean. Tapi, ngomong-ngomong ... apa Dean tahu kalau Gerald ke sini?" "Heem. Mereka ribut di restoran di dekat taman kemarin, aku yakin Dean pasti akan marah. Tapi aku sudah mengembalikan semua barang-barang yang dia belikan untukku. Aku benar-benar berniat menjauh darinya tanpa aku tahu kalau Gerald ternyata ke sini," jelas Giselle pada sahabatnya itu. Alissa mengu

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 192. Keluarga Kecil yang Aku Impikan

    Sampai malam Gerald masih berada di kediaman Giselle. Kondisi Giselle belum terlalu baik, dan Gerald ingin menemaninya juga putri kecilnya.Elodie terlihat kesenangan karena ditemani Papanya seharian ini. Mereka bertiga berada di kamar, Giselle masih rebahan sepanjang hari karena kondisinya yang kurang sehat."Mama, lihat ini ... Elodie membawa apa!" seru Elodie berjalan ke arah Giselle sambil menunjukkan buku gambar barunya. "Buku apa ini, Sayang?" Giselle memangku Elodie. "Buku gambar, Ma. Harganya mahal kata Paman Sergio, tapi Paman Sergio belikan buat Elodie. Paman Sergio uangnya banyak!" seru Elodie sambil tersenyum ceria. Giselle mengangkat wajahnya menatap Gerald, laki-laki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Elodie. "Habiskan semua uang Paman Sergio-mu, Sayang," ujar Gerald pada putrinya. "Jangan mengajarinya begitu," sahut Giselle sambil memeluk putrinya dari belakang.Elodie masih sangat asik dengan buku barunya. Membuka lembar tiap lembar buk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status