Beranda / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 23. Kemarahan Giselle pada Gerald

Share

Bab 23. Kemarahan Giselle pada Gerald

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-22 17:28:29

Tidak seperti yang Giselle pikiran, kini Gerald mengajaknya ke sebuah rumah makan yang berada di hotel bintang lima.

Laki-laki itu masih menarik tangannya dan memilih meja makan yang tepat untuknya.

"Duduk!" Gerald melepaskan tangan Giselle dan memerintahnya untuk duduk.

Giselle langsung duduk dan memangku paper bag yang ia bawa. Wanita itu melayangkan tatapan kesal pada Gerald.

"Kenapa Pak Gerald mengajak saya ke sini?" tanya Giselle menahan geram.

"Temani aku makan malam," jawab Gerald, ia menyerahkan buku menu pada Giselle. "Pilih makanan apapun yang kau kau mau."

Giselle menggeleng. "Pak Gerald tidak perlu repot-repot, saya tidak lapar. Terima kasih."

Alih-alih Gerald mengiyakannya, laki-laki itu malah tertawa sumbang sambil menatap Giselle dengan begitu rendahnya.

"Kau tidak perlu sungkan, kapan lagi kau bisa memakan makanan mahal setelah berpisah denganku?" ujar Gerald. "Bukankah hidupmu sekarang sangat susah?"

Gerald menatap buku menu di hadapan Giselle dan ia menunjuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hesty Febrilafinata
up yg banyak thooorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 251. Semakin Semena-mena

    Sejenak Giselle dan Gerald tidak memikirkan peneror itu. Mereka ingin menikmati penampilan Elodie menari balet hari ini, dan mereka berdua ingin melihat betapa senangnya Elodie dengan kehadiran Giselle dan Gerald. Saat anaknya tampil menari dengan lucu, Giselle dan Gerald tidak berhenti tersenyum. Mereka tampak sangat bangga dengan Elodie yang berani tampil di depan banyak orang dengan sangat lucu dan manis. "Lucu sekali anak kita, ya ampun..." Giselle tersenyum berseri-seri. Gerald mengangguk, ia mengarahkan kamera ponselnya pada Elodie. "Dia terlihat sepertimu saat wajahnya dirias, Sayang," ujar Gerald. "Wahh tentu saja! Dia kan memang anakku!" seru Giselle dengan bangganya. Penampilan Elodie yang menari bersama satu temannya—Celia, sangat mencuri perhatian, selain mereka tampak cantik dan lucu, gerakan tarian balet mereka juga indah dan kompak. Semua orang bersorak dan bergembira. Sampai akhirnya Elodie selesai menari, anak itu melambaikan tangannya pada Gerald dan Giselle s

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 250. Siapa Pria di Balik Panggilan itu?!

    Pukul lima petang, Giselle terbangun saat ia mendengar suara getaran ponselnya di atas nakas kamar. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya. Giselle yang hendak beranjak pun ditahan oleh Gerald. Laki-laki itu ikut bangun, berdecak sambil mengusap wajahnya. "Siapa, Sayang? Sejak semalam ada yang menelfonmu terus," ujarnya dengan nada kesal. "Aku tidak tahu," jawab Giselle menggelengkan kepalanya. Gerald mengulurkan tangannya meraih ponsel itu dan lagi-lagi ia melihat nomor yang semalam. Ia segera menjawab panggilan itu tanpa banyak cakap. "Halo!" sentak Gerald dengan wajah kesal. "Siapa kau, hah?! Kenapa kau selalu menghubungi istriku!" "Emm ... di mana Giselle?" Suara bariton seorang pria itu membuat kedua alis tebal Gerald menukik. "Kau siapa?!" desisnya kesal. "Maaf Tuan Gilbert, aku tidak ada perlu denganmu, tapi dengan Giselle." "Tapi Giselle itu istriku, sialan! Kau siapa?!" pekik Gerald marah. Kekehan terdengar dari balik panggilan itu. "Saya kenalannya. Baru beberapa

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 249. Nomor Asing yang Menghubungi Malam-malam

    Sepanjang perjalanan pulang, Giselle merasa berdebar-debar setelah ia bertemu dengan Dean. Giselle ingin menceritakan semuanya pada Gerald setelah ini. Sesampainya di rumah, Giselle melihat mobil hitam milik suaminya ada di halaman rumah. Giselle segera turun dari dalam mobil dan berjalan masuk ke rumah. "Sayang, kau sudah pulang?" Giselle menatap Gerald yang duduk di ruang keluarga sendirian, memangku laptopnya. "Hm. Aku baru saja pulang, ada berkas ketinggalan. Tapi sepertinya aku meminta Sergio saja yang mengantarkannya ke kantor." Gerald menjelaskan sembari melepaskan tuxedo hitamnya. Sedangkan Giselle, wanita cantik itu duduk di samping Gerald dan ia menatap suaminya. Tetapi pandangan Gerald tertuju pada laptop yang dia pangku saat ini. "Sayang, kata dokter tadi, bulan depan kita sudah bisa melihat gender anak bayi kita. Sepertinya ... dia anak laki-laki," ujar Giselle. "Benarkah?" Gerald menatapnya dengan lekat. Giselle menganggukkan kepalanya. "Heem, tapi masih perkiraa

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 248. Laki-laki ini, Lagi!

    "Halo, Alissa ... kau berada di cafe mana saat ini? Aku berangkat sekarang, kirimkan alamatnya padaku..." Giselle baru saja keluar dari dalam gedung rumah sakit. Karena Gerald tidak bisa mengantarkan ia cek kehamilan, maka Giselle berangkat sendiri. Selain itu, ia juga harus pergi bertemu dengan Alissa untuk membahas acara pertunjukan di sekolah anak-anaknya besok. Kini, Giselle berjalan kaki dari rumah sakit menuju ke cafe tempat Alissa berada. Jaraknya juga tidak terlalu jauh. "Hmm? Alissa di cafe yang mana?" gumam Giselle mencari-cari. Giselle hendak masuk ke dalam sebuah cafe di depannya, namun tanpa sengaja seorang anak kecil berlari hingga menubruk orang di belakang Giselle, dan laki-laki berpakaian formal itu menyenggol lengan Giselle hingga tas yang Giselle bawa terjatuh dan buku-buku pemeriksaan juga berceceran di jalan. "Astaga..." "Maaf, Nyonya. Biar saya yang ambilkan," ujar laki-laki itu. Giselle memegangi perutnya yang sudah sedikit besar, ia juga mengambi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 247. Giselle yang Selalu Ada untuk Elodie

    Seperti apa yang dikatakan oleh Mamanya semalam. Elodie harus menunjukkan sendiri pada Papanya tentang undangan dari sekolah. Anak perempuan bertubuh mungil itu, baru saja bangun tidur. Elodie berjalan menuruni anak tangga membawa surat undangan dari sekolah yang ingin ia berikan pada sang Papa. "Papa..." Elodie memanggil Gerald dari arah ruang keluarga. "Iya, Sayang," jawab Gerald dari arah ruang kerjanya. Elodie dengan antusias berlari ke sana. Sedangkan Giselle, wanita itu berada di ruang makan menyiapkan sarapan. Giselle dengan perasaan cemas, bagaimana kalau Gerald sampai tidak bisa datang?Perlahan, Giselle meletakkan gelas berisi susu miliknya. Wanita itu berjalan tanpa suara menuju ke ruangan kerja suaminya.Terdengar suara Elodie di dalam sana yang sangat antusias. "Papa ... apa Papa sibuk?" tanya Elodie, anak itu berjinjit mengintip ke atas meja kerja sang Papa. "Iya, Sayang. Ada apa, hm? Elodie mau sesuatu?" tanya Gerald, laki-laki itu meletakkan berkas di tangannya d

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 246. Adakah Waktu Untukku?

    Beberapa bulan kemudian...Setelah Gerald dan Giselle kembali tinggal di Lasster sejak satu bulan yang lalu. Kehidupan mereka tidak jauh-jauh dari kesibukan dan pekerjaan yang selalu ada di setiap harinya. Termasuk Gerald, dia selalu sibuk dengan kantor barunya di ibu kota. Pekerjaan yang seolah tidak ada habisnya baik dikerjakan pagi, siang, dan malam. Hingga Giselle yang sudah hamil lima bulan lebih, dia selalu mencoba mengalah menyikapi suaminya yang sibuk, sekalipun ia sangat merindukan Gerald akhir-akhir ini.Seperti malam ini, baru saja makan malam selesai Gerald sudah kembali ke ruang kerjanya. Giselle pun mendekatinya, ia berjalan masuk ke dalam ruangan kerja yang suami yang berantakan. "Sayang," panggil Giselle pelan. "Heem?" Gerald mengangkat wajahnya menatap Giselle yang berdiri di ambang pintu, memegangi perutnya yang sudah terlihat besar. "Ada apa, Sayang? Kenapa ke sini? Istirahatlah, ini sudah malam." Giselle duduk di kursi yang berada di hadapan meja kerja Gerald.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status