Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 50. Kepanikan Gerald Mencari Giselle

Share

Bab 50. Kepanikan Gerald Mencari Giselle

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-05-05 08:52:13

Sejak pagi hingga sore hari, Giselle belum kembali ke kantor setelah pagi tadi dia pergi sambil menangis kepanikan.

Gerald kebingungan mencari ke mana Giselle saat ini. Panggilannya juga tidak dijawab sama sekali oleh Giselle.

Gerald hanya ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu.

"Ke mana kau, Giselle?" gumam Gerald dengan wajah bingung.

Pandangannya terus tertuju pada meja kerja Giselle. Semua barang-barangnya masih ada di sana, dari tas, hingga berkas-berkas pekerjaannya yang biasa Giselle bawa pulang.

Gerald mengusap wajahnya dan memejamkan kedua matanya. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa cemas yang kini menakutinya.

Sergio—ajudan Gerald yang kini tengah duduk di sofa, tampak memperhatikan Tuannya yang sangat gundah dan gelisah.

"Tuan Gerald, Tuan bisa mencari Nona Giselle ke rumahnya kalau memang Tuan sangat mencemaskannya," ujar Sergio memberikan saran.

Decakan pelan terdengar dari bibir Gerald. "Siapa yang mencemaskannya?" ketus laki-laki itu. "Aku h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
ayo up lagi kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 51. Dia yang Selalu Ada Untukku

    Giselle yang tengah menangis, tampak terkejut saat tiba-tiba seorang laki-laki mendekatinya dan menyentuh pundaknya dengan begitu pelan. Lantas, Giselle mengangkat wajahnya perlahan dan dia melihat sosok Dean yang berdiri di sampingnya, menatap Giselle dengan begitu cemas dan iba. Dean menangkup satu pipi Giselle sebelum menarik wanita itu ke dalam pelukan hangat. Giselle menangis dalam pelukan Dean. Ia menumpahkan semua sesak di dalam dadanya yang ia tahan sejak tadi. "Sssttt, tenanglah, kau tidak sendirian. Aku akan menemanimu menjaga Elodie," ujar Dean mengusap punggung Giselle. "Elodie ... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada Elodie, Dean," isak Giselle, jemarinya meremas punggung Dean yang dilapisi tuxedo hitamnya. "Elodie pasti akan sembuh. Kau jangan menangis seperti ini, kau harus tenang, Giselle. Kasihan Elodie kalau kau larut dalam kesedihanmu," ujar Dean dengan begitu sabar. Giselle menarik tubuhnya dari pelukan Dean. Wanita itu menyeka air matanya cepat da

    Last Updated : 2025-05-05
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 52. Giselle, Aku Gila Karenamu!

    Sudah dua hari ini Giselle tidak kembali ke kantor, dan Gerald sama sekali belum bertemu dengan wanita itu. Selama dua hari itu juga, Gerald tidak bisa fokus bekerja, ia terus uring-uringan pada Kelly yang menggantikan Giselle selama dua hari ini sebagai asistennya. Sejak kemarin, Kelly sudah berkali-kali dimarahi oleh Gerald. Seperti halnya di sore ini. "Kenapa susunan berkasnya tidak rapi sama sekali?!" Gerald meletakkan dengan kasar berkas itu di hadapan Kelly. "Maaf, Pak. Tapi ini semua sudah saya susun seperti yang Pak Gerald minta," jawab wanita itu. "Kau bisa mencontoh berkas-berkas milik Giselle! Berapa kali kubilang! Harus sama persis!" pekiknya dengan wajah mengeras marah. Wanita dewasa itu kembali menatap Gerald lagi. Sudah dua tahunan Kelly menjadi bawahan Gerald, tapi dia tidak pernah melihat Bosnya emosi seperti ini. Sejak Giselle tidak ke kantor, Gerald terlihat kacau, tidak seperti biasanya. Bahkan ada beberapa meeting yang dia batalkan karena alasan pekerjaanny

    Last Updated : 2025-05-05
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 53. Kecurigaan Gerald Semakin Kuat

    Gerald kembali ke kantornya untuk melanjutkan meeting setelah menemui Giselle sore tadi. Sampai menjelang malam, barulah meeting selesai dibahas dan semua anggota rapat keluar dari ruangan meeting.Gerald berjalan di lorong lantai dua puluh seorang diri. Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat ia mendengar suara seseorang di ujung lorong. "Saya sedang mewakili Tuan Dean untuk meeting di kantor milik Tuan Gerald Gilbert, Nyonya Sania," ujar Petter—asisten sekaligus ajudan Dean, yang kini tengah berbincang di telepon dengan Mamanya Dean. Gerald memelankan langkahnya mendekati sumber suara. Hingga suara Petter kembali terdengar. "Kemarin malam, Tuan Dean juga meninggalkan kantor dan pergi ke rumah sakit ibu kota untuk menemui Giselle Marjorie. Bahkan, Tuan Dean juga membayar biaya pengobatan keluarga Nona Giselle. Saya melihat bukti pembayarannya di atas meja kerja Tuan Muda." Mendengar ucapan Petter barusan, Gerald langsung tercengang, keningnya mengerut seketika. Tiada hal

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 54. Jujurlah Padaku, Giselle

    "Bukan siapa-siapa! Aku tidak menyembunyikan siapapun darimu. Pergilah dari sini, kumohon...!" Giselle dengan berani mendorong Gerald yang kini berdiri di hadapannya. Meskipun sekujur tubuhnya gemetar, ia tetap akan melindungi keberadaan Elodie, dari Papa kandungnya ini. "Aku tidak akan pergi sebelum aku melihat siapa orang itu!" tegas Gerald lagi. Laki-laki itu hendak melangkah ke arah lorong tempat Elodie dirawat, namun lagi-lagi Giselle menahannya dengan sepenuh tenaganya.Giselle lebih baik bertengkar dan ribut dengan Gerald, daripada Gerald harus bertemu dengan Elodie. "Kubilang pergi…!" Giselle menjerit menangis di hadapan Gerald dengan wajah putus asanya. Giselle membungkukkan badannya dan mencekal tangan Gerald sambil menangis memohon pada mantan suaminya tersebut."Jangan temui dia, aku mohon jangan ... Gerald, aku sangat-sangat memohon padamu," lirih Giselle penuh permohonan. Wanita itu menangis menggenggam erat telapak tangan Gerald hingga terasa gemetar. Giselle menu

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 55. Pertengkaran Gerald dan Laura

    Jarum jam menunjuk tepat pukul sebelas malam. Gerald baru saja kembali setelah seharian ia tidak bisa berhenti terus memikirkan dan mencari tahu tentang Giselle. Dan kini Gerald baru saja sampai di kediaman. Laki-laki tampan itu keluar dari dalam mobil dan membawa jas hitamnya sambil berjalan dengan tegas seperti biasa. "Selamat malam, Tuan," sapa Sergio yang kini berdiri di ujung atas tangga teras. "Ada apa?" Gerald menatap ajudannya tersebut. Dia tahu, pasti Sergio ingin mengatakan sesuatu hal. Laki-laki dengan balutan kemeja hitam itu menatapnya lekat. "Nona Laura sudah menunggu Tuan Gerald sejak pukul tujuh tadi, sekarang beliau masih ada di dalam." Mendengar hal itu, Gerald pun langsung menarik napasnya panjang. Ia berdecak lidah dan wajah stress langsung memenuhi parasnya. Gerald menyerahkan tuxedo hitamnya pada Sergio sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumah tanpa berkata-kata. Di ruang keluarga, tampak Laura yang kini beranjak dari duduknya saat melihatnya masuk ke dal

    Last Updated : 2025-05-06
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 56. Giselle, Adalah Milikku

    Keesokan harinya, Giselle masih sibuk mengurus Elodie di rumah sakit. Apalagi setelah dokter mengatakan kalau kondisi Elodie benar-benar drop, Giselle tidak punya pikiran untuk kembali ke kantor. Pagi ini, Giselle pergi membeli buah anggur yang diminta oleh si putrinya saat bangun tidur tadi. Giselle tersenyum tipis menatap buah anggur dalam keranjang hias kecil berwarna merah muda sebagai bonus ada dua buah stroberi di dalamnya, yang kini tengah Giselle bawa. "Elodie pasti senang melihat keranjang cantik ini," gumam Giselle, rasanya tidak sabar ingin melihat si kecil kembali tersenyum. Giselle berjalan menyebrangi jalanan menuju ke rumah sakit yang berada di depan sana. Namun, saat ia sudah berada di tepian seberang jalan, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti di samping Giselle dan membunyikan klaksonnya hingga membuat Gisele menoleh. Kening Giselle mengerut menatap mobil berwarna merah tersebut.Saat ia menepi dan menunggu, dari dalam mobil itu keluar Laura membawa tasnya dan

    Last Updated : 2025-05-07
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 57. Sebuah Ciuman dan Amarah yang Tertahan

    Dean mengajak Giselle masuk ke dalam gedung rumah sakit, laki-laki itu menarik lengannya dengan pelan dan membawa Giselle ke lorong yang sunyi.Langkah Dean terhenti. Ia meminta Giselle untuk duduk di sebuah bangku yang berjajar sepanjang lorong dan Dean menekuk lututnya di hadapan Giselle saat ini, menelisik wajah sedih wanita itu. "Giselle..." Dean mengusap punggung tangan Giselle hingga wanita itu tertunduk dan menahan untuk tidak menangis. "Menangislah bila itu membuatmu merasa lega," ujar Dean berbisik. Giselle semakin tertunduk dan punggungnya gemetar. "Aku malu, Dean," lirihnya dengan suara parau. "Aku tidak pernah menggoda Pak Gerald seperti yang Bu Laura katakan." "Ya. Aku percaya padamu, Giselle," jawab Dean mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Giselle. "Berapa kali aku katakan padamu, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaan Gerald agar kau tidak terus terlibat masalah dengan mereka. Mau sampai kapan mereka akan menindas dan menyakitimu?" Ekspresi di wajah Gis

    Last Updated : 2025-05-07
  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 58. Aku Ingin Kau, Di Atas Ranjangku!

    "Kita sudah usai, Gerald. Apa lagi yang kau inginkan dariku? Bahkan aku sudah mengembalikan uang yang aku pinjam padamu, tapi apa yang kau lakukan?" Dengan penuh keberanian Giselle memukul dada bidang Gerald dan mendorongnya. Kedua iris biru mata Giselle dipenuhi kabut air mata. Wanita itu menyeka air matanya dan mengusap bibirnya yang baru saja dicium oleh Gerald. "Kau akan menikah dengan Laura. Kenapa kau masih menahanku seperti ini?" tanya Giselle dengan napasnya yang naik turun. Gerald mengepalkan tangannya kuat dan menatap Giselle seolah ingin ia telan bulat-bulat. "Apa kau lupa, perjanjian kita saat kau datang padaku mengemis uang lima ratus juta waktu itu, heh?" Gerald melangkah mendekatinya Giselle lagi. "A-apa?" Gerald dengan cepat menarik tengkuk leher Giselle dan mendekatkan wajah penuh emosi di hadapan Giselle. Bibirnya yang menipis, dan cengkeraman tangan yang terasa erat di tengkuk lehernya menjadi bukti betapa marahnya Gerald saat ini. "Aku tidak menginginkan u

    Last Updated : 2025-05-07

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 62. Gerald Mulai Mendesak Giselle

    Giselle tidak bisa berlama-lama meninggalkan pekerjaannya. Elodie juga sudah pulih dan sehat saat ini. Jadi, ia bisa memutuskan untuk kembali pergi bekerja. Setelah Giselle menitipkan Elodie di penitipan, wanita itu segera bergegas pergi ke kantor seperti biasanya. Meskipun kedatangan Giselle masih menjadi buah bibir para karyawan yang lain. "Wah, rupanya dia masih punya muka untuk kembali ke kantor ini!" "Rumornya dia ingin mengundurkan diri, tapi kenyataannya dia masih menjadi penjilat di sini." "Wanita tidak tahu malu, gatal sekali dia menggoda Pak Gerald dengan jabatannya hanya menjadi seorang asisten!" Suara bisikan-bisikan gerombolan karyawan perempuan di depan ruangan staf itu tidak menghentikan langkah Giselle. Ia sengaja menulikan pendengarannya dan melewati mereka begitu saja meskipun perasaannya terluka. Sampai akhirnya Giselle masuk ke dalam lift dan menuju lantai paling atas. Begitu pintu lift terbuka, Giselle melangkah menuju ruangan CEO. Giselle membuka pi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 61. Tak Terima Kau Disukai Pria Lain!

    Beberapa hari kemudian.Memasuki hari ke sepuluh Elodie di rumah sakit, kondisi Elodie terpantau membaik dan anak itu sudah kembali ceria lagi. Lebih tepatnya setelah Giselle membelikan stroller atau kereta dorong yang Elodie inginkan sejak beberapa hari yang lalu. Pagi ini, dokter mengizinkan Elodie untuk dibawa pulang. Selain kondisinya yang sudah berangsur pulih, Elodie juga terus menerus mengajak pulang. Ditemani oleh Dean di sana yang sudah berjanji untuk menjemput mereka pagi ini. Kehadiran Dean semakin membuat Elodie lebih bersemangat. "Pa, Elodie sudah boleh pulang sekarang?" tanya anak itu pada Dean. "Sudah, Sayang. Sebentar lagi pulang dengan Mama dan Papa. Kita tunggu Mama sebentar, oke?" Dean merapikan jaket hangat berwarna biru muda yang Elodie pakai. "Iya, Papa." Anak manis itu duduk di dalam kereta dorongnya.Elodie tersenyum senang, seolah tak ada lagi yang ditakuti olehnya karena apapun yang ia mau akan dituruti, apalagi ia sekarang sudah memiliki seorang Papa ya

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 60. Siapa, Anak itu Sebenarnya?

    Keesokkan harinya, Gerald menepati ucapannya. Laki-laki itu diam-diam pergi ke rumah sakit setelah semalam Sergio menceritakan tentang sosok anak kecil di dalam kamar inap yang Giselle tunggu. Semalam penuh Gerald tersiksa dengan rasa ingin tahunya, dan pagi ini ia ingin membuktikan dan melihat dengan kedua matanya sendiri. "Kamar ini," gumam Gerald, ia ragu saat berdiri di depan sebuah kamar inap, sebelum pintu kamar itu dibukanya perlahan. Pandangan Gerald mengedar ke dalam sana, kamar itu kosong tak berpenghuni dan tampak rapi, tidak seperti yang Sergio ceritakan semalam. Keningnya mengerut tajam. "Tidak ada siapapun di sini?" lirihnya. Di mana anak kecil yang dikatakan Sergio?Gerald kembali keluar dan menatap plang kayu di depan pintu dan memastikan ia tidak salah kamar. "Kamar ini yang jelas-jelas Sergio katakan semalam," katanya. "Tapi bagaimana bisa kosong tidak ada siapapun?”Gerald yakin Sergio tidak mungkin membohonginya.Namun, decakan sebal terdengar dari bibir Gera

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 59. Gerald Mulai Mengetahuinya

    "Elodie tidak bisa tidur, perut Elodie sakit. Elodie mau digendong! Huwaa ... Mama nakal sekali!" Suara tangisan kecil Elodie memenuhi ruangan kamar rawat inapnya di jam dua belas malam. Elodie terbangun dari tidurnya karena dokter baru saja memeriksa kondisinya lagi dan menyuntikan obat untuk Elodie hingga membuatnya menangis. Anak itu duduk di atas ranjang, sedangkan Giselle buru-buru mencari gendongan milik Elodie. "Sebentar, Sayang. Ayo gendong sini, Nak." Giselle mengangkat tubuh kecil Elodie dan menggendongnya. Ia menyandarkan kepala Elodie di pundak dan mengusap pipi Elodie yang basah. "Ayo mau pulang, Ma! Elodie tidak suka di sini!" pekik anak itu menangis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Suhu tubuh Elodie sangat panas sehingga menambah rewel anak itu malam ini. Dengan sabar, Giselle berusaha menenangkan putrinya sebisa mungkin. "Ssstttt ... sudah Sayang, tidak boleh menangis lagi. Nanti dokter akan ke sini kalau Elodie menangis," ucap Giselle mengusap wajah Elod

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 58. Aku Ingin Kau, Di Atas Ranjangku!

    "Kita sudah usai, Gerald. Apa lagi yang kau inginkan dariku? Bahkan aku sudah mengembalikan uang yang aku pinjam padamu, tapi apa yang kau lakukan?" Dengan penuh keberanian Giselle memukul dada bidang Gerald dan mendorongnya. Kedua iris biru mata Giselle dipenuhi kabut air mata. Wanita itu menyeka air matanya dan mengusap bibirnya yang baru saja dicium oleh Gerald. "Kau akan menikah dengan Laura. Kenapa kau masih menahanku seperti ini?" tanya Giselle dengan napasnya yang naik turun. Gerald mengepalkan tangannya kuat dan menatap Giselle seolah ingin ia telan bulat-bulat. "Apa kau lupa, perjanjian kita saat kau datang padaku mengemis uang lima ratus juta waktu itu, heh?" Gerald melangkah mendekatinya Giselle lagi. "A-apa?" Gerald dengan cepat menarik tengkuk leher Giselle dan mendekatkan wajah penuh emosi di hadapan Giselle. Bibirnya yang menipis, dan cengkeraman tangan yang terasa erat di tengkuk lehernya menjadi bukti betapa marahnya Gerald saat ini. "Aku tidak menginginkan u

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 57. Sebuah Ciuman dan Amarah yang Tertahan

    Dean mengajak Giselle masuk ke dalam gedung rumah sakit, laki-laki itu menarik lengannya dengan pelan dan membawa Giselle ke lorong yang sunyi.Langkah Dean terhenti. Ia meminta Giselle untuk duduk di sebuah bangku yang berjajar sepanjang lorong dan Dean menekuk lututnya di hadapan Giselle saat ini, menelisik wajah sedih wanita itu. "Giselle..." Dean mengusap punggung tangan Giselle hingga wanita itu tertunduk dan menahan untuk tidak menangis. "Menangislah bila itu membuatmu merasa lega," ujar Dean berbisik. Giselle semakin tertunduk dan punggungnya gemetar. "Aku malu, Dean," lirihnya dengan suara parau. "Aku tidak pernah menggoda Pak Gerald seperti yang Bu Laura katakan." "Ya. Aku percaya padamu, Giselle," jawab Dean mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Giselle. "Berapa kali aku katakan padamu, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaan Gerald agar kau tidak terus terlibat masalah dengan mereka. Mau sampai kapan mereka akan menindas dan menyakitimu?" Ekspresi di wajah Gis

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 56. Giselle, Adalah Milikku

    Keesokan harinya, Giselle masih sibuk mengurus Elodie di rumah sakit. Apalagi setelah dokter mengatakan kalau kondisi Elodie benar-benar drop, Giselle tidak punya pikiran untuk kembali ke kantor. Pagi ini, Giselle pergi membeli buah anggur yang diminta oleh si putrinya saat bangun tidur tadi. Giselle tersenyum tipis menatap buah anggur dalam keranjang hias kecil berwarna merah muda sebagai bonus ada dua buah stroberi di dalamnya, yang kini tengah Giselle bawa. "Elodie pasti senang melihat keranjang cantik ini," gumam Giselle, rasanya tidak sabar ingin melihat si kecil kembali tersenyum. Giselle berjalan menyebrangi jalanan menuju ke rumah sakit yang berada di depan sana. Namun, saat ia sudah berada di tepian seberang jalan, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti di samping Giselle dan membunyikan klaksonnya hingga membuat Gisele menoleh. Kening Giselle mengerut menatap mobil berwarna merah tersebut.Saat ia menepi dan menunggu, dari dalam mobil itu keluar Laura membawa tasnya dan

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 55. Pertengkaran Gerald dan Laura

    Jarum jam menunjuk tepat pukul sebelas malam. Gerald baru saja kembali setelah seharian ia tidak bisa berhenti terus memikirkan dan mencari tahu tentang Giselle. Dan kini Gerald baru saja sampai di kediaman. Laki-laki tampan itu keluar dari dalam mobil dan membawa jas hitamnya sambil berjalan dengan tegas seperti biasa. "Selamat malam, Tuan," sapa Sergio yang kini berdiri di ujung atas tangga teras. "Ada apa?" Gerald menatap ajudannya tersebut. Dia tahu, pasti Sergio ingin mengatakan sesuatu hal. Laki-laki dengan balutan kemeja hitam itu menatapnya lekat. "Nona Laura sudah menunggu Tuan Gerald sejak pukul tujuh tadi, sekarang beliau masih ada di dalam." Mendengar hal itu, Gerald pun langsung menarik napasnya panjang. Ia berdecak lidah dan wajah stress langsung memenuhi parasnya. Gerald menyerahkan tuxedo hitamnya pada Sergio sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumah tanpa berkata-kata. Di ruang keluarga, tampak Laura yang kini beranjak dari duduknya saat melihatnya masuk ke dal

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 54. Jujurlah Padaku, Giselle

    "Bukan siapa-siapa! Aku tidak menyembunyikan siapapun darimu. Pergilah dari sini, kumohon...!" Giselle dengan berani mendorong Gerald yang kini berdiri di hadapannya. Meskipun sekujur tubuhnya gemetar, ia tetap akan melindungi keberadaan Elodie, dari Papa kandungnya ini. "Aku tidak akan pergi sebelum aku melihat siapa orang itu!" tegas Gerald lagi. Laki-laki itu hendak melangkah ke arah lorong tempat Elodie dirawat, namun lagi-lagi Giselle menahannya dengan sepenuh tenaganya.Giselle lebih baik bertengkar dan ribut dengan Gerald, daripada Gerald harus bertemu dengan Elodie. "Kubilang pergi…!" Giselle menjerit menangis di hadapan Gerald dengan wajah putus asanya. Giselle membungkukkan badannya dan mencekal tangan Gerald sambil menangis memohon pada mantan suaminya tersebut."Jangan temui dia, aku mohon jangan ... Gerald, aku sangat-sangat memohon padamu," lirih Giselle penuh permohonan. Wanita itu menangis menggenggam erat telapak tangan Gerald hingga terasa gemetar. Giselle menu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status