Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 55. Pertengkaran Gerald dan Laura

Share

Bab 55. Pertengkaran Gerald dan Laura

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-05-06 18:18:24

Jarum jam menunjuk tepat pukul sebelas malam. Gerald baru saja kembali setelah seharian ia tidak bisa berhenti terus memikirkan dan mencari tahu tentang Giselle.

Dan kini Gerald baru saja sampai di kediaman. Laki-laki tampan itu keluar dari dalam mobil dan membawa jas hitamnya sambil berjalan dengan tegas seperti biasa.

"Selamat malam, Tuan," sapa Sergio yang kini berdiri di ujung atas tangga teras.

"Ada apa?" Gerald menatap ajudannya tersebut. Dia tahu, pasti Sergio ingin mengatakan sesuatu hal.

Laki-laki dengan balutan kemeja hitam itu menatapnya lekat. "Nona Laura sudah menunggu Tuan Gerald sejak pukul tujuh tadi, sekarang beliau masih ada di dalam."

Mendengar hal itu, Gerald pun langsung menarik napasnya panjang. Ia berdecak lidah dan wajah stress langsung memenuhi parasnya.

Gerald menyerahkan tuxedo hitamnya pada Sergio sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumah tanpa berkata-kata.

Di ruang keluarga, tampak Laura yang kini beranjak dari duduknya saat melihatnya masuk ke dal
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 418. S2. Kebahagiaan Kai yang Tak Terbatas

    Elodie masih belum sadar pasca operasi. Ia masih terbaring di atas ranjang rumah sakit di dalam ruangan VVIP dan ditemani oleh Gadis cantik itu, kini telah dipanggil Mama. Kai duduk di sebuah kursi tunggal dan terdiam menatapi wajah Elodie sembari menggenggam telapak tangan kanan Elodie. "Sayang, ayo cepat bangun ... anak kita sudah menunggu," bisik Kai, laki-laki itu mengecup punggung tangan Elodie dengan lembut. "Kau akan dipanggil Mama, Elodie." Mengatakan hal itu, tak terasa air mata Kai menetes. Laki-laki itu segera menyekanya dan ia tersenyum tipis. Antara rasa bahagia dan cemasnya. Biasanya, kepada pada pasiennya, Kai akan meminta keluarga pasien untuk bersabar menunggu pasien yang sakit bangun. Tetapi, saat ini Kai berada di posisi itu. Ternyata benar ... sulit sekali untuk merasakan yang namanya sabar bila harus merasakan perasaan secemas ini. "Aileen dan Aleea sudah menunggumu, Sayang," bisik Kai, lagi-lagi ia mengecup punggung tangan Elodie. Pukul enam sore, adalah wa

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 417. S2. Hari Kelahiran Aleea dan Aileen

    Hari yang dinanti-nantikan oleh Elodie dan Kai telah tiba. Hari ini menjadi hari kelahiran bayinya. Elodie masih merasa was-was untuk menjalani operasi caesar beberapa jam lagi. Meskipun ini bukan tanggalnya, tetapi sejak beberapa jam yang lalu Elodie merasakan perutnya sangat sakit tidak seperti biasanya. Di dalam sebuah kamar rawat inap, Elodie berbaring di sana ditemani oleh Kai. Sedangkan Giselle dan Gerald berada di luar bersama Martin dan Amara. Elodie memejamkan kedua matanya dan menggenggam erat telapak tangan Kai. "Sayang," panggil Kai pelan. "Hm?" Elodie menyahutinya pelan. "Aku sedang berdoa," jawab gadis itu membuka matanya dan menatap Kai. "Aku tiba-tiba merasa sedikit takut. Tapi perutku juga sangat sakit." Elodie merintih pelan, gadis itu semakin erat dan kuat meremas tangan Kai. "Sabar ya, Sayang..." Kai mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Elodie. "Heem." Elodie mengangguk pelan. Tak lama kemudian, dua orang dokter rekan Kai masuk ke dalam ruangan itu. "B

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 416. S2. Sudah Tidak Sabar

    "Jadwal operasi Caesar Elodie akan dilaksanakan tanggal sepuluh, Ma, Pa." Kai mengatakan hal itu pada Giselle dan Gerald. Setelah dua orang itu menunggu kepulangan Elodie dan Kai dari rumah sakit. Wajah Gerald terlihat sangat khawatir saat mendengar hal itu. Begitu juga Giselle yang kini merangkul Elodie. "Tanggal sepuluh, itu kan kurang beberapa hari lagi, Kai. Kenapa baru bilang sekarang?" Giselle menatap menantunya itu. "Dokter Renata yang memajukan tanggalnya, Ma," jawab Kai. "Apa kau ikut menangani Elodie nanti, Kai?" tanya Gerald sambil menaikkan kedua alisnya. Kai terkekeh dan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. "Tidak, Pa. Bukan aku. Aku tidak tega kalau menangani istriku sendiri." Kai menggeleng. "Lebih baik kita menunggu di luar sana, aku memilih menunggu bersama Mama dan Papa daripada aku harus menemani Elodie di dalam. Aku tidak tega." Orang tua Elodie tertawa mendengarnya. Gerald menepuk-nepuk punggung menantinya tersebut. "Kau ini, besar badanmu saja! G

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 415. S2. Tak Sabar Menunggu Anak Kita

    Hari demi hari silih berganti. Tak terasa kandungan Elodie sudah memasuki usia sembilan bulan. Bersama suami dan kedua orang tuanya, yang selalu menemaninya, Elodie tidak merasa kesepian sama sekali. Selama hari-hari yang telah ia lalui, Elodie juga mengikuti perkembangan kondisi Rafael—temannya sekaligus orang yang pernah Elodie benci itu. Rafael yang kini sakit keras dan kondisinya yang sudah parah. Elodie duduk diam di sebuah sofa di balkon lantai dua, ia bergeming menatap ke arah pemandangan bunga yang bermekaran di musim semi tahun ini. "Sayang, aku mencarimu ke mana-mana..." Suara Kai terdengar. Elodie menoleh dan gadis itu tersenyum manis. Kai menyerahkan segelas susu pada Elodie. "Ini susunya." "Heem, terima kasih," ucap Elodie sambil menerima segelas susu yang Kai berikan padanya. Kai duduk di samping Elodie, laki-laki itu mengulurkan tangannya mengusap perut Elodie yang kini sudah besar. Kai mengecup perut Elodie dengan lembut. "Kurang beberapa hari lagi, kita akan b

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 414. S2. Ketulusan Hati Seorang Elodie

    Siang ini, di kediaman Gerald kedatangan tamu. Dua orang itu adalah Alissa dan suaminya Robin. Seperti pagi tadi yang Alissa sampaikan pada Giselle di telfon, kalau mereka akan datang karena ada sesuatu yang ingin dibahas. Begitu Alissa tiba, sikap dan sifat Giselle pada wanita itu masih sama seperti dulu. Giselle tidak marah atau benci pada Alissa, ia hanya kesal dan geram pada Rafael. Wanita cantik berambut sepundak itu tersenyum menatap Elodie yang duduk di samping Kai, yang juga ikut menyambutnya dan Robin di sana."Ya ampun Nak, sudah berapa bulan usia kehamilanmu, Elodie?" tanya Alissa menatap Elodie. "Sudah mau enam bulan lebih, Tante," jawab Elodie mengelus perutnya. Alissa tersenyum. "Syukurlah, jaga kesehatanmu ya, Sayang. Tante ikut senang mendengar kabar kehamilanmu." Elodie mengangguk dan tersenyum tipis merespon wanita itu. Di sampingnya ada Kai yang merangkul pundak Elodie dengan posesif. Di sisi lain, Gerald dan Giselle yang mulai penasaran dengan apa yang membua

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 413. S2. Pesan Malam-malam

    Setelah menemani Elodie makan bahkan hingga istrinya tertidur, Kai pun ikut berbaring di sampingnya. Laki-laki itu menyelimuti Elodie dan diam menatap wajah Elodie yang terlihat berlipat-lipat lebih lelah daripada dirinya. Untungnya, besok Kai ada cuti satu hari. Ia bisa istirahat saat seharian besok. Kai mengembuskan napasnya panjang dan mulai memejamkan kedua matanya. Tetapi, suara dentingan ponsel milik Elodie tiba-tiba terdengar. Kai membuka matanya lagi dan menoleh. "Siapa mengirim pesan malam-malam begini?" gumamnya lirih. Laki-laki itu mengulurkan tangannya dan meraih ponsel di atas meja tersebut. Kai menyipitkan sepasang matanya saat membaca sebuah pesan panjang dari nomor tidak dikenal itu. 'Elodie, bagaimana kabarmu? Aku dengar-dengar kau sudah hamil. Siapa suamimu? Laki-laki mana yang menjadi pasanganmu? Oh ... atau jangan-jangan laki-laki yang waktu itu, ya?' 'Lama tidak melihatmu. Aku rasa kau semakin cantik saat ini, sayangnya kau menjadi istri orang. Harusnya kau

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status