Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 81. Berikan Jarak di Antara Kita

Share

Bab 81. Berikan Jarak di Antara Kita

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-05-15 12:43:45

Gerald merasa kesal bukan main, ia tidak bisa memastikan dengan jelas siapa wanita yang diikutinya tadi. Apalagi setelah suster melarangnya masuk dan mengatakan kalau Gerald salah orang.

Meskipun Gerald sudah mencoba beberapa menit menunggu, tetapi wanita itu belum kunjung keluar hingga mau tidak mau ia pun pergi dari sana dan kembali menemui Laura yang sudah menunggunya sejak pagi tadi.

Begitu Gerald sampai di kamar inap Laura, wanita itu pun tersenyum manis menyambutnya.

"Sayang, kenapa lama sekali?" tanyanya dengan suara manja.

"Hm," jawab Gerald singkat. Laki-laki itu menatapnya dengan tatapan dingin dan raut wajah yang datar.

"Semua barang-barangku sudah dibawa oleh ajudan Papa. Sekarang kita—"

Ucapan Laura terhenti. Kedua matanya menelisik ekspresi dingin Gerald yang tidak biasa. Sepertinya ada yang membuat calon suaminya itu tampak kesal dan geram.

"Kenapa?" tanya Laura. "Apa ada masalah? Atau ... kau keberatan menjemputku?"

"Tidak. Ayo cepat kita pulang," ujar G
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sitizah Ijah
tolonglah bawa giselle dn anaknya pergi jauh.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 317. Elodie Ditinggal Kai Pergi

    Setelah dua hari di rumah ada Oma dan Opanya, Elodie mulai lengket dengan Marisa dan Charles. Bahkan Elodie tidak mau bermain dengan Kal. Elodie juga sudah berhari-hari tidak bermain dengan Kai. Karena Kai juga tidak pernah datang ke rumah Elodie, hingga Elodie kini mempertanyakan di mana Kai berada. "Papa..." Elodie masuk ke dalam ruangan kerja Gerald. "Iya, Sayang? Ada apa, Nak?" Gerald menatap putri kecilnya yang memasang wajah manyun bangun tidur. Elodie mendekati Gerald, naik di atas pangkuan sang Papa dan memeluknya. "Elodie mau telfon Papa Martin, Pa," ujar Elodie. "Elodie kangen Kakak..." Gerald terdiam. Ia menyadari sudah satu Minggu lebih Kai tidak menampakkan dirinya. Tidak biasanya Kai tidak muncul. "Ayo, Papa! Cepat telfon Papa Martin. Elodie mau ngomong sama Kakak," seru anak itu cemberut kesal. "Siapa Kakak yang Elodie maksud, Rald?" tanya Charles menatap putranya."Anaknya Martin Hopper, Pa," jawab Gerald. "Ohh ... anaknya Martin. Sangat tampan anaknya," ujar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 316. Giselle, Maafkan Mama

    "Giselle, Mama punya kenalan seorang dokter yang cukup hebat. Pulanglah ke Luinz, siapa tahu dokter itu bisa mengobati kakimu, Nak." Marisa menemani Giselle yang duduk kelelahan setelah seharian berjalan terus. Kini Giselle duduk di atas ranjang di dalam kamarnya sambil menatap kedua kakinya. Sepet yang Giselle duga, Mama mertuanya tidak lagi seperti dulu. Marisa bahkan mau mengambilkan air minum untuk Giselle dan menemaninya sejak tadi. Apalagi, kini menawarinya untuk berobat di Luinz. "Tidak perlu repot-repot, Ma. Dokter bilang, kakiku sudah fatal dan sulit untuk dipulihkan. Toh aku sekarang sudah bisa berjalan sedikit demi sedikit dengan menggunakan tongkat," ujar Giselle tersenyum manis. Marisa menatapnya terenyuh. Wanita itu teringat bagaimana dulu ia memperlakukan Giselle dengan seenak hatinya. Setelah melihat kondisi Giselle seperti ini, bahkan Gerald justru semakin mencintai Giselle. Hal ini membuat Marisa sadar betapa jahatnya ia dulu. Cinta yang Gerald miliki pada Gisel

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 315. Kedatangan Charles dan Marisa

    Beberapa hari kemudian...Setelah mendapatkan kabar kalau Mama dan Papanya akan datang, Gerald dan Giselle tampak bersiap-siap. Meskipun Giselle tidak diperbolehkan oleh Gerald melakukan pekerjaan rumah seperti dulu, tetapi wanita itu juga ikut mengurus rumah setidaknya sekedar duduk sambil menata bunga-bunga di dalam vas dan menggantinya. Seperti saat ini yang Giselle lakukan sambil duduk di teras samping rumah. "Mama, Oma mau datang dengan siapa?" tanya Elodie menatap Giselle dengan kedua mata mengerjap."Oma tentu saja dengan Opa, Sayang," jawab Giselle tersenyum manis pada si kecil. Elodie cemberut. "Kenapa ke sini, sih..." gerutunya dengan nada mengeluh. Sontak Giselle langsung menatapnya lekat-lekat. "Sayang, tidak boleh berbicara seperti itu. Oma ke sini karena Oma dan Opa rindu pada Elodie." "Tapi 'kan Oma itu jahat terus sama Mama. Elodie tidak suka, Ma," protesnya pada sang Mama. "Papa juga tidak bilang-bilang pada Elodie kalau Oma mau ke sini. Kalau Oma bilang ke Elodi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 314. Mama dan Papa Akan Berkunjung

    Gerald tidak berbohong pada Giselle. Ia memenuhi janjinya dengan membelikan tongkat Cane untuk membantu Giselle berjalan. Kini, Giselle berjalan menggunakan tongkat tersebut. Meskipun kaki kirinya tampak sedikitpun diseret, setidaknya Giselle bisa menguatkan dirinya berdiri menggunakan kaki kanannya. Gerald dan Elodie tersenyum melihat Giselle berdiri, meski Gerald berjaga-jaga di belakangnya. "Wahh ... Mama sudah bisa berdiri!" seru Elodie tersenyum lebar dan senang. Anak itu bertepuk tangan. "Iya, Sayang. Mama sudah bisa berjalan," ujarnya tersenyum gembira. Giselle maju satu langkah, namun ia melakukannya dengan sangat-sangat pelan. Gerald dengan posesif berdiri di belakangnya dan menjaga. "Hati-hati, Sayang," ujarnya. "Hmm, sudah tidak apa-apa. Sedikit terpincang saja," jawab Giselle dengan senyuman tipisnya. Kaki kirinya bisa menapaki lantai, tapi tidak bisa melangkah sedikitpun. Giselle sedikit menyeretnya dan ia merasa keberatan, tetapi mungkin ini baru awal-awal untuk

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 313. Mencintaimu Tanpa Alasan

    Kal mengajak Elodie pergi ke wahana akuarium raksasa di kota Lasster. Melihat-lihat ikan-ikan besar di sana, hal ini sudah dijanjikan oleh Kal sejak kemarin pada Elodie. Tetapi, saat ini mereka tidak hanya berdua, tapi juga bersama dengan Kai yang ikut dan berjalan di hadapan Kal sambil menggandeng tangan Elodie. "Elodie, kau mau pakai itu?" tawar Kai, ia menunjuk ke arah seorang penjual bando dengan motif berbentuk kepiting berwarna merah di depan sana.Elodie tersenyum lebar dan mengangguk cepat. "Iya! Elodie mau!" pekik anak itu dengan sangat senang. Kai melirik ke arah Kal dan ia langsung mengajak Elodie membeli bando di sana. Kai juga memasangkan bando kepiting itu di kepala Elodie. "Cantik tidak, Kak?" tanya Elodie memiringkan kepalanya. "Adik Kakak tidak pernah jelek!" jawab Kai sambil mengacungkan jempolnya. Elodie menoleh ke arah Kal. "Paman, Elodie cantik?" "Cantik sekali, Nona Kecil!" Kal tersenyum manis. Anak perempuan kecil itu berlari ke arah Kal dan mengulurkan

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 312. Seorang Ajudan dan Seorang Kakak Tersayang

    Kai melemparkan tasnya ke atas sofa di ruang keluarga di lantai dua saat baru saja masuk ke dalam rumah. wajahnya tampak bersungut-sungut dan marah. Amara dan Martin memperhatikan putranya yang baru saja kembali dari latihan basket. "Kenapa? Pulang-pulang wajahnya ditekuk seperti itu? Habis bertengkar?" tanya Amara pada anaknya. "Hampir baku hantam," jawabnya. Sontak, Martin dan Amara menoleh kompak. "Baku hantam bagaimana? Jangan aneh-aneh, Kaivan!" Martin terkekeh. "Anak kita itu anak laki-laki, Ma." "Aku tahu, Pa! Tapi kan—""Apa Om Gerald punya ajudan baru, Pa?" tanya Kai tiba-tiba menyela perdebatan orang tuanya. "Hm?" Martin menoleh. "Papa tidak tahu, Kai. Memangnya kenapa lagi?" Kai berdecak dan menendang bola basketnya dengan wajah muram. Alih-alih menjelaskan pada sang Papa, Kau malah beranjak dari duduknya dan bergegas masuk ke dalam kamarnya begitu saja. Amara dan Martin saling tatap menunjukkan raut wajah bingung mereka berdua. Sementara Kai, ia masuk ke dalam ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status